Renungan Harian Katolik 9 November 2021, Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran: Rumah Kita

Renungan Harian Katolik Selasa 9 November 2021, Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran: Rumah Kita (Yoh 2: 13-22)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - Rumah adalah tempat pertama orang mengalami dan merasakan kekuatan cinta yang murni. Benih-benih iman pertama kali disemai.

Setiap orang selalu rindu pulang ke rumah untuk bertemu kembali dengan kemurnian.

Orang akan selalu digerakkan dan tergerak untuk merawat kemurnian cinta akan rumah. Menjaga kebersihan dan kesakralan.

Cinta murni yang bersemi dari kebersihan dan kesakralan itulah yang menyatukan semua orang setelah terpisah oleh berbagai alasan.

Rumah jadi tempat untuk mereguk kembali kenikmatan cinta murni yang boleh jadi tercerai oleh aktivitas yang membelenggu. Sebuah area penuh kebebasan yang alamiah.       

Bagi Tuhan, Bait Allah adalah rumah yang sakral yang menyatukan semua orang tanpa sekat.

Masuk akal ketika Tuhan marah karena rumah kudus itu menjadi arena bisnis kotor.

Yohanes melukiskan alasan kemarahan Yesus secara metaforis, dengan mengutip Mazmur 69:10: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 8 November 2021: Salibkan Egoisme

Mazmur itu berisi doa ratapan pemazmur sebagai hamba Tuhan yang dihujat oleh saudara-saudaranya karena kesetiaannya.

Yesus hendak mencela para penjaga rumah Tuhan yang atas nama hasrat ekonomi melupakan identitasnya melalui praktik pasar yang merusak tujuan Bait Allah.

“Jangan kamu membuat rumah BapaKu menjadi tempat jualan” (Yoh 2:16) karena “Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun” (Luk. 19:46; Mrk. 11:17).

Tuhan memakai predikat “penyamun” untuk melukiskan orang-orang yang diduga diorganisasi secara rapi untuk bertransaksi dalam Bait Allah.