Berita Manggarai Barat

Pelaku UMKM Berbasis Masyarakat di Desa Penyangga Lahan BPOLBF Dibantu Kelola Usaha

para pelaku usaha dapat bekerja secara kolektif untuk maju dan saling mendukung, sehingga membentuk satu ekosistem

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Suasana workshop Rencana Bisnis yang digelar BPOLBF di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Senin, 8 November 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO -- Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa penyangga lahan otorita Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF) mengikuti workshop bertema Rencana Bisnis, Senin 8 November 2021.

Kegiatan yang digelar di Hotel Bintang Flores, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, itu juga diikuti pelaku usaha dan komunitas masyarakat di desa penyangga lahan otorita BPOLBF. 

Para peserta merupakan staf di Desa Batu Cermin, pengurus Kelompok Saung Minak Hidroponik Desa Golo Bilas, pimpinan Kelompok Rumah Pekerti Labuan Bajo, Pimpinan TERSCO Andi Tenri Lebbi Labuan Bajo, pimpinan Koperasi KSU TN Komodo dan Koperasi Tiba Meka Mandiri Labuan Bajo. 

Direktur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Neysa Amelia menyampaikan, tujuan dari workshop itu untuk membantu para pelaku usaha UMKM berbasis masyarakat atau komunitas seperti koperasi dan BUMDes untuk mengelola unit usaha yang sedang dikembangkan.

 Baca juga: Antusiasme Warga Dalam Parade of Nation IAWP ke-58 tahun 2021 di Labuan Bajo Manggarai Barat

"Kami apresiasi sekali kehadiran bapak ibu sekalian pada hari ini. BPOLBF di bawah naungan Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif terus mendukung dan memperkuat para pelaku UMKM berbasis masyarakat yang sedang dikembangkan di Komunitas ataupun di Desa yang berada di wilayah Labuan Bajo-Flores," katanya dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Senin malam. 

Melalui workshop itu, kata Neysa, diharapkan para pelaku usaha dapat bekerja secara kolektif untuk maju dan saling mendukung, sehingga membentuk satu ekosistem yang bisa membangun Manggarai Barat. 

Neysa menuturkan, BPOLBF tengah membangun ekosistem Floratama Creative Hub yang mencakup program pengembangan ide dan inisiasi (Ideathon), inkubasi pengusaha (Floratama Academy), akses pendanaan, standarisasi jasa dan produk, serta akses pasar (penjualan) untuk UMKM di 11 Kabupaten koordinatif BPOLBF. 

“Mungkin yang perlu kita lakukan bersama adalah tidak hanya belajar dari para narasumber tapi kita juga bisa berbagi sesama peserta karena semua yang hadir di kegiatan ini pasti punya kelebihan, kekurangan dan punya pengalaman yang berbeda-beda. Dari segala perbedaan yang ada, harapannya pada pertemuan hari ini bisa memberikan dampak yang baik untuk kita semua (masyarakat) agar kedepannya bisa sama-sama maju, sama-sama saling mendukung dan menjadi sebuah kelompok yang akhirnya bisa membangun Manggarai Barat. Semoga para pimpinan koperasi, pimpinan BUMDES, pimpinan desa, pimpinan komunitas, dan usaha-usaha UMKM yang ada di Labuan Bajo bisa berdaya saing dan tetap berkelanjutan dengan nilai-nilai berbasis people (kesejahteraan masyarakat), planet (kelestarian lingkungan), dan tentunya profit (keuntungan usaha),” ujar Neysa.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat Target 100 Persen Vaksinasi di Akhir 2021

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, dalam pembukaan kegiatan mengatakan, dalam membangun bisnis sejatinya tidak hanya mencari profit, namun bagaimana bisnis bisa berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan berkelanjutan, sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat.

“Teman-teman mendapatkan kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin ke para fasilitator, jangan ragu untuk bertanya dari hal dasar sampai ke hal yang sangat kompleks karena kita berada di sini untuk hal itu. Tidak hanya untuk membangun bisnis model tetapi bagaimana membangun tata kelola, karena itu yang kerap jadi permasalahan pelaku usaha selama ini. Siapapun yang memegang usahanya harus tetap stabil, karena bisnis yang sehat adalah bisnis yang bisa berjalan secara mandiri tidak bergantung pada satu orang. Semoga usaha teman-teman makin bertumbuh makin besar dan bisa berkelanjutan," ujar Shana. 

Shana berharap, para peserta ke depannya bisa membangun jejaring, berkolaborasi bersama pengusaha lain di Labuan Bajo

"Kami harap setelah ini kita bisa membangun komunitas sesama pengusaha di Labuan Bajo dan semua bisa terdata di dinas. Idealnya ekosistem pengusaha terdiri minimal 2 persen dari total populasi, karena manfaat ekonomi yang benar-benar nyata bisa dibuktikan dengan banyak lahirnya pengusaha dan kita bisa terus tumbuh karena adanya perkembangan di bidang ekonomi secara terus menerus,” ujar Shana. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved