KKB Papua
OPM Akui Anggota KKB Papua Tewas dalam Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Intan Jaya
Sebby Sambom mengatakan pasukan TNI-Polri telah menembak seorang perawat anggota TPNPB atas nama Oceh Belau.
OPM Akui Anggota KKB Papua Tewas dalam Kontak Senjata dengan TNI-Polri di Intan Jaya
POS-KUPANG.COM - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Sebby Sambom mengakui satu rekan prajuritnya meninggal dalam kontak senjata kontra aparat gabungan TNI dan Polri, Jumat 5 November 2021.
Sebby Sambom dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, Sabtu 6 November 2021, mengatakan pasukan TNI-Polri telah menembak seorang perawat anggota TPNPB atas nama Oceh Belau.
Menurut Sebby, dalam kontak senjata melawan aparat gabungan TNI-Polri, pasukan TPN-OPM dipimpin Undius Kogoya di wilayah Kodap 8.
"Undius Kogoya mengatakan begitu banyak bom dan senjata besar yang bertubi-tubi ditembak oleh TNI sehingga pasukan kami kena tembak," katanya.
Undius melaporkan sebanyak 63 pasukannya terlibat dalam kontak tembak melawan aparat TNI dan polisi.
Meski demikian, Sebby Sambom mengaskan bahwa TPN-OPM bergeming dan terus memberikan perlawanan terhadap pasukan Indonesia demi Papua merdeka.
"TPNPB tidak akan mundur dan tetap lawan TNI Polri di Kabupaten Intan Jaya sampai Papua merdeka," tegas Sebby.
Sebelumnya diberitakan, baku tembak antara pasukan TNI-Polri dan KKB Papua terjadi di Distrik Sugapa pada Jumat 5 November 2021, yang mengakibatkan 1 anggota KKB Papua tewas dan 2 personel Satgas Nemangkawi terluka.
Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kontak tembak pecah usai KKB Papua mengarahkan tembakan ke Pos TNI Satgas Yon Mek 521.
Tindakan tegas pun diambil menyusul anggota KKB Papua tersebut mengeluarkan tembakan setelah keluar dari arah klinik Pastoran St. Michael Bilogai.
"Rekan kami mengeluarkan tembakan terbidik terhadap seorang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang.
Dia muncul di sekitar semak pertigaan Ramli," ujar Kamal, Sabtu 6 November 2021, melansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Kontak Senjata Pecah di Intan Jaya Papua, Jubir OPM Akui Anggotanya Tewas'.
Kamal menyebut, Apolo Belau selama ini memang masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus kekerasan di Intan Jaya.
Kontak senjata berlangsung sesaat pasukan Satgas Yon Mek 521 dan kepolisian melakukan pemantauan di sekitar Kali Wabu, Dusun Bilogai, dan melihat adanya 10 anggota KKB memegang senjata api.
Kelompok tersebut melakukan konsolidasi dengan warga setempat terkait kebutuhan logistik.
Sementara, anggota KKB lainnya mengeluarkan tembakan dari arah tower jaringan telepon sekira pukul 13.15 WIT.
"Personel gabungan melihat kembali pergerakan sekelompok orang membawa 2 pucuk senjata api laras panjang serta dikelilingi sekitar 20 orang yang duduk seperti konsolidasi di sekitar Dusun Bilogai," kata Kamal.
"Rekan kami mengeluarkan tembakan terbidik terhadap seorang KKB lainnya yang juga membawa 1 pucuk senjata laras panjang.
Dia muncul di sekitar semak pertigaan Ramli," jelasnya.
Setelah baku tembak tersbeut, Kamal menyampaikan pihaknya memperketat pengamanan Bandara Bilogai Kabupaten Intan Jaya usai insiden kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Selain itu, Kamal menjelaskan pihaknya juga memperketat penjagaan di sejumlah area vital di daerah Intan Jaya.
Hal ini untuk mencegah adanya aksi kontak tembak susulan yang dilancarkan KKB Papua.
"Personel gabungan TNI-Polri yang ada di Sugapa Kabupaten Intan Jaya hingga saat ini masih melaksanakan penjagaan dan pengawasan dalam Kota Sugapa termasuk obyek vital Bandara Bilorai Kabupaten Intan Jaya," kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu 6 November 2021.
Di sisi lain, ia menyampaikan pihaknya telah mengamankan lokasi kontak tembak tersebut.
Sebaliknya, Polri bersama TNI juga akan mengejar kelompok KKB Papua yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
"Situasi di Kabupaten Intan Jaya sampai saat ini aman terkendali serta aktivitas penerbangan di Bandara Bilogai berjalan lancar," tukasnya.
Yentinus Kogoya dkk Ditangkap
Sementara di wilayah lain dilaporkan, salah satu pentolan KKB Papua Egianus Kogoya, Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya ditangkap di kawasan Jalur 3 Paradiso, Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa 2 November 2021.
Yentinus Kogoya sebelumnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus pembunuhan empat pekerja bangunan di Distrik Seradala, 25 Juni 2021.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengungkapkan, Yentinus Kogoya ditangkap saat sedang melintas menggunakan sepeda motor bersama seorang rekannya.
“Rekannya tidak terlibat sehingga dipulangkan. Sedangkan Yentinus langsung diamankan,” beber Kamal.
Hasil pemeriksaan diketahui bahwa Yentinus Kogoya telah berada di Kota Dekai selama 4 tahun.
“Dirinya bekerja di tambang yang berada di Kali I, Kabupaten Yahukimo,” jelasnya.
Penangkapan tersebut berdasarkan LP Polres Yahukimo, nomor LP/16/V/2021/Papua/Res Yahukimo, LP/23/VI/2021/PAPUA/RES YAHUKIMO tanggal 25 Juni 2021 dan LP/27/VII/2021/Papua/Res Yahukimo, tanggal 10 Juli 2021.
Yentinus Kogoya diduga terlibat beberapa kasus kekerasan termasuk kasus pembunuhan terhadap warga yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan 1 luka termasuk 2 tukang bangunan eks pekerja tambang.
Dari tangan Yentinus Kogoya (29) alias Kumis Kogoya aparat keamanan berhasil mengamankan barang bukti :
5 KTP elektronik An Nus Haselo, Stephanus Pangalerang, Rutin Silakan dan Delius Gwijangge;
- 1 SIM C an. Stephanus Pangalerang ;
- 1 kartu BPJS an. Stephanus Pangalerang ;
- 1 buah ATM BRI;
- 1 butir Peluru Kaliber 45 ACP;
- 1 butir Selongsong peluru kaliber 5,56;
- 1 Kartu Amazone ;
- 3 lembar kupon
- Uang Rp. 75 ribu dengan pecahan 50 ribu, 20 ribu dan 5 ribu;
- 1 buah Dompet kulit;
- 1 Minyak urut GPU;;
- 1 buah Senter kepala;
- Pinang kering dan kapur
- 1 buah Noken;
- 1 buah cermin
Kamal menambahkan pihaknya kini masih mendalami peran YK terhadap beberapa aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Kabupaten Yahukimo.
Siapa sebenarnya Yentinus Kogoya?
Yentinus Kogoya atau YK adalah pentolan KKB pimpinan Tendius Gwijangge.
YK berasal dari Kabupaten Nduga, sama dengan pimpinannya, Tendius Gwijangge.
YK sebelumnya merupakan anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Kamal menambahkan, YK dianggap seorang intelektual dalam kelompoknya.
Selama ini, YK kerap melakukan propaganda melalui media sosial.
"YK berperan sebagai penerjemah, penghubung dan bermain dalam media sosial," kata dia.
Selain itu, YK juga pernah terlibat dalam acara bakar batu di Kali Braza yang dihadiri oleh kelompok KKB Papua Yahukimo pimpinan Tendius Gwijangge.
Kamal memastikan, usai penangkapan YK, situasi keamanan dan ketertiban di Yahukimo kondusif. Aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Situasi Intan Jaya Aman Seusai Baku Tembak TNI-Polri dan KKB Papua, OPM Beber Anggotannya yang Tewas