Berita Sumba Timur
Otoritas Bandar Udara Umbu Mehang Kunda Waingapu Tunggu Peraturan Menhub Terkait Syarat Antigen
Memang sudah keluar aturan terbaru dari Mendagri dan SE Satgas. Tapi kami sedang menunggu Peraturan Menhub sebagai acuan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU -- Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Umbu Mehang kunda Waingapu selaku otoritas bandara masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan terkait pemberlakuan syarat penerbangan dengan antigen ke luar provinsi khususnya ke Jawa dan Bali.
Peraturan Menteri Perhubungan itu menjadi acuan teknis penerapan kebijakan perjalanan udara dari bandar udara yang berada di Kabupaten Sumba Timur itu.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Umbu Mehang kunda Waingapu, Ir. I Ketut Gunarsa melalui Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat, M. Arwin Sofiansyah menyebut penerapan kebijakan perjalanan udara pada masa pandemi selalu mengacu pada regulasi dari Kemendagri, Satgas Covid Nasional dan Kementerian Perhubungan.
"Kami di bandara tetap mengacu pada peraturan yang diterbitkan pemerintah baik Inmendagri, Surat Edaran Gugus Tugas Covid-19 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan," ujar Sofiansyah kepada POS-KUPANG.COM, Selasa 2 November 2021.
Baca juga: Cerita Warga Katundu di Pesisir Selatan Sumba Timur Dengan Pesona Emas Merah Sargassum
Ia mengatakan, sebelum diterbitkan aturan baru maka pihaknya masih mengacu pada Surat Edaran Menteri Perhubungan nomor 93/2021 terkait penggunaan PCR sebagai syarat penerbangan ke Jawa dan Bali.
"Kalau kita mengacu pada SE Menhub 93 maka masih ada penggunaan PCR untuk Jawa Bali. Tetapi untuk luar Jawa Bali sudah diperbolehkan menggunakan antigen," lanjut dia.
"Dari Waingapu ke Jawa Bali wajib PCR, kita tunggu perkembangannya, kita ikuti. Memang sudah keluar aturan terbaru dari Mendagri dan SE Satgas. Tapi kami sedang menunggu Peraturan Menhub sebagai acuan di lapangan," tambah dia.
Ia mengatakan, kebijakan penggunaan PCR sebagai syarat penerbangan ke Jawa Bali diakuinya kerap menjadi kendala bagi para penumpang. Berdasarkan pengaduan penumpang, mereka menginginkan syarat yang mudah dan murah.
Baca juga: Masih Empat Kasus di Awal November di Sumba Timur

"Kalau di lapangan ini yang sering jadi kendala, jujur masyarakat menginginkan mudah dan murah. Masyarakat juga tanya, kenapa ko kembali ke PCR," ujar Sofiansyah.
Penurunan Jumlah Penumpang
Sofiansyah mengakui, kebijakan penggunaan PCR juga mempengaruhi jumlah penumpang yang menggunakan modal transportasi udara dari Bandar Udara Umbu Mehang Kunda Waingapu.
"Dari sisi penumpang, drastis ada perubahan jumlah penumpang, tadi demand cukup baik, tapi setelah diberlakukan PCR mulai turun kembali," kata dia.
Ia menjelaskan, sebelum pemberlakuan syarat penerbangan dengan hasil PCR, rata rata jumlah penumpang pesawat Waingapu - Denpasar berkisar pada angka 60-70 penumpang atau setara tingkat keterisian 90 persen setiap hari.
Namun sejak pemberlakuan kebijakan penerbangan dengan syarat hasil PCR, jumlah penumpang pesawat Waingapu Denpasar turun menjadi 30-40 orang saja. Artinya, kata dia, jumlah penumpang turun lebih dari 50 persen.
Sementara itu, untuk penerbangan Internal NTT, kata dia relatif lebih stabil. Sesuai dengan kebijakan pemerintah provinsi, untuk syarat penerbangan dalam wilayah NTT hanya menunjukan hasil rapid antigen saja. "Kebetulan yang NTT cuma Waingapu ke Kupang, per hari berkisar 40-50 penumpang, masih stabil," ujar dia.
Dalam konferensi pers daring pada Senin siang, Menko PMK Muhadjir Effendy menyatakan perjalanan udara wilayah Jawa-Bali tidak lagi menggunakan tes PCR, melainkan cukup tes antigen saja. Aturan disamakan dengan di luar Pulau Jawa non-Bali.
"Perjalanan akan ada perubahan yaitu wilayah Jawa-Bali, perjalanan udara tidak lagi harus pakai tes PCR, tapi cukup tes antigen. Sama dengan yang diberlakukan di wilayah luar Jawa non Bali," kata Muhadjir Effendy. (*)
Berita Sumba Timur Terkini
Berita Sumba Timur
Pos Kupang
Pos Kupang Hari Ini
berita pos kupang hari ini
kupang tribunnews
Rosalina Woso
Pemda Sumba Timur Bentuk Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting |
![]() |
---|
Bupati Khristofel Praing Resmikan Bukit Herbal Malumbi Kambera |
![]() |
---|
Tim Samsat Sumba Timur Sambangi Pasar Kadahang, Begini Tanggapan Warga |
![]() |
---|
Wicara Cerita dari Tanah Marapu, Bupati Praing Minta Guru Kepercayaan Merapu Masuk Formasi PPPK |
![]() |
---|
Wicara Cerita dari Tanah Marapu, Bupati Praing Minta Guru Kepercayaan Marapu Masuk Formasi PPPK |
![]() |
---|