Kelompok Usaha Berbasis Kelor

Komisaris Independen BRI Memberikan Bantuan Peralatan Melalui Dapur Kelor

BRI sebagai BUMN selalu mendukung dan memajukan UKM supaya dapat berkontribusi dalam perputaran ekonomi nasional.

Penulis: Sipri Seko | Editor: Sipri Seko
istimewa
Penyerahan bantuan peralatan usaha klaster kelor di Kelurahan Kelapa Lima dari BRI. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Tanaman Kelor sudah mulai dikenal luas di NTT khususnya dan di wilayah Indonesia pada umumnya, karena tanaman kelor ini sangat kaya akan nutrisi jika diolah dengan baik dan benar.

BRI sebagai BUMN selalu mendukung dan memajukan UKM supaya dapat berkontribusi dalam perputaran ekonomi nasional.

Dalam mengimplementasikan program BRI untuk membantu UKM/IKM dalam mengembangkan usahanya, pada hari Jum’at tanggal 24 September 2021 bertempat di Dapur Kelor telah dilaksanakan penyerahan bantuan peralatan yang diserahkan langsung oleh Ibu ROFIKOH ROKHIM sebagai Komisari Independen BRI. Bantuan peralatan tersebut diharapkan dapat mempercepat dan memperlancar usaha Dapur Kelor beserta kelompok usahanya yang tergabung dalam “Kelompok Usaha Terpadu Berbasis Tanaman Kelor”.

Dalam sambutannya pada saat penyerahan peralatan beliau menyampaikan “Dulu kita tidak mengetahui manfaat daun kelor tetapi setelah orang luar negeri baik di eropa maupun di Jepang mengkonsumsi kelor karena diketahui memiliki nutrisi yang tinggi, baru kita tersadar bahwa ternyata ada Mutiara Hijau yang namanya Kelor di Daerah NTT dan telah diolah menjadi berbagai macam olahan baik berupa Teh Kelor, Kopi Kelor,Jahe Kelor dan berbagai macam makanan dan minuman berbahan dasar kelor.”

“Saya mewakili BRI yang konsern terhadap pengembangan kearifan local yang salah satunya produk olahan kelor yang diproduksi oleh Dapur Kelor. Untuk itu BRI memberikan bantuan peralatan supaya usaha yang memanfaatkan kearifan local ini dapat tumbuh dan berkembang sehingga bisa memperluas pemasarannya bahkan diharapkan dapat melakukan ekspor kedepannyAa,” ujarnya.

CEO Dapur Kelor mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan peralatan yang diterimanya.”Kami sangat bersyukur dan berterimakasih yang tidak terhingga atas bantuan dan perhatian BRI kepada kami dan Kelompok Usaha kami, dengan adanya bantuan ini kami dapat memaksimalkan tujuan dari Keloris Way, yaitu Peningkatan Kesehatan dan Kesejahteraan melalui Tanaman Kelor sebagaimana yang sudah diprogramkan oleh Pak Gubernur NTT” ujar Kiki.

Bantuan peralatan ini akan dijadikan penguatan oleh Kelompok Usaha Terpadu untuk mensuport Progam Dekranasda Provinsi NTT dan PKK Provinsi NTT yaitu Moringa for Family, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Kelompok Usaha Terpadu, Ir. H Dedi Krisnadi “Apresiasi yang tinggi kami sampaikan untuk BRI yang telah membantu peralatan olahan Kelor berupa Mesin Pengering Mini dengan Kapasitas 10 Kg daun basah, type pengering ini sangat cocok untuk digunakan di daerah terpencil yang memiliki potensi tanaman kelor di lingkungannya untuk dikonsumsi sebagai asupan nutrisi harian, karena tidak memerlukan Daya Listrik yang besar, hanya 250 watt dengan lama pengeringan 1x24 Jam”

Kelompok Usaha Terpadu ini memiliki 24 anggota yang tersebar di Pulau Timor, Flores, Sumba dan Solor dengan berbagai profesi mulai dari Kelompok Tani, UKM dan Industri Olahan Kelor “Anggota Kelompok kami adalah praktisi tanaman kelor mulai dari hulu sampai hilir, kami memberikan pendampingan mulai dari budidaya, pengolahan, pengemasan sampai bagaimana cara menjual produk. Jadi tidak ada lagi wacana kalau nanam  kelor siapa yang beli, tapi kami dampingi bagaimana menanam, mengolah dan menjual produknya,” kata Dedi.

Saat ini sudah ada 20 pengering mini yang sudah dan akan disebar ke seluruh anggota kelompok yang tersebar di wilayah NTT. ”Dalam tahun ini sudah akan tercipta sentra industri olahan kelor di daerah-daerah  dengan jenis produk teh kelor dan serbuk kelor, dan produk ini sangat membantu dalam mensukseskan Program Moringa for Family yang akan dicanangkan oleh Dekranasda NTT dan PKK Prov. NTT, apalagi sekarang ada tambahan bantuan pengering mini daun kelor dari BRI,” ujarnya.

Dedi juga menyampaikan bahwa  selama ini Kelompoknya mendapatkan bimbingan, pendampingan dan arahan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. NTT serta berkolaborasi dengan Dekranasda NTT untuk mensuport Program-programnya.

“Yang utama itu adalah pendampingan, sehingga petani/UKM apabila mendapatkan bantuan itu bisa memaksimalkan peralatan yang diterimanya dan dapat bermanfaat bagi masyarakat disekitarnya, jangan sampai bantuan itu diserahkan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Dapur Kelor sendiri menyediakan Pengering Mini Daun Kelor tidak hanya menjual mesin akan tetapi plus pendampingan sampai pengolahannya, Kalau hanya menjual mesin saja tukang las dipinggir jalan juga bisa membuat hal serupa” ujar Dedi mengingatkan. **

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved