PON XX Papua
Burung Cenderawasih Jangan Diburu demi Event PON XX Papua, Walikota Minta Buatkan Imitasi
Tentang mahkota asli dari Burung Cenderawasih, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mendukung agar tak digunakan pada pelaksanaan Pe
POS KUPANG.COM - Tentang mahkota asli dari Burung Cenderawasih, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mendukung agar tak digunakan pada pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di tanah Papua.
BTM sapaan akrabnya, menegaskan Burung Cenderawasih merupakan hewan yang dilindungi oleh negara.
“Saya sepakat. Hewan ini dilindungi mahkota ataupun aksesoris perburuan burung endemik tersebut hanya untuk PON nanti,” tegas BTM sapaan akrabnya menjawab pertanyaan Tribun-Papua.com, Selasa (8/9/2021) di Jayapura.
Menurut putra aslu Post Numbay tersebut, penggunaan mahkota asli Burung Cenderawasih hanya untuk tetua adat.
Baca juga: Progres 16 Venue PON di Kota Jayapura Capai 95%
“Semoga hal ini tidak disalahgunakan pada pelaksanaan PON nanti,” mahkota
Untuk mengganti mahkota Burung Cenderawasih, orang nomor satu di Kota Jayapura tersebut mendorong para seniman untuk membuat dari bahan-bahan alam.
“Kalau bisa dibuat imitasi saja. Jangan korbankan hewan yang dilindungi oleh undang-undang,” tegasnya.
Pemerhati lingkungan hidup dan konservasi di Kota Jayapura, meminta Panitia Besar (PB) PON agar meniadakan penggunaan bagian tertentu dari Burung Cenderawasih, sebagai mahkota ataupun aksesoris.
Hal itu disampaikan pemerhati lingkungan dan konservasi Abdel Gamel Naser, melalui telewicara kepada Tribun-Papua.com Selasa (7/9/2021).
"Saya bersama teman-teman pengiat lingkungan di Jayapura dan daerah lainnya, berharap agar pada seremoni PON, mahkota Cenderawasih tidak dimunculkan."
Gamel bersama rekan-rekannya sesama pemerhati satwa endemik dan konservasi, meminta PB PON agar mensterilkan, semua aktivitas seremoni ataupun penyambutan tamu dengan mahkota asli Burung Cenderawasih.
Sebab menurutnya, dalam konteks adat kesukuan di Papua, mahkota asli Burung Cemderawasih hanya dapat digunakan oleh kepala suku atau ondoafi.
"Untuk itu, kekhasan dan kehormatan serta nilai-nilai adat yang melekat pada mahkota Burung Cenderawasih harus diperhatikan," pintanya.
Pria pendiri komunitas Rumah Bakau Jayapura itu menyebutkan, secara rei, penggunaan Burung Cenderawasih sebagai mahkota ataupun aksesoris tentu dilarang.
"Hal itu sesuai Undang-undang No 5 tahun 1990 dan Surat Edaran Gubernur Papua 2017 lalu, " sebutnya.
Secara status, Gamel memaparkan Burung Cenderawasih, termasuk dalam Apendix II dengan status terancam punah.
"Akan menjadi aneh jika Undang-undang sudah berbicara soal status terancam punah, namun kita masih mempertontonkan sesuatu yang salah," paparnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Burung Cenderawasih Jangan Diburu demi Event PON XX Papua, Benhur Tomi Mano: Dibuat Imitasi Saja
Gubernur Bukan Hanya Beri Rp 1 Miliar Peraih Emas, Pemprov Papua Tanggung Pajak Bonus Atlet PON XX |
![]() |
---|
Bakar Ban, Relawan PON XX Papua Palang Kantor Otonom, Pertanyakan Pembayaran Honor |
![]() |
---|
Honorarium Relawan PON XX Dieksekusi, Aksi Relawan di Lapangan Memanas |
![]() |
---|
Ketua Harian PB PON XX : 17.800 Relawan Pasti Terima Dana Honorarium PON Papua Usai Peparnas XVI |
![]() |
---|
Bonus Rp1 Miliar Bagi Atlet Papua Peraih Medali Emas Sudah Dianggarkan Pemprov Papua dari Silpa |
![]() |
---|