Tips Sehat

5 Gejala Penyakit Narkolepsi, dari Halusinasi hingga Gangguan Ingatan

Bila Anda diserang rasa kantuk terus menerus. Jangan abaikan, bisa saja Anda diserang gangguan tidur kronis. Mengapa demikian?

Editor: Yeni Rahmawati
net
ilustrasi sakit gangguan tidur kronis 

POS-KUPANG.COM - Tidur yang nyenyak dan cukup akan membuat tubuh Anda lebih segar saat bangun.

Ketika melakukan aktifitas pun Anda akan terlihat begitu energik.

Begitu pula kebalikannya jika tidur Anda kurang cukup dan tak nyenyak, sudah pasti akan mengganggu aktifitas Anda.

Anda bisa sering lebih menguap tanpa tau tempat.

Anehnya apabila Anda merasa tidur Anda sudah cukup, namun Anda masih saja terus merasa mengantuk.

Baca juga: Waspada Gejala Penyakit Kista Ovarium, Bisa Jadi Ganas dan Mematikan Jika Muncul Tanda Ini

Jangan diabaikan gejala ini, bisa saja Anda alami gangguan tidur kronis.

Gangguan tidur kronis disebut Narkolepsi.

Narkolepsi ditandai dengan rasa kantuk di siang hari dan serangan tidur yang tiba-tiba.

Orang dengan narkolepsi merasa sulit untuk tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama, terlepas dari keadaannya.

Narkolepsi dapat menyebabkan gangguan serius dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Baca juga: Waspada, Gejala Penyakit Ini Sering Menyerang Anak-anak

Dilansir dari Halodoc.com, Beberapa karakteristik narkolepsi adalah kelumpuhan tidur, halusinasi, dan katapleksi (mirip dengan perubahan yang terjadi pada tidur REM, tetapi terjadi saat terjaga atau mengantuk).

Beberapa faktor risiko yang diketahui untuk narkolepsi adalah usia antara 10 dan 30 tahun, dan adanya riwayat dalam keluarga sebelumnya.

Penyebab dan Faktor Risiko Narkolepsi

Penyebab pasti narkolepsi belum diketahui. Orang dengan tipe 1 narkolepsi memiliki tingkat rendah dari hypocretin, yaitu neurokimia di otak yang membantu mengatur bangun dan tidur REM.

Tingkat hypocretin rendah pada mereka yang mengalami katapleksi.

Baca juga: 7 Gejala Penyakit Kanker Tiroid,Selain Benjolan di Leher,Jangan Sepelekan Batuk & Sakit Tenggorokan

Penyebab hilangnya sel-sel penghasil hypocretin di otak tidak diketahui, tetapi diduga hal ini disebabkan oleh reaksi autoimun. Genetik dapat berperan dalam perkembangan narkolepsi.

Namun, risiko orangtua yang mewariskan gangguan ini pada seorang anak rendah, yaitu sekitar 1 persen.

Di Eropa, penelitian menunjukkan adanya hubungan yang mungkin antara paparan virus flu babi (H1N1) dengan bentuk tertentu dari vaksin H1N1 yang saat ini dikelola.

Proses normal tertidur dimulai dengan fase yang disebut tidur non-rapid eye movement (NREM).

Selama fase ini, gelombang otak melambat, dan setelah satu jam tidur, aktivitas otak akan berubah, dan tidur REM dimulai. Kebanyakan mimpi terjadi saat tidur REM.

Baca juga: Sesak Napas Tanpa Sebab, Benarkah Gejala Penyakit Emfisema? Segera Cek

Namun, pada narkolepsi, pengidap tiba-tiba masuk ke dalam tidur REM tanpa mengalami tidur NREM, baik pada malam hari atau siang hari.

Dilansir dari Alodokter.com, Gejala narkolepsi dapat muncul dalam beberapa minggu atau berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun.

Berikut ini adalah gejala narkolepsi yang umumnya terjadi:

Rasa kantuk yang berlebihan pada siang hari
Penderita narkolepsi selalu mengantuk pada siang hari, sulit untuk tetap terjaga, dan sulit berkonsentrasi.

Serangan tidur
Serangan tidur yang menyebabkan penderita narkolepsi tertidur di mana saja dan kapan saja secara tiba-tiba. Jika narkolepsi tidak terkendali, serangan tidur bisa berlangsung selama beberapa kali dalam sehari.

Baca juga: Waspada Kanker Tiroid, Kenali Gejala Penyakit Kanker Tiroid Sejak Dini Sebelum Terlambat

Katapleksi
Katapleksi atau melemahnya otot secara tiba-tiba ditandai dengan tungkai terasa lemas, penglihatan ganda, kepala lunglai dan rahang turun, serta bicara cadel. Kondisi ini dapat terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu, seperti terkejut, marah, senang, atau tertawa. Penderita biasanya mengalami serangan katapleksi 1–2 kali dalam setahun.

Ketindihan atau sleep paralysis
Kondisi ini terjadi ketika penderita tidak mampu bergerak atau berbicara saat hendak terbangun atau mulai tertidur.

Halusinasi
Penderita narkolepsi kadang dapat melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata, terutama saat akan tidur atau bangun tidur.

Selain gejala umum tersebut, narkolepsi juga dapat disertai gejala lainnya, seperti:

Gangguan ingatan

Sakit kepala

Depresi

Keinginan untuk makan secara berlebihan

Kelelahan ekstrem dan kekurangan energi yang terjadi secara terus-menerus

Proses tidur penderita narkolepsi berbeda dengan orang normal.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami rasa kantuk yang berlebihan saat siang hari hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pemeriksaan ke dokter juga disarankan jika narkolepsi tidak kunjung membaik setelah dilakukan pengobatan atau jika timbul gejala baru.

Berita Gejala Penyakit lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved