739 HP Android untuk Siswa, Pemkot Kupang Sukseskan Belajar Daring

POS-KUPANG.COM, KUPANG -Pemerintah Kota Kupang menggelontor Rp 1,5 miliar membeli 739 handphone (HP) Android untuk siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). HP merk Evercross dengan layar 7 inch berkapasitas 32GB dan 3 RAM itu didistribusi kepada 54 SD, 31 SMP dan 14 panti asuhan.

Penyerahan HP Android secara simbolis dilakukan di Aula Handayani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Kamis 2 September 2021.

Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan, jumlah siswa yang mendapatkan HP Android pertama ini sangat terbatas. Menurut Jefri, pembelian HP Android disesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada.

Ia berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang ada terobosan dan inovasi pada masa pandemi Covid-19 sehingga dapat menunjang kegiatan belajar siswa.

Baca juga: Dinas Pendidikan Kota Kupang Buat Aplikasi Awasi Dana BOS

"Kita berharap dengan program inovasi Dinas Pendidikan yang ada dapat membantu studi anak-anak dan juga bisa mendukung program Pemerintah Kota Kupang," ujar Jefri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang Dumuliahi Djami mengatakan, bantuan HP Android memanfaatkan anggaran DPA tahun 2021 dengan prioritas siswa SD-SMP di panti asuhan, termasuk sejumlah anak dari keluarga kurang mampu.

"Kita utamakan anak-anak panti asuhan dan anak dari keluarga kurang mampu, karena dalam diskusi kami dengan sejumlah lembaga termasuk teman-teman media menganjurkan agar anak-anak usia sekolah di panti asuhan diutakan untuk kelancaran proses belajar," jelas Dumul.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Oktovianus Naikboho menambahkan, bantuan ini ditujukan bagi siswa SD dan SMP yang berkategori kurang mampu.

Baca juga: Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang: Syarat Utama KBM Tatap Muka Guru Harus Tervaksinasi

Selain siswa kurang mampu, anak usia sekolah yang ada di panti asuhan di Kota Kupang, juga mendapat bantuan serupa. Sebanyak 739 unit HP Andorid merk Evercross diberikan kepada 310 anak usia sekolah di panti asuhan dan sisanya ada di kategori kurang mampu.

Pembagian berdasarkan sekolah, yaitu untuk siswa SD 443 unit HP Android dan SMP 296 unit. Pembagian berdasarkan kriteria kurang mampu, terdiri 138 siswa SD yang tersebar pada 14 panti asuhan dan 335 siswa dari keluarga kurang mampu diluar panti asuhan.

Bagi siswa SMP dengan kategori kurang mampu ada 124 siswa dan dari kategori siswa di panti asuhan sebanyak 172 siswa. Dengan bantuan ini diharapkan siswa bisa mengikuti proses belajar daring dengan lancar.

Oktovianus menegaskan, penggunaan HP Android dengan sistem pinjam pakai oleh siswa. HP akan dikembalikan ke sekolah sebagai aset ketika selesai digunakan siswa selama masa belajar.

Ia mengatakan, jika kemampuan keuangan daerah memungkinkan, tahun 2022 program yang sama kembali dikerjakan.

"Kita tahun sekarang ini, kemampuan keuangan daerah ini beban dengan pandemi Covid sehingga kita lihat saja dalam pembahasan di APBD murni 2022," kata Oktovianus, Jumat (3/9).