Wawancara Eksklusif
Direktur RS Siloam Kupang Hans Lie Bicara Ambil Paksa Jenazah: Pasien Bisa Akses MySiloam
Direktur RS Siloam Kupang, dr. Hans Lie Bicara Ambil Paksa Jenazah: Pasien Bisa Akses MySiloam
Kendala apa yang dihadapi Siloam?
Dalam prosesnya saat masa pandemi ini, kita harus memastikan bahwa alat pelindung diri (APD) itu tercukupi, testing dan obat itu harus tersedia. Dan ini memang menjadi tantangan bagi rumah sakit, tidak hanya Siloam untuk menyiapkan bahan habis pakai ini. Dalam prosesnya juga bagaimana kita mengedukasi pasien dan keluarga terkait kondisi pasien dan lain sebagainya. Selama melakukan perawatan, dokter kita sangat terbuka memberikan informasi perkembangan pasien.
Apa strategi mencegah kerumunan keluarga pasien?
Sekarang ini kita beralih ke arah digital. Mulai Mei diuji cobakan pada pasien yang rawat jalan. Prosesnya adalah mereka datang dan bertemu dokter tetap dilayani, tetapi untuk kunjungan berikutnya mereka langsung booking supaya mereka dapat jamnya dan mereka tinggal datang di jam tersebut.
Proses ini juga sudah dimulai di minggu kemarin untuk pemeriksaan PCR, antigen atau isoterma buat mereka yang mau. Buat yang mau melakukan pemeriksaan di Siloam bisa langsung download aplikasi MySiloam.
Apa itu MySiloam?
Ini aplikasi ada di Android dan IOS sehingga bisa diakses. Pasien bebas menentukan waktu pemeriksaan. Untuk pemeriksaan di poli-poli masih berproses dan bertahap. Awalnya mungkin masih bingung ya masyarakatnya, tapi sudah berjalan baik dan kita kasih pengumuman dan griter atau orang yang bisa membantu di rumah sakit.
Nantinya griter ini akan mengarahkan cara mengisi dan pembayaran pun bisa online. Awalnya sudah dari Siloam Jakarta bertahap ke Siloam Kupang dan Labuan Bajo.
Sejauh mana aplikasi MySiloam disosialisasi?
Tentunya lewat Pos Kupang, juga pasang poster, flayer lewat karyawan juga kita jalankan.
Bagaimana penerapan protokol kesehatan di Siloam?
Dari kami Siloam tidak melihat dari pasien umum dan bukan umum yang perlu mendapat rasa aman untuk berobat ke rumah sakit. Untuk itu Siloam menerapkan protokol yang kita bilang clean and shift hospital dimana kita melindungi dokter dan pasien dan kita memastikan area kita dilakukan pembersihan berkala jadi lepas dari pasien umum dan tidak umum, protokol yang kita lakukan itu sudah harus kita jalankan dimana pasien yang sebelum masuk harus di screening kemudian pada saat bertemu dokter, dokter juga harus menggunakan APD yang baik kemudian penggunaan makser dan area tunggu.
Untuk masyarakat atau pasien yang tidak mengindahkan protokol, selalu dokter akan lebih tegas dengan memberi teguran, termaksud penggunaan masker yang belum baik. Kita juga hari Minggu buka Sunday Klinik buat mereka yang ingin memilih berobat di hari Minggu. Dan ini memang untuk pasien umum biar lebih tenang dan santai. Dokter paru, syaraf, anak dan penyakit dalam kita rutin buka meski di hari Minggu.
Bagaimana penanganan sampah medis pasien Covid?
Sejauh ini sampah medis, sedari tahun lalu Kementerian Lingkungan Hidup sudah mengeluarkan edaran dan provinsi juga sudah ada turunan juga bahwa limbah medis ini selama pandemi diizinkan dilakukan pembakaran bagi mereka yang memiliki insenerator.