Laut China Selatan

Indonesia Waspada, China Lacak Negara Musuh Laut China Selatan Gunakan Sistem Bawah Laut

Saat ini China disebut tengah melacak negara musuh laut china selatan gunakan satelit dan sistem bawah laut, Indonesia termasuk?

Editor: maria anitoda
Tribunnews.com
Kapal perang Amerika Serikat di Laut China Selatan, dekat teluk Filipina 

POS-KUPANG.COM- Tersiar kabar China melacak negara lain saat ini.

China melacak negara lain dengan menggunakan satelit dan sistem bawah laut.

Sudah banyak radar yang mengambang di perairan China tetapi beberapa di antaranya ada di perairan interansional.

Mengutip dari Express.co.uk, Senin 16 Agustus 2021, satelit, radar, hingga sistem bawah air telah lama ditempatkan China di wilayah Laut China Selatan.

Baca juga: Amerika Serikat Kutuk China, Sebut Klaim Laut China Selatan Langgar Kedaulatan Hukum Negara Lain

Hal ini jelas disampaikan oleh Associate Fellow di Program Asia-Pasifik di Chatham House Bill Hayton.

"Selama beberapa tahun terakhir, China telah menempatkan seluruh beban sistem; satelit, radar, dan sistem bawah air untuk mencoba dan mengamati apa yang terjadi di Laut China Selatan," ujar Bill Hayton.

Hayton menyoroti pembangunan China yang terus-menerus di wilayah yang disengketakan.

"Jelas mereka membangun tujuh pulau buatan baru ini di atas terumbu karang di Kepulauan Spratly dan itu menambah hal lain yang telah mereka bangun di tempat lain."

Baca juga: Diambang Perang, Kesepakatan AS Taiwan Ini Bisa Percepat Perang di Laut China Selatan, China Murka?

"Itu memberi mereka pandangan yang cukup bagus tentang apa yang terjadi di sekitar mereka dan bahkan di cakrawala."

Dikutip dari Sosok.Id, pembangunan yang kian membludak memudahkan langkah militer China di perairan Laut China Selatan.

"Ini memungkinkan mereka untuk mengirim kapal apakah itu kapal Angkatan Laut atau penjaga pantai atau milisi untuk menghentikan hal-hal yang tidak mereka sukai."

"Misalnya, untuk menghentikan penangkapan ikan negara lain atau memantau kapal perang dari negara lain yang lewat."

Baca juga: Filipina Mendorong Kebebasan Navigasi dan Penerbangan di Laut China Selatan

Hal itu datang ketika layanan citra satelit Orion memetakan peralatan pengawasan yang mereka katakan "memperkuat keunggulan strategis China atas negara-negara lain di kawasan itu, dan dapat digunakan untuk memantau pergerakan Angkatan Laut AS".

Penelitian oleh CSIS Asian Maritime Transparency Initiative menemukan bahwa platform pengawasan adalah bagian dari "Jaringan Informasi Laut Biru" China.

Platform dipasang dengan menara sensor elektro-optik/inframerah, radio frekuensi tinggi dan tiang seluler, menurut Forbes.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved