KKB Papua

HUT Ke-76 RI, KKB Papua Pimpinan Goliath Tabuni Tembak  Anggota TNI yang Patroli di Distrik Gome

Menjelang HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Goliath Tabuni menembak seorang anggota TNI yang hendak menyergap KKB

Editor: Agustinus Sape
Facebook/KOMNAS-TPNPB
Pimpinan KKB Goliat Tabuni (kiri) dan Lekagak Telenggeng 

HUT Ke-76 RI, KKB Pimpinan Goliath Tabuni Tembak  Anggota TNI yang Patroli di Distrik Gome

POS-KUPANG.COM -  Menjelang perayaan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, ternyata Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali berulah.

Di saat tim gabungan TNI/Polri yang di-BKO Brimob Polda Papua mengejar anggota KKB Papua pimpinan  Fernando Worabai, ternyata KKB lainnya menyeruak dan mengisi kesempatan.

Kali ini dilakukan KKB Papua pimpinan Goliath Tabuni, yang menembak hingga melukai seorang anggota TNI dari satuan Yonif 715/Matuliato bernama Letda Inf Rudi Sipayung.

Persitiwa baku tembak itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu 15 Agustus 2021 atau hari menjelang puncak peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Selasa 17 Agustus 2021.

Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Baca juga: Benny Wenda Larang Warga Papua Saat Mereka Mempersiapkan Perayaan Hari Kemerdekaan ke-76 RI

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

Daftar KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni

Inilah daftar kejahatan KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni yang tembak Letda Rudi Sipayung di Gome, Kabupaten Puncak.

Diketahui, Letda Rudi Sipayung terlukan dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Goliat Tabuni pada Minggu 15 Agustus 2021.

Letda Rudi Sipayung dan personel Yonif 715/Matuliato lainnya disergap saat sedang berpatroli di Distrik Gome.

Nama Goliat Tabuni memang cukup dikenal karena sederet aksi teror yang pernah dilakukannya.

Goliat Tabuni pernah menjadi anggota dari KKB Papua Kelik Kwalik dan berperan besar dalam penyaderaan di Mapenduma.

Goliat Tabuni terus gencar melawan militer Indonesia hingga menewaskan puluhan anggota TNI dan Polri di Puncakjaya, Papua.

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Baca juga: Diserang KKB Papua Hingga 2 Anggota TNI Terluka, Lihat Kondisi Terkini Pos TNI Yonif 751 Nduga Papua

Dilansir dari GridHot dalam artikel 'Panglima TPNPB-OPM Goliat Tabuni Pernah Sampaikan Bakal Bantai Orang Asli Papua Barat yang Dinilai Pro TNI-Polri', Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati Orang Asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI-POLRI.

Goliat Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Gegara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan KKB Papua terbunuh oleh aparat.

Goliat N. Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.

Maka jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB Papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.

Goliat Tabuni juga mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai Guru, Tenaga Medis, PNS, Pedagang, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Asongan, Tukang Ojek, Sopir Angkutan, Sopir Rental, Penjual Es keliling, Penjual Pakaian keliling, penjual Ticket, Penjual Pulsa, Counter HP, Pendeta, Majelis Gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, Jurnalis dan lain-lain.

Tembak Letda Rudi Sipayung

Terbaru, seorang anggota TNI dari satuan Yonif 715/Matuliato bernama Letda Inf Rudi Sipayung tertembak saat kontak senjata dengan KKB Papua Goliat Tabuni.

Insiden baku tembak antara personel TNI dengan KKB itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (15/8/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Detik-Detik Pasukan TNI Disergap Saat Patroli, KKB Langsung Menembak Letda Rudi Sipayung'

Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Menurut Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

Sumber: Tribunpapua/surya

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved