Berita Manggarai Barat

Kebakaran di Pulau Komodo Kabupaten Mabar, Ini Komentar Bupati Edi Endi

Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi mengatakan, kejadian tersebut merupakan peringatan agar pengawasan kawasan TNK harus lebih optimal

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Vian
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM,  LABUAN BAJO - Sebanyak 10 hektare lahan sabana di Pulau Komodo Taman Nasional Komodo ( TNK), terbakar pada 7-8 Agustus 2021.

Lahan sabana yang terbakar itu terletak di Laju Pemali sebelah barat Pulau Komodo. Lokasi ini merupakan zona inti kawasan TNK

Balai TNK mengkonfirmasi tidak ada kematian satwa Komodo dan satwa lainnya atas kejadian tersebut. 

Menanggapi hal itu, Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi mengatakan, kejadian tersebut merupakan peringatan agar pengawasan kawasan TNK harus lebih optimal.

Baca juga: Sabana Taman Nasional Komodo Terbakar

"Ini sebenarnya warning, supaya para aparat lebih khusus BTNK lebih waspada untuk memonitor dan menjaga itu kawasan Taman Nasional Komodo. Termasuk di pulau Komodo itu sendiri," kata bupati yang akrab disapa Edi Endi ini. 

Pihaknya pun tidak mendapatkan laporan adanya kematian satwa Komodo dalam kejadian tersebut. 

Namun demikian, lanjut Bupati Edi Endi, sudah seharusnya komitmen secara kolektif untuk menjaga satwa Komodo. 

"Harus menjadi komitmen bersama baik para petugas di BTNK tidak boleh ada Komodo yang menjadi korban. Jangankan dia (Komodo) terbakar, lecet saja tidak boleh," tegasnya.

Baca juga: Bobby Nasution Ajak Warganya Instal Aplikasi Sentuh Tanahku, Warga Pun Ramai-ramai Mengadu 

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 hektare lahan sabana di Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK), terbakar pada 7-8 Agustus 2021.

Lahan sabana yang terbakar itu terletak di Laju Pemali sebelah barat Pulau Komodo. Lokasi ini merupakan zona inti kawasan TNK. 

"Jadi areanya (yang terbakar) itu, setelah kebakaran padam, kami analisis bentuknya spot-spot, jadi ada lompatan api, jadi tidak berkumpul jadi satu. Menurut pengamatan teman-teman di lapangan 10 hektare kalau ditotalkan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNK, Dwi Putro Sugiarto, S.Hut, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 9 Agustus 2021.

Dwi menjelaskan, setelah mendapatkan informasi kebakaran dari masyarakat pada 7 Agustus 2021 pukul 16.00 Wita, Kepala Balai TNK, Lukita Awang memimpin tim untuk terjun ke lokasi. 

Tim yang tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 Wita, melihat kebakaran dan melakukan pengamanan terhadap Komodo dan pakannya yang berada di lembah-lembah sekitar lokasi kebakaran

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved