Ayat Kursi
Ayat Paling Agung, Ini Keajaiban & Keutamaan Ayat Kursi,Terlindung dari Jin dan Sihir,Doa Mustajabah
Ayat Paling Agung, Ini Keajaiban & Keutamaan Ayat Kursi,Terlindung dari Jin dan Sihir,Doa Mustajabah
Ayat Paling Agung, Ini Keajaiban & Keutamaan Ayat Kursi,Terlindung dari Jin dan Sihir,Doa Mustajabah
POS-KUPANG.COM- Ayat Kursi merupakan ayat ke-255 dari Surat Albaqarah Kitab Suci Alquran. Ayat Kursi disebut juga ayat paling agung karena menceritakan tentang keesaan Allah SWT serta kekuasaanya yang tak terbatas.
Ayat Kursi juga disebut ayat singgasana. Hal itu lantarsan Keajaiban dan Keutamaannya yang luar biasa.
Bagi siapa yang sering membaca dan mengamalkan Ayat Kursi, akan terlindung dari Jin dan Sihir.
Semua doa-doanya mustajabah artinya dijabah atau dikabulkan oleh Allah SWT.
Baca juga: Surat Yasin Dalam Bahasa Latin berikut Terjemahannya, Surah Yaasin Lengkap Ayat 1 sampai 83
Lalu, mengapa disebut ayat kursi? Karena di dalam ayat ini ada kata kursiyyuhu. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, makna asal Al Kursi adalah Al ‘Ilmu (ilmu).
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al Kursi dalam ayat ini adalah keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi, tidak ada apa namanya al kursi (kursi atau tempat duduk), tidak ada al qu’ud (duduk) dan tidak ada al qaa’id (yang duduk). Hal ini seperti firman Allah Az Zumar ayat 67.
Pendapat lainnya menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan Al Kursi di sini adalah kerajaan dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hasan Al Bashri berpendapat yang dimaksud Al Kursi di dalam ayat ini adalah arsy. Sedangkan Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, “yang benar adalah bahwa Al Kursi bukanlah arsy karena arsy lebih besar dari al kursi sebagaimana dijelaskan oleh beberapa hadits dan atsar.
Baca juga: Khasiatnya Luar Biasa, Ini Bacaan Ayat Kursi, Tulisan Arab, Latin serta Artinya, Setan Saja Menjauh
Keutamaan dan Keajaiban Ayat Kursi
Keutamaan ayat kursi cukup banyak dan sungguh luar biasa. Mulai dari kedudukan ayat kursi sebagai pemimpin ayat Al Qur’an, untuk perlindungan, hingga rezeki dan balasan surga.
Berikut ini beberapa keutamaan ayat kursi yang bersumber dari sejumlah hadits:
1. Pemimpin ayat Al Quran
لِكُلِّ شَىْءٍ سَنَامٌ وَإِنَّ سَنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِىَ سَيِّدَةُ آىِ الْقُرْآنِ هِىَ آيَةُ الْكُرْسِىِّ
Segala sesuatu itu mempunyai puncaknya dan puncak Alquran ialah surat al-Baqarah, di dalamnya terdapat sebuah ayat pemimpin semua ayat al-quran yaitu Ayat Kursi. (HR. Tirmidzi)
2. Doa mustajabah
Siapa yang membaca ayat kursi lalu berdoa, doanya akan dikabulkan Allah karena di dalam ayat kursi ada asma Allah yang paling agung, yakni al hayyu al qayyuum.
اسْمُ اللَّهِ الأَعْظَمُ الَّذِى إِذَا دُعِىَ بِهِ أَجَابَ فِى سُوَرٍ ثَلاَثٍ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ وَطَهَ
Asma Allah yang paling Agung yang apabila dibaca dalam doa pasti dikabulkan ada dalam tiga tempat yaitu surat al-baqarah surat al-imron dan surat Thaha. (HR. Ibnu Majah)
Tiga ayat yang dimaksud dalam hadits ini adalah Surat Al Baqarah ayat 255 (ayat kursi), Surat Ali Imran ayat 1-2, dan Surat Thaha ayat 111.
Baca juga: Khasiat Ayat Kursi Surat Al Baqarah Ayat 255 Lengkap dengan Artinya, Keinginan Dikabulkan
3. Kunci masuk surga
مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ، إِلا الْمَوْتُ
Barang siapa membaca ayat kursi sehabis setiap sholat fardhu maka tiada penghalang baginya untuk memasuki surga kecuali hanya mati. (HR. Thabrani)
4. Ayat yang paling agung
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada Ubay Bin ka’ab, “Ayat kitab Allah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui.”
Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat kursi.”
Lalu Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, Hai Abu Mundzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan yang maha kuasa di dekat pilar arsy.” (HR. Ahmad)
5. Perlindungan dari jin dan sihir
Dari Abdullah bin Ubay bin ka’ab, ayahnya (Kaab) pernah menceritakan kepadanya bahwa ia memiliki sebuah wadah besar yang berisi kurma. Ayahnya biasa menjaga tong berisi kurma itu tetapi ia menjumpai isinya berkurang.
Pada suatu malam saat ia menjaganya, tiba-tiba ia melihat seekor hewan yang bentuknya mirip dengan anak laki-laki berusia baligh. Lalu Kaab mengucap salam kepadanya. Makhluk itu pun menjawab salam Kaab.
Baca juga: Amalan Dzikir Pagi Yang Biasa Dilakukan Ustadz Adi Hidayat untuk Keselamatan Terhindari dari Bahaya
“Siapa kamu, jin atau manusia?” tanya Kaab.
“Aku jin” jawabnya,
“Kemarikanlah tanganmu ke tanganku.”
Makhluk itu mengeluarkan tangannya ke Ka’ab, ternyata tangannya seperti kaki anjing begitu pula bulunya.
“Apakah memang demikian bentuk jin itu?” tanya Kaab lagi.
“Kamu sekarang telah mengetahui jin. Di kalangan mereka, tidak ada yang lebih kuat daripada aku.”
“Apa yang mendorong berbuat demikian?”
“Telah sampai kepadaku bahwa kamu adalah seorang manusia yang suka bersedekah, maka kami ingin memperoleh sebagian dari makananmu.”
“Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?”
“Ayat ini, yakni ayat kursi,” jawab jin tersebut.
Keesokan harinya, Kaab berangkat menemui Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam lalu menceritakan hal itu kepada beliau. Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benarlah apa yang dikatakan oleh si jahat itu.” (HR Hakim, dikutip Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat kursi)
6. Seperempat Al Quran
Rasulullah pernah bertanya kepada salah seorang lelaki dari kalangan sahabatnya, “Hai Fulan, apakah kamu sudah menikah?” Laki-laki itu menjawab, “Belum, karena aku tidak mempunyai biaya untuk menikah.” Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam bertanya, “Bukankah kamu telah hafal qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas)?” Lelaki itu menjawab, “Memang benar.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al Quran.”
Baca juga: Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia Serta Manfaat Surah Yasin
“Bukankah kamu telah hafal qulya ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun)?” Laki-laki itu menjawab, “Benar.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal idzaa zulzilati (surat al zalzalah)?” Laki-laki itu menjawab, “Benar.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al Quran.”
“Bukankah kamu telah hafal idzaa jaa’a nashrullah (surat an nashr)?” Laki-laki itu menjawab, “Benar.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al Quran.”
“Bukankah kamu telah ayat kursi (Allahu laa ilaha illa huwa)?” Laki-laki itu menjawab, “Benar.” Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “seperempat Al Quran.” (HR. Ahmad, dikutip Ibnu Katsir saat menjelaskan tafsir ayat kursi)
7. Kunci rezeki dan jodoh
Hal ini tersirat dari hadits di atas. Ketika seorang sahabat mengatakan belum menikah karena alasan tidak memiliki biaya, Rasulullah menyuruhnya membaca surat Al Ikhlas, surat Al Kafirun, surat Al Zalzalah, surat An Nashr dan ayat kursi.
Siapa yang banyak membaca ayat kursi, insya Allah dimudahkan mendapatkan rezeki dan mendapatkan jodoh.
8. Pahala mati syahid
Siapa yang rutin membaca ayat kursi setelah sholat fardhu, ia akan mendapat pahala mati syahid.
من قرأ آية الكرسى دبر كل صلاة كان الذى يلى قبض روحه ذو الجلال والإكرام وكان كمن قاتل عن أنبياء الله ورسله حتى يستشهد
Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai sholat, maka yang akan mencabut nyawanya adalah Allah sendiri dan ia bagaikan orang yang berperang bersama para nabi hingga mendapatkan mati syahid. (HR. Hakim)
1. Tak Ada yang Berani Mengganggu
2. Setan Tak Berani Mendekat
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 255
Bacaan Ayat Kursi dan Artinya
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
(Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa biidznih, ya’lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim)
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 255
Ayat Kursi yang tidak lain adalah Surat Al Baqarah ayat 255 ini dimulai dengan pemberitahuan yang menyatakan keesaan Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Dialah yang hidup kekal abadi, tidak akan pernah mati. Dia terus menerus mengurus seluruh makhluk-Nya, tanpa pernah lelah dan lalai. Dia juga tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.
Segala yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah. Segala yang ada di alam semesta ini, di planet dan di galaksi mana pun adalah milik-Nya. Seluruhnya dalah makhluk Allah dan kepunyaan-Nya.
Sebagai pemilik dan penguasa, Allah kuasa untuk bertindak sekehendak-Nya dan memberikan pertolongan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Sebaliknya, tidak ada yang bisa memberikan syafaat atau pertolongan kecuali dengan izin-Nya.
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik apa yang ada di depan mereka maupun di belakang mereka. Baik dalam pengertian secara harfiah maupun secara majazi, yakni masa depan dan masa lalu. Allah mengetahui semuanya.
Sedangkan manusia, pada hakikatnya mereka tidak memiliki pengetahuan apa pun kecuali dengan kehendak-Nya. Semua pengetahuan dan ilmu itu dari Allah dan manusia tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah itu kecuali atas kehendak-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan, kursi itu identik dengan kekuasaan. Bahwa kekuasaan Allah itu adalah kekuasaan yang sempurna, meliputi seluruh alam semesta termasuk langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat untuk memelihara langit dan bumi itu.
Surat Al Baqarah ayat 255 ini kemudian ditutup dengan dua sifat Allah. Mahatinggi lagi Mahabesar. Dua sifat yang hanya dimiliki Allah Azza wa Jalla dan menunjukkan kesempurnaan-Nya.
Demikian bacaan ayat kursi, artinya, keutamaan dan manfaatnya. Semoga kita semakin mencintainya, suka membacanya, mempelajari tafsirnya dan mengamalkannya. Wallahu a’lam bish shawab.(*)