Pramuka di NTT Sebagai Salah Satu Garda Terdepan Dalam Penanganan Bencana

Pramuka adalah suatu lembaga sosial dengan tugas pokok oleh negara adalah tugas untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan dan penghubung karakter anta

Penulis: Ray Rebon | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG. COM, Ray Rebon
Acara ngobrol Asyik Pos Kupang kali ini mengusung tema 'Kiprah Pramuka Dalam Penanggulangan Bencana Di NTT' dengan menghadirkan dua narasumber ialah, Ketua Kwarda Pramuka NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dan Plt. Kepala BPBd Prov NTT, Isyak Nuka dengan host Jurnalis Senior Pos Kupang, Hilarius F. Jahang, Rabu 14 Juli 2021. 

Pramuka di NTT Sebagai Salah Satu Garda Terdepan Dalam Penanganan Bencana

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pramuka adalah suatu lembaga sosial dengan tugas pokok oleh negara adalah tugas untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan dan penghubung karakter antar manusia.

Demikian disampaikan Ketua Kwarda Parmuka NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dalam acara ngobrol Asyk Pos Kupang pada Rabu 14 Juli 2021.

Acara ngobrol Asyik Pos Kupang kali ini mengusung tema 'Kiprah Pramuka Dalam Penanggulangan Bencana Di NTT' dengan menghadirkan dua narasumber ialah,  Ketua Kwarda Pramuka NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dan Plt. Kepala BPBd Prov NTT, Isyak Nuka dengan host Jurnalis Senior Pos Kupang, Hilarius F. Jahang, Rabu 14 Juli 2021.

Ka Piter melanjutkan, dalam ajaran-ajaran kepramukaan terdapat dasadarma dan Bindarma kedua yang berbunyi ialah alam dan kasih sayang sesama manusia.

Pada titik inilah pramuka secara nasional diajarkan semua pramuka wajib melaksanakan bhakti sosial. Sehingga hal ini sebagai fungsi sosial dari pramuka.

Baca juga: Wakil Wali Kota Kupang Minta Penyelenggara Vaksinasi Wajib Koordinasi Dengan Pemkot

Bhakti sosial yang dilaksanakan bukan hanya dilakukan dalam artian terhadap bencana banjir atau badai seroja beberapa waktu lalu, melainkan bhakti sosial ini telah dilakukan pramuka selama ini dan berkolaborasi dengan BPBD, Tagana serta lembaga-lembaga lain yang punya kepedulian terhadap penanggulangan bencana.

Dia menyebutkan, untuk pramuka ada dua hal yang paling di depan terkait kejadian 29 November bencana Lewotolok, Sebagai pramuka pihaknya mengambil langkah atau sikap secara cepat, karena bencana tersebut berada disatu titik.

Pihaknya juga melakukan mibilisasi potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh 22 kwartir cabang di NTT untuk bagaimana memberi perhatian bencana di Lembata.

Sehingga, pada saat itu pramuka menggalang donasi, dan pihaknya berhasil mengirim bantuan sebanyak 7 kali ke Lembata dengan bekerjasama dengan pramuka di lembata untuk menjadi distributor penyalur bantuan dan juga lembaga-lembaga relawan lainnya.

Tujuan kerjasama ini, agar bantuan yang dikirim tidak terlalu lama di kantor pramuka, melainkan secara cepat sampai di lokasi bencana.

Dia mengungkapkan, roh dan jiwa sosial wajib ada pada setiap pramuka.

Selain bantuan, kata dia pramuka pun melakukan kegiatan trauma healing, pendidikan paud serta alat permainan edukatif bagi anak-anak terdampak bencana yang ada di kamp pengunsian.

"Kami juga memberikan bantuan berupa peralatan sekolah, pakaian layak pakai dan lainnya bagi mereka," tambah dia

Pemberian kepedulian ini dilaksanakan selama dua bulan yakni bulan november dan desember.

Bencana ini belum selesai dampaknya bagi warga disana, empat bulan kemudian datang lagi bencana yang lebih parah yakni badai seroja dan banjir bandang.

Namun, saat itu pun pramuka sudah hadir bersama organ pemerintah dibawah kendalinya BPBD lokasi bencana telah banyak membantu masyarakat sejak 5 April lalu.

"Kami tidak mengambil langkah cepat untuk membantu warga seperti bencana pada november lalu, namun kami masih melakukan rapat di kantor dengan keputusan pramuka tidak langsung memberikan saat itu, namun kami akan mulai memberikan bantuan pada bulan mei 2021," lanjut dia

Langkah awal kepada korban bencana saat itu juga dengan cara mensuplai air bersih bekerjasama dengan salah satu Bumdes di Lokasi pengungsian.

"Bantuan yang kami berikan bukan hanya 1 armada tengki air bersih, melainkan ada sekitar 7 sampai 8 armada dari pemerintah, dan bantuan ini masih kami lakukan hingga saat ini," tambah dia

Selain itu, menurut dia, pihaknya membangun komunikasi dengan kwartir daerah dan kwartir nasional dan ada yang menanggapi hal tersebut seperti dari Kwarda Sulawesi, lampung dan Jatim.

Terkait penangan pasca bencana badai seroja dan banjir bandang, Plt. Kepala BPBD NTT, Isyak Nuka menyampaikan menangani bencana pada saat tanggap darurat dibutuhkan mental yang kuat dan teruji.

"Saya kira momentum bencana kemarin baik sekali bagi pramuka agar menunjukan eksistensi dan jati diri mereka sebagai salah satu garda terdepan," kata dia

Pihaknya pun berterimakasih kepada ketua kwarda pramuka NTT dan semua jajaran pramuka karena telah mengambil peran aktif sebagai ujung tombak atau garda terdepan.

Melanjutkan kata gubernur pesta sudah selesai terkait pasca badai seroja dan banjir bandang di Lembata dan Adonara.

Artinya bahwa, orang-orang pada awalnya berbondong-bondong mengunjungi korban bencana pada saat itu, semuanya hanya fokus pada saat situasi darurat dengan segala macam bantuan untuk melaksanakan tanggap darurat.

Namun setelah itu, menurut dia bagaimana dengan orang-orang yang akan diselamatkan dengan keadaan yang kehilangan orang yang dicintai maupun segala hal-hal lainnya.

Setelah masa tanggap daturat inilah saatnya masa darurat menuju pemulihan inilah menjadi konsentrasi pemerintah.

"Saya berterimakasih atas kinerja dari pramuka karena masih memgambil bagian di dalam tahapan tersebut, bukan saja di dalam tanggap darurat, melainkan hingga saat ini," ujarnya

Dia pun memberikan apresiasi kepada pramuka, khususnya kwartir daerah NTT.

Setelah melewati tahap darurat, saat ini memasuki tahapan transisi darurat menuju pemulihan.

"Kami telah mendata semua kerusakan-kerusakan, terutama kerusakan rumah penduduk yang didahulukan," lanjut dia

Selain itu, bukan perumahan penduduk yang didata, melainkan didata juga infrastruktur, sektor ekonomi, sektor sosial maupun lintas sektor.

Dia menguraikan ada 671 KK bahkan saat ini sudah ada penambahan di kamp pengungsian.

"Data kami di BPBD Prov NTT terhadap rumah yang alami rusak berat di seluruh NTT, yang terdampak sebanyak 21 kabupaten kota, minus kabupaten sumba barat daya," ungkap dia

Untuk perumahan, pihaknya lebih memfokuskan pada perumahan sejumlah 17 kab/kota terdampak dengan tiga kategori, yakni  kerusakan rumah ringan, sedang dan berat.

Ketiga kategori ini harus ditangani pasca darurat ini.

Sehingga hingga saat ini,  rumah dengan kategori rusak ringan didata by name, by adress untuk 17 kab/kota di NTT  berjumlah 42. 422 ribu unit rumah, untuk rumah rusak sedang berjumlah 7. 102 ribu unit sedangkan untuk rumah rusak berat artinya bahwa orang tidak dapat menempatinya yakni berjumlah 6. 485 ribu unit.

Kepada orang atau korban yang mengalami rumahnya rusak berat, pemerintah memberikan bantuan dana tunggu hunian (DTH) dengan besaran uang Rp. 3. 000.000 berlaku untuk enam bulan.

Perbedaannya, mengapa rumah yang alami rusak berat diberikan bantuan DTH dan sejumlah uang, karena orang-orang saat ini tidak lagi mempunyai rumah.

"Hal ini berlaku pertama kali di Indonesia yakni di NTT," tegas dia *)

Acara ngobrol Asyik Pos Kupang kali ini mengusung tema 'Kiprah Pramuka Dalam Penanggulangan Bencana Di NTT' dengan menghadirkan dua narasumber ialah,  Ketua Kwarda Pramuka NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dan Plt. Kepala BPBd Prov NTT, Isyak Nuka dengan host Jurnalis Senior Pos Kupang, Hilarius F. Jahang, Rabu 14 Juli 2021.
Acara ngobrol Asyik Pos Kupang kali ini mengusung tema 'Kiprah Pramuka Dalam Penanggulangan Bencana Di NTT' dengan menghadirkan dua narasumber ialah, Ketua Kwarda Pramuka NTT, Drs. Sinun Petrus Manuk dan Plt. Kepala BPBd Prov NTT, Isyak Nuka dengan host Jurnalis Senior Pos Kupang, Hilarius F. Jahang, Rabu 14 Juli 2021. (POS-KUPANG. COM, Ray Rebon)

Berita Kota Kupang Lainnya
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved