Jepang Peringatkan Krisis Taiwan dan Meningkatnya Risiko Persaingan Amerika Serikat - China

Ketegangan militer yang meningkat di sekitar Taiwan serta persaingan ekonomi dan teknologi antara China dan Amerika Serikat mengancam perdamaian

Editor: Agustinus Sape
Akio Kon/Pool via REUTERS
Tank Tipe-74 menembakkan amunisi saat latihan tembakan langsung di tempat pelatihan Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) di Area Manuver Fuji Timur di Gotemba, Jepang 22 Mei 2021. 

Jepang Peringatkan Krisis Taiwan dan Meningkatnya Risiko Persaingan Amerika Serikat - China

POS-KUPANG.COM, TOKYO - Ketegangan militer yang meningkat di sekitar Taiwan serta persaingan ekonomi dan teknologi antara China dan Amerika Serikat mengancam perdamaian dan stabilitas di Asia Timur ketika keseimbangan kekuatan regional bergeser menguntungkan Beijing, kata Jepang dalam laporan tahunan pertahanan.

"Penting bagi kita untuk memperhatikan situasi dengan rasa krisis lebih dari sebelumnya," kata laporan itu di bagian baru tentang Taiwan.

"Secara khusus, persaingan di bidang teknologi kemungkinan akan menjadi lebih intens," katanya tentang persaingan AS-China.

Tinjauan pertahanan, yang disetujui oleh pemerintah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada hari Selasa 13 Juli 2021, menunjuk ke China sebagai masalah keamanan nasional utama Jepang.

Baca juga: Hadapi Serangan China di Laut China Selatan, Amerika Serikat Tegaskan Komitmen Bela Filipina

Peningkatan aktivitas militer Beijing baru-baru ini di sekitar Taiwan membuat Tokyo khawatir karena pulau itu terletak dekat dengan rantai Okinawa di ujung barat kepulauan Jepang.

Presiden China Xi Jinping bulan ini berjanji untuk menyelesaikan "penyatuan kembali" dengan Taiwan dan pada bulan Juni mengkritik Amerika Serikat sebagai "pencipta risiko" setelah mengirim kapal perang melintasi Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari daratan.

Wakil perdana menteri dan menteri keuangan Jepang, Taro Aso, bulan ini dalam pidato yang dilaporkan oleh media Jepang mengatakan Jepang harus bergabung dengan Amerika Serikat untuk mempertahankan Taiwan dari invasi apa pun.

Taro Aso kemudian mengatakan segala kemungkinan atas Taiwan harus diselesaikan melalui dialog ketika ditanya tentang pernyataan tersebut, yang mendapat teguran dari Beijing.

Baca juga: Bisa Perang,Militer China Kejar Kapal Perang Amerika Masuk Laut China Selatan, Sebut AS Provokator

Ketika persaingan militer antara Amerika Serikat dan China semakin dalam, persaingan ekonomi mereka memicu perlombaan untuk memimpin dalam teknologi utama, seperti semikonduktor, kecerdasan buatan, dan komputasi kuantum.

Munculnya kubu teknologi saingan menimbulkan tantangan bagi Jepang karena ekonominya sangat bergantung pada hubungan bisnis dengan China seperti halnya dengan Amerika Serikat.

Jepang juga akan menghabiskan banyak uang untuk mengimbangi pendanaan pemerintah untuk pengembangan teknologi di Amerika Serikat, Cina dan Eropa.

Sumber: Reuters.com

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved