Penerapan Smart City , Begini Penjelasan Lengkap Sekretaris Dinas Kominfo Kota Kupang

Kota Kupang pada tahun 2019 terpilih sebagai salah satu kota dari 165 kota yang masuk dalam daftar smart city.

Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/ISTIMEWA
Tangkap layar, host obrolan asyik Pos Kupang, Novemy Leo Novel (kiri) dan Sekretaris Dinas Kominfo Kota Kupang Andre Otta, SSTP., MM (kanan). 

Pemkot Kupang memiliki total armada pengangkut sampah sebanyak 34 unit dengan tenaga kerja di atas 100 orang.

Namun, manajemen juga turut menambah masalah, sehingga Pemkot telah mengevaluasi dan memperbaiki    kekurangan-kekurangan yang ada khusus penanganan sampah.

Baca juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK di Kota Kupang Telah Dibuka, Cek Infonya

"Sedang direncanakan juga, Pemkot akan memasang cctv di sekitar tempat pembuangan sampah agar memudahkan untuk memonitor warga yang membuang sampah di luar jam ketentuan.
Smart city akan menghubungkan masyarakat, lingkungan dan teknologi," ungkapnya.

Petugas kebersihan juga kedepannya akan dilengkapi dengan atribut yang baik ketika melakukan pekerjaan tersebut. Pasalnya selama ini petugas bekerja tanpa dengan atribut khusus.

Baginya, konsep smart city diukur gagal dan tidaknya berdasarkan road map, dan di kota Kupang sejauh ini bisa dikatakan cukup berhasil dengan terintegrasinya semua infrastruktur jaringan ke perangkat daerah, sampai kelurahan dan layanan jaringan WiFi gratis.

Bahkan, road mapp jangka pendek semua berjalan baik dan 100 persen dan dan jangka menengah sedang berjalan dengan hingga kini terus mengalami perbaikan-perbaikan yang berkelanjutan..

Kedepannya, Pemkot akan terus menerapakan konsep integrasi dan literasi dalam menjalankan smart city.

Baca juga: Pejabat dan ASN Kota Kupang Tes Urine, Wakil Wali Kota: Upaya Pemberantasan Bahaya Narkoba, Hasil ?

Sistem pemerintahan akan diintegrasikan  yang berkaca pada dua dimensi yaitu dimensi pertama dari tahap perencanaan sampai evaluasi dan dimensi kedua adalah sistem tata kelola ASN yang terintegrasi dengan e-kinerja, dan semuanya berbasis  jaringan internet.

Sementara untuk pengerjaan melalui Literasi juga ada dua dimensi, baik itu literasi digital kepada ASN dan literasi digital kepada masyarakat.

Jika pandemi berakhir Pemkot menyediakan pojok literasi yang memberikan kemudahan masyarakat dalam literasi.

"Teknologi hanya menyelesaikan 26 persen dari seluruh persoalan yang ada sekalipun telah masuk pada robotik, internet off thing, big data. Sisanya adalah kebijaksanan manusia itu sendiri. Kita tidak pernah tauh apa yang masa depan siapkan untuk kita, tapi kita harus tauh apa yang kita siapkan untuk masa depan. Selamat menyongsong masa depan, taati prokes," tutupnya.(*)

Berita Kota Kupang terkini

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved