Lawan Covid19
Realisasi Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) 2021 Capai Rp 237,54 Triliun
Realisasi anggaran program PEN 2021 mencapai Rp 237,54 triliun atau setara 34 persen dari total anggaran Rp 699,43 triliun.
Realisasi Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) 2021 Capai Rp 237,54 Triliun
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ekonomi bergerak karena ada 2 kekuatan yaitu permintaan ( demand ) dan penawaran ( supply ) serta Konsumsi dan produksi.
Namun, pandemi Covid-19 cukup memukul keras ekonomi Indonesia pada 2 sisi itu.
Pembatasan sosial telah berdampak pada berhentinya aktivitas ekonomi dan turunnya kinerja ekonomi.
Karena itu, Pemerintah menyiapkan program PEN untuk memulihkan ekonomi Indonesia.
Tak hanya dari sisi produksi, namun juga konsumsi.
Sampai saat ini, konsumsi rumah tangga adalah penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menjaga konsumsi berarti menjaga daya beli masyarakat.
Maka, lewat bantuan sosial, pemerintah mendorong daya beli masyarakat, khususnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Perlindungan sosial diberikan melalui program PEN.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyampaikan realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional ( PEN ) 2021 mencapai Rp 237,54 triliun atau setara 34 persen dari total anggaran Rp 699,43 triliun.
Menurutnya, angka tersebut lebih besar dibanding periode tahun lalu.
“Di kuartal II tahun lalu, realisasi anggaran PEN sebesar Rp124 triliun,” kata Kunta dalam dialog virtual, Rabu 30 Juni 2021.
Kunta menyebut realisasi anggaran program PEN sebesar Rp 237,54 triliun meliputi sektor kesehatan Rp 45,4 triliun atau 26,3 persen sedangkan realisasi sektor perlindungan sosial Rp 65,36 triliun atau 44 persen.
Selain itu, realisasi dukungan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan korporasi mencapai Rp 50,93 triliun atau 26,3 persen, program prioritas terealisasi Rp39,79 triliun atau 31,1 persen, dan insentif usaha Rp 36 triliun atau 63,5 persen.
“Kami masih akan terus melakukan percepatan agar memberikan dampak lebih signifikan terhadap daya beli masyarakat dan mengakselerasi pemulihan ekonomi,” kata Kunta.
Dia menegaskan sejumlah indikator perekonomian sudah menunjukkan perkembangan positif meskipun penyerapan PEN belum optimal.
Neraca perdagangan secara kumulatif Januari-Mei 2021 mengalami surplus 10,17 miliar dolar AS.
Kemudian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia tercatat 55,3 pada Mei 2021.
"Ini sebagai pertanda ekspansi yang kuat. Pergerakan makro trennya pulih, baik dari segi konsumsi maupun produksi. Artinya ekonomi kita menuju pemulihan tegas Kunta.
Tanda positif lainnya yakni proses vaksinasi yang sudah mencapai 1 juta dosis per hari.
“Presiden telah memberikan arahan untuk melibatkan TNI, Polri, dan bidan dalam proses vaksinasi. Harapannya vaksinasi bisa menuju 2 juta sampai 2,5 juta dosis per hari,” imbuh Kunta. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kuartal II 2021, Realisasi Penyerapan PEN Capai Rp 237,54 Triliun