Idul Adha

Idul Adha 2021, Puasa Arafah 19 Juli Niat Puasa &Keutamaan; Puasa Sunnah,  Apa Imbauan Muhammadiyah?

Selama bulan Dzulhijjah ini, umat muslim selalu dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah sejak tanggal 1 hingga puasa Arafah dan Tarwiyah.

Editor: Hermina Pello
Tribun Kaltim
Idul Adha 2021, Puasa Arafah 19 Juli Niat Puasa &Keutamaan; Puasa Sunnah,  Apa Imbauan Muhammadiyah? 

POS-KUPANG.COM - Sebentar lagi umat Muslim akan merayakan Idul Adha 2021

Dikutip dari Wikipedia, Idul Adha jatuh tepat 70 hari setelah hari raya Idu Fitri

Idul Adha untuk memperingati  perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.

Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah

Pemerintah belum menetapkan hari Raya Idul Adha 2021 jatuh pada tanggal berapa tapi Muhammadyah telah memutuskan Selasa 20 Juli 2021.

Idul Adha di Rumah, Ini Contoh Teks Khutbah Sholat Id Saat Panedemi Covid-19: Sabar di Balik Qurban

Bacaan niat untuk Puasa Arafah sebelum Hari Raya Idul Adha 2020, Senin 19 Juli 2021

Selama bulan Dzulhijjah ini, umat muslim selalu dianjurkan untuk menjalankan puasa sunah sejak tanggal 1 hingga puasa Arafah dan Tarwiyah.

Diketahui, Puasa Arafah dilaksanakan satu hari sebelum Idul Adha, yakni Kamis, 19 Juli 2021.

Menurut hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan Puasa Arafah mendapatkan pahala dihapus dosa-dosanya selama dua tahun.

Berikut hadis tentang Puasa Arafah sebagaimana dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id:

Baca juga: Menu Idul Adha, Resep dan Cara Buat Steak Daging Sapi, Lengkap dengan Saus Chimichurri

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ ... ... ... عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ...[رواه مسلم وأحمد].

"Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: [Puasa hari Arafah itu] menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun tersisa …" [HR. Muslim dan Ahmad]

عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنِ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ [رواه أبو داود وأحمد والبيهقي].

"Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw [diriwayatkan bahwa] ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan [HR Abu Dawud, Ahmad, dan al-Baihaqi].

Dan dikutip dari babel.kemenag.go.id, keutamaan puasa sunah Arafah yakni mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankan, antara lain:

1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya

2. Bertambah harta

Baca juga: Simak Cara Pilih Hewan Kurban Terbaik untuk Idul Adha 2021, Cukup Umur dan Tidak Kurus

3. Dijamin kehidupan rumah tangganya

4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu

5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya

6. Dimudahkan kematiannya

7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah

Baca juga: Masakan Khas Idul Adha 2021 : Resep Gulai Kambing, Sate Kambing Kecap Pedas. Tongseng Kambing

8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar

9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

Sebelum menjalankan puasa sunah Arafah, sebaiknya melafalkan bacaan niat puasa dengan benar.

Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Doa Buka Puasa

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Baca juga: Masakan Khas Idul Adha 2021, Resep Tumis Babat Sapi, Sate Khas Wonogiri dan Kare Kambing Melinjo

Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."

Imbauan Muhammadiyah

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah merilis Surat Edaran tentang Imbauan Perhatian, Kewaspadaan, dan Penanganan Covid-19, serta Persiapan Menghadapi Idul Adha 2021.

Dalam surat edaran tersebut, PP Muhammadiyah mengimbau agar pelaksanaan shalat Idul Adha di lapangan, masjid, atau fasilitas lain tidak dilaksanakan.

Bagi yang menghendaki, shalat Idul Adha dapat dilakukan di rumah masing-masing bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti shalat di lapangan.

"Hukum asal pelaksanaan shalat Idul Adha adalah sunah muakkadah dan dilaksanakan di lapangan," kata Muhammadiyah dalam surat itu.

Baca juga: Nikmatnya Masakan Khas Idul Adha Dari Sulawesi dan Kalimantan, Idul Adha 2021 Kapan?

"Oleh karena kondisi penyebaran Covid-19 saat ini sangat tinggi dan cepat serta sangat membahayakan, maka pelaksanaan shalat Idul Adha tahun 1442 H dilaksanakan di rumah masing-masing," demikian lanjutan surat edaran tersebut.

Muhammadiyah menjelaskan, pelaksanaan shalat Idul Adha di rumah bukan suatu jenis ibadah baru. Sebab, hal itu telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW melalui sunahnya.

Shalat Idul Adha di rumah merupakan tuntutan kondisi saat ini sekaligus memperhatikan riayatu al-masalih atau perwujudan kemaslahatan manusia berupa perlindungan diri, agama, akal, keluarga, dan harta benda.
Bahkan, tak ada ancaman agama atas orang yang tidak melaksakan shalat Idul Adha karena hukumnya sunah. Sebaliknya, perlindungan diri dalam pandangan Islam sangatlah penting.

Penyembelihan hewan kurban
Untuk penyembelihan hewan kurban, Muhammadiyah mengimbau agar dikonversi berupa dana dan disalurkan melalui Lazismu untuk didistribusikan kepada masyarakat yang sangat membutuhkan.

Baca juga: Idul Adha 20 Juli 2021, Apa Masakan Khas Dari Jawa Yang Gunakan Daging Kambing?

Penyembelihan hewan kurban jika bisa dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH) agar lebih sesuai syariat dan higienis.

 
Jika tidak dapat dilakukan di RPH, penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan oleh panitia keigiatan kurban dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Misalnya, pembatasan jumlah hewan kurban yang akan disembelih, pengaturan atau pembagian waktu penyembelihan, langsung dibagikan ke rumah-rumah, serta aturan protokol kesehatan lainnya yang berlaku.

Khusus untuk penyembelihan hewan kurban kecil seperti kambing dan domba, sebaiknya disembelih di rumah masing-masing oleh tenaga profesional.

Apabila mampu, dapat disembelih sendiri oleh orang yang berkurban.

Baca juga: Doa, Bacaan Niat Berkurban & Proses Penyembelihan Bahasa Arab Lengkap dengan Terjemahannya

Muhammadiyah menyebutkan, umat Islam yang mampu sebaiknya lebih mengutamakan bersedekah berupa uang daripada menyembelih hewan kurban.

Sebab, pandemi Covid-19 menimbulkan dampak sosial, ekonomi, serta meningkatnya jumlah kaum duafa.

Mereka yang mampu membantu penanggulangan dampak ekonomi akibat Covid-19 sekaligus mampu berkurban dapat melakukan keduanya.

Shalat berjemaah
Dalam surat edaran tersebut, PP Muhammadiyah juga meminta agar masjid dan mushala untuk dinonaktifkan terlebih dahulu dari segala kegiatan yang melibatkan jemaah.

"Segala ibadah baik yang sunah maupun fardu yang melibatkan jemaah hendaknya dilaksanakan di rumah," kata Muhammadiyah.

Baca juga: Muhammadyah Putuskan Idul Adha 20 Juli 2021, Keutamaan Puasa tanggal 1-9 di Bulan Dzulhijjah

Kendati demikian, azan sebagai penanda masuknya waktu shalat tetap dikumandangkan pada setiap awal waktu shalat wajib dengan mengganti kalimat "hayya 'alas-salah" dengan "sallu fi rihalikum" atau lainnya sesuai dengan tuntunan syariat.

Tak lupa, Muhammadiyah mengajak semua warganya agar sama-sama berusaha mengatasi Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, kecuali untuk kepentingan yang sangat urgen.

Berita lain terkait Idul Adha

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2020, Ibadah yang Datangkan Kemuliaan hingga Bertambahnya Harta,
Editor: Daryono

dan di Kompas.com dengan judul "PP Muhammadiyah: Shalat Idul Adha 1442 H di Rumah Masing-masing",  
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved