Kopdit Swastisari Punya Empat Mobil Operasional Baru, GM Ingatkan Sejarah 

Koperasi kredit (Kopdit) Swastisari Kupang menambah empat mobil operasional, Kamis, 1 Juli 2021. Pemberkatan mobil yang diawali dengan misa syu

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
Pemberkatan mobil operasional Kopdit Kamis,1 Juli 2021 

Kopdit Swastisari Punya Empat Mobil Operasional Baru, GM Ingatkan Sejarah 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Koperasi kredit (Kopdit) Swastisari Kupang menambah empat mobil operasional, Kamis, 1 Juli 2021.

Pemberkatan mobil yang diawali dengan misa syukur, dilaksanakan di "Rumah tua" Kopdit Swastisari, Oepoi, Kupang.

Dalam kesempatan tersebut, General Manager (GM) Kopdit Swastisari, Yohanes Sason Helan kembali mengingatkan sejarah awal mula Kopdit Swastisari berdiri.

"Kami bermula dari tempat yang kotor ini yang sekarang sudah triliunan (Omzet). Saya teringat, saya jalan kaki, waktu itu belum ada kendaraan, kos saya di Tode Kiser," ungkap Sason Helan.

"Jalan kaki pakai sendal jepit apa adanya sampai di sini, pergi - pulang. Jadi bayangkan kalau kita pulang jam 2 atau 3 siang bagaimana teriknya matahari, itu sejarah kami di sini," lanjutnya.

Menurut dia, acara hari ini merupakan agenda Tuhan.

"Peresmian kantor maupun cabang atau KAS itu agenda Tuhan bukan agenda pengurus bukan juga agenda GM. Agenda yang sudah diagendakan sejak lama, bukan baru satu tahun atau dua tahun ini. Jadi kalau berpacu dengan kekuatan itu pasti kita jalani dengan sukses," jelasnya.

Sason Helan menganalogikan rumah tua tersebut sebagai rumah adat Swastisari. 

"Jangan lihat yang kotor ini. Ada yang sudah empat lima lantai kenapa ini tidak dilantaikan? Karena ini sejarahnya khusus," ujarnya.

Dia mengisahkan, dengan dua mobil yang ada sebelumnya, Swastisari bisa menguasai Pulau Timor.
Empat mobil yang baru diadakan, kata Sason Helan, dalam planningnya, sudah dibagikan berdasarkan rencana kerja (RK), dua unit untuk Pulau Sumba Raya, 2 unit untuk Pulau Flores. 

Dia menegaskan, mobil seharga Rp. 499 juta per unit itu merupakan milik 200 ribu pemilik yang bermula dari nol.

"Dalam agenda saya, satu dua tahun kedepan kita akan bisa menguasai Pulau Sumba. Dan feeling saya selalu bisa terjadi apabila kita padukan kekuatan Tuhan, leluhur dan ilmu pengetahuan yang tidak boleh kita ketinggalan," katanya.

Dengan optimis dia berharap dua tiga tahun kedepan 1 unit bisa menghasilkan lima puluh milyar. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved