Rencana Besar Israel Bukan Saja Ambil Semua Wilayah Palestina, Tapi Juga Siap Taklukan Negara ini

Bahkan wilayah penguasaan Israel terus meluas setelah menang dalam dua perang besar melawan negara-negara tetangganya seperti Mesir, Suriah , Yordania

Editor: Alfred Dama
Jerusalem Post/ tangkapan layar
Naftali Bennett calon Perdana Menteri Israel 

POS KUPANG.COM -- Negara Israel yang berdiri sejak tahun 1948 terus memperluas diri termasuk mencaplok wilayah yang didiami warga Palestina

Bahkan wilayah penguasaan Israel terus meluas setelah menang dalam dua perang besar melawan negara-negara tetangganya seperti Mesir, Suriah , Yordania , Irak bahkan Libanon dalam perang Yom Kipur dan perang 6 hari

Kini, wilayah yang masih dikuasi warga Arab Palestina yaitu Gaza dan tepi barat . Dua wilayah ini juga segara berangsur dikuasi oleh Israel

Ternyata bukan saja Palestina yang akan dikuasi Israel , negara Yahudi ini juga tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi perang sebenarnya dengan negara besar

Negara Israel telah memulai pemerintahan barunya yang dipimpin Perdana Menteri Israel Naftali Bennet , seorang nasionalis sayap kanan Yahudi

Baca juga: Faizal Assegaf Tak Terima Indonesia Dituding Berbohong Gegara Mengecam Israel: Begini Pernyataannya

Pemerintahan baru Israel ini resmi dilantik pada Minggu 13 Juni 2021  dan mengakhiri masa pemerintahan Benjamin Netanyahu yang telah berlangsung 12 tahun berturut-turut.

Meski hadir menggantikan Benjamin Netanyahu , sebenarnya dari sisi ideologi keduanya tidak ada perbedaan.

Tak ayal hal itu menjadi sorotan para ahli, dan baru-baru ini Naftali Bennet telah mendapat kecaman dari otoritas Palestina

Bennett telah berulang kali menentang pembentukan negara Palestina di wilayah-wilayah pendudukan.

Sebaliknya, ia mengusulkan Israel secara sepihak mencaplok sekitar 60 persen dari Tepi Barat Palestina , yang berada di bawah kendali penuh Israel di bawah Kesepakatan Oslo

Baca juga: Palestina Dibuat Ketar-ketir, Kebijakan Pemerintahan Baru Israel Bikin Resah, Kejahatan Meningkat

Pada 2013 dia menyatakan, "Saya mendukung penerapan kedaulatan Israel atas zona di mana 400.000 (pemukim) tinggal dan hanya 70.000 orang Arab."

Bukan hanya Palestina saja yang menjadi incaran Naftali Bennet.

Pemerintahan baru Israel kini dikabarkan sedang mencari cara untuk memulai kembali rencana menyerang situs nuklir Iran hanya kurang dari dua minggu Naftali Bennet dilantik.

Melansir express.co.uk 21 juni 2021, Bennett menggunakan rapat kabinet pertamanya di Yerusalem untuk mencap Presiden baru Iran sebagai "pembunuh massal".

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved