Palestina Dibuat Ketar-ketir, Kebijakan Pemerintahan Baru Israel Bikin Resah, Kejahatan Meningkat
Dia Naftali Bennet berhasil memimpin pemerintahan Israel setelah unggul tipis dalam pemiluihan di negara Yahudi itu
POS KUPANG.COM -- Pemerintahan Israel kini dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennet setelah menyingkirkan Perdana Menteri Israel sebelumnya, Benjamin Netanyahu
Namun, kedua pemimpin ini dianggap sama saja dalam pemerintahan yang tetap merugikan rakyat Palestina
Dia Naftali Bennet berhasil memimpin pemerintahan Israel setelah unggul tipis dalam pemiluihan di negara Yahudi itu
Kelebihan Naftali Bennet adalah merangkul pemimpin muslim Arab Palestina dalam koalisi pemerintahannya
Namun, kebijakan Israel terhadap Palestina dianggap tidak memberi keuntungan yangh nyata bagi rakyat di Jalur Gaza dan Tepi Barat
Bahkan, serangan kembali dialkukan oleh militer Israel
Baca juga: Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI Bahas Palestina: Jokowi Enggan Berhubungan dengan Israel

Sementara kejahatan oleh pemukim Yahudi pada penduduk Palestina juga meningkat .
Polisi Israel dianggap tidak mampu mengatasi masalah ini hingga di kalangan orang Palestina menggap tidak ada perubahan dalam pemerintahan Israel dalam kebijakan terhadap Palestina
Pemerintahan baru Israel yang dipimpin perdana menteri Naftali Bennet resmi menggantikan pemerintahan Benjamin Netanyahu pada Minggu (13/6/2021) lalu.
Benjamin Netanyahu yang telah menjabat 12 tahun terakhir pun resmi lengser dari kursinya setelah pemerintah kolisi aru akhirnya dilantik.
Bennet sendiri merupakan ketua partai ultranasionalis yang menguasai enam kursi di Knesset dari 120 kursi.
Ia dilantik sebagai perdana menteri setelah parlemen mendukung pemerintah koalisi baru dengan selisih tipis 60 suara berbanding 59.
Baca juga: Jalur Gaza Kembali Dibombardir Pesawat Tempur Milik Israel
Di bawah perjanjian rotasi, Bennett akan menjabat sebagai perdana menteri selama dua tahun.
Kemudian, setelah itu ia akan digantikan oleh pemimpin tengah Yair Lapid, yang juga kepala arsitek pemerintahan baru.