Politani Kupang Pengabdian Masyarakat, Poktan Agape Terima 1.500 Benih Ikan Lele

Politani Kupang lakukan pengabdian masyarakat, Poktan Agape terima 1.500 benih ikan lele

POS-KUPANG.COM - KELOMPOK Tani ( Poktan) Agape di Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang menjadi mitra binaan para dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Budidaya Perikanan (TBP) Jurusan Perikanan dan Kelautan (JPK) Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang. Anggota Poktan Agape dilatih dan dibimbing budidaya ikan air tawar.

Pada Selasa (15/6) lalu, Ketua JPK Politani Kupang, Alexander S Tanody, SPi, MSi bersama Ketua Prodi TBP, Mikson MD Nalle, SPi, MSi serta sejumlah dosen dan tenaga teknisi mendatangi Tuatuka. Turut hadir Ketua P3M Politani Negeri Kupang Krisna Setiawan, SP,M.Sc.

Alexander dan rombongan hadir tidak dengan tangan kosong. Mereka membawa kantong plastik berisi air dan 1.500 benih ikan lele. Ada juga pakan ikan lele, alat saring dan sejumlah masker. Selanjutnya benih lele beserta peralatan budidaya ikan diserahkan kepada Poktan Agape.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Kamis 17 Juni 2021: Doa Bapa Kami

Baca juga: Kapolres Sikka Tempuh Perjalanan 2 Jam Antar Paket Bansos Kepada Warga Pulau Palue

Mereka disambut Ketua Kelompok Tani Agape Jeftan Kornelis Ala dan Ketua RT 11 RW 6 Kelurahan Tuatuka, Daud Bani.

Daud menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Prodi TBP kepada Poktan Agape. Dai berjanji ikut mengawasi dan memotivasi petani agar sukses membudidaya ikan lele.

"Warga di sini baru pertama kali menerma bantuan ikan lele. Tolong kami terus diberi arahan. Mohon kami bisa diberikan bantuan lain agar kami bisa diberdayakan dengan baik," ucap Daud.

Ketua Poktan Agape, Jeftan Kornelis Ala juga mengucapkan terima kasih kepada Prodi TBP JPK Politani Negeri Kupang.

"Kami sangat senang bisa belajar hal baru. Tolong bantu kami agar kami bisa membudidayakan ikan lele dengan baik sehingga ekonomi kami bisa menigkat," ujar Jeftan.

Baca juga: Bank NTT Ramai Skali: Alex Riwu Kaho Sediakan Total Hadiah Rp 150 Juta (Bagian-1)

Baca juga: PSU Pilkada Sabu Raijua, Demokrat NTT Instruksikan Pengurus dan Kader Dukung Rihi Heke-Yohanes Uly

Sebanyak 1.500 benih ikan lele itu ditebar di tiga kolam yang sudah disiapkan masyarakat. Kolam terbuat dari bahan kayu dan terpal, berukuran 4 x 2 meter.
Usai menebarkan benih ikan lele, para dosen membagikan ilmu mengenai teknik budidaya ikan lele.

"Penerimaan terhadap kami adalah wujud pelayanan kasih tanpa batas sesuai nama Agape. Harapannya nanti tak ada batasan antara kita, kami tahu teori dan bapak mama petani tahu praktek maka mari beker jasama, berkolaborasi agar budidaya ikan lele berkembang dan meningkatkan nilai ekonomis petani di sini," kata Ketua JPK Politani Negeri Kupang, Alexander S Tanody.

Selama tiga bulan ke depan, lanjut Alexander, petani jangan ragu untuk bertanya dan berkodinasi dengan dosen mengenai budidaya ikan lele. Menurutnya, kepedulian Prodi TBP terhadap Poktan Agape bisa menjadi terobosan baru untuk petani. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat sangat membutuhkan ketangguhan ketahanan pangan dan kesehatan gizi yang memadai.

"Yang tadinya mungkin lebih banyak di pertanian padi sekarang kita coba melengkapi dengan unsur ketahanan pangan ikan sehingga makin komplit. Kalau sekarang sudah ada padi, jagung, umbi-umbian plus ikan lele maka lengkap sudah giji masyarakat disini. Semoga kita semua bisa melewati badai pandemi covid ini dengan baik," ujar Alexander.

Ia mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sekaligus juga untuk mempromosikan kampus Politani Negeri Kupang, khususnya Jurusun Perikanan dan Kelautan kepada masyarakat.

"Jika ada anak muda di kelurahan ini yang ingin gabung ke Prodi TBP silahkan daftar ke Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Negeri Kupang," ucap Alexander.

Ketua P3M Politani Negeri Kupang Krisna Setiawan, SP,M.Sc menambahkan, sekali setahun setiap prodi pada 5 jurusan yang ada di Politani Negeri Kupang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat.

"Kampus Politani Negeri Kupang punya tri dharma perguruan tinggi. Dosen tidak hanya melakukan kegiatan pendidikan pengajaran di kelas tapi juga kegiatan penelitian dan pengabdian. Dengan kegiatan ini dosen dan petani bisa saling berbagi infomasi, pengetahuan dan teknologi. Mari saling sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman," kata Krisna.

"Kami datang kesini bukan untuk menggurui, sok pintar. Tapi kita sama-sama belajar. Terimakasih atas atensi dan partisiapsi bapak ibu dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini," tambahnya. (novemy leo)