BPOLBF Gelar Forum Floratama dan Komunikasi Pengembangan Pariwisata di Flores Timur

BPOLBF Gelar Forum Floratama dan Komunikasi Pengembangan Pariwisata di Flores Timur

Editor: maria anitoda
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
BPOLBF saat menggelar forum floratama di Hotel Sunrise Larantuka 

POS-KUPANG.COM,LARANTUKA-

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 32 Tahun 2018, Badan Pelaksana Otoritas Labuan Bajo
Flores (BPOLBF) diberikan mandat untuk menjalankan fungsi otoritatif dan koordinatif dengan pemerintah 11
Kabupaten se-Floratama (Flores, Alor, Lembata dan Bima) dalam upaya percepatan pengembangan pariwisata
dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Untuk menjalankan fungsinya, BPOLBF menggelar Forum Floratama Koordinasi dan Komunikasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Flores Timur (Flotim) untuk menghasilkan rencana aksi bersama seluruh pentahelix dalam percepatan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Hotel Sunrise Larantuka, Rabu 2 Juni 2021. 

BPOLBF saat menggelar forum floratama di Hotel Sunrise Larantuka
BPOLBF saat menggelar forum floratama di Hotel Sunrise Larantuka (POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA)

Forum itu turut memberikan key points usulan untuk Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Floratama serta identifikasi peluang dan situasi terkini (isu dan kendala) terkait kepariwisataan dan ekonomi kreatif dalam upaya percepatan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Flores Timur.

Forum ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan berbasis pentahelix dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, media, tokoh masyarakat, akademisi, swasta, pemuda dan perwakilan masyarakat lainnya.

Direktur Industri dan Kelembagaan Badan Pelaksanaan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo, Neisa Amelia menjelaskan forum itu selain membahas pengelolaan objek wisata, juga upaya pengembangan industri ekonomi kreatif unggulan.

"Soal kerajinan/souvenir, seni pertunjukan, kuliner (emping adonara, madu hutan larantuka) ritus semana santa, jagung titi dan kacang mete. Pelaku usaha kopi akan mendapat fasilitasi pendaftaran HAKI oleh Kemenparekraf/BPOPLBF," ujarnya. 

Dinas koperasi dan UKM diminta mendukung metode pengelolaan homestay dan mendukung 5000 ribu UMKM.

"Pelaku usaha souvenir memiliki kendala untuk memahami arti dari ikat tenun Flores timur, karena hampir semua wisatawan ingin mengetahui. Perlu adanya edukasi ke pengrajin dan penjual mengenai modal dan faktor produksi Sehingga dapat memberikan harga yang sesuai dengan pembeli," katanya. 

Ia mengatakan, BPOLBF mendukung penjualan produk-produk unggulan di sentra UMKM lahan otorita, mendorong rantai pasok untuk kebutuhan pariwisata dan memetakan potensi supply dan demand untuk memenuhi kebutuhan industri pariwisata.

Pihaknya juga memberi dukungan terhadap upaya Pemda Flotim untuk pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif unggulan di Flotim termasuk program inkubasi (floratama academy), program akses permodalan dan investasi juga program produk unggulan.

"BPOLBf mendukung program forum floratama (pelestarian lingkungan dan keamanan). Juga mendorong pendampingan tata kelola kelembagaan asosiasi pariwisata dan pengelola desa wisata, seperti pokdarwis dan desa wisata," tandasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur, Petrus Pemang Liku mengatakan, dinas pariwisata sudah membentuk komunitas dan pelatihan homestay dan sudah mendapatkan pendamping Training of Trainer (TOT).

Selain itu, dinas pariwisata juga fokus melakukan pengembangan industri pariwisata seperti travel agen, hotel, restoran/cafe, jasa transportasi (umum dan usaha), pemandu wisata dan pengelola atraksi.

"Sudah ada 10 kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang menjadi salah satu bidang BUMdes," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)

Berita Flores Timur

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved