Lulusan SMK PP Negeri Kupang Diharapkan Menjadi Petani Milenial SUPER
Lulusan SMK PP Negeri Kupang Diharapkan Menjadi Petani Milenial SUPER urat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 menyebutkan bahwa peniadaan ujian
Lulusan SMK PP Negeri Kupang Diharapkan Menjadi Petani Milenial SUPER
POS KUPANG.COM -Surat Edaran (SE) Mendikbud Nomor 1 Tahun 2021 menyebutkan bahwa peniadaan ujian nasional dan ujian kesetaraan serta pelaksanaan ujian sekolah dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (Covid-19). Langkah responsif ini dilakukan demi menjaga keselamatan dan kesehatan lahir dan batin peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Ada tiga syarat kelulusan sebagai pengganti kelulusan yaitu Siswa harus menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang dibuktikan dengan rapor tiap semester, siswa memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik, dan siswa mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan (sekolah).
SMK Pertanian Pembangunan Negeri Kupang sebagai salah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan mengadakan rapat penilaian kelulusan (31/5) yang dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ina Soda Molek Malelak, S.Pt., M.Pd mewakili Kepala Sekolah. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa semua siswa kelas XII dengan total 63 orang dinyatakan lulus melalui syarat Ujian sekolah dan nilai rata-rata rapot dari semester 1 s/d 6.
Kepala SMK PP N Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada para guru yang sudah bisa membantu siswa untuk mendidik siswa sampai dengan rapat penentuan kelulusan ini.
“Tidaklah mudah mendidik siswa dengan keadaan pandemi seperti sekarang ini karena belum tentu semua siswa siap dengan pembelajaran daring, maka dari itu siswa juga harus sadar akan pentingnya keberadaan Bapak/Ibu guru ini meskipun hanya bertemu secara virtual”, ujar Stepanus.
Siswa yang telah lulus dari SMK PP N Kupang ini diharapkan bisa menjadi job seeker dan job creator yang Sukses Unggul Profesional Energik Ramah (SUPER) sesuai dengan misi dan motto sekolah. Beberapa alumni yang sukses untuk menjadi petani milenial atau wirausahawan muda di bidang pertanian yang SUPER di antaranya bergerakn di bidang unggas, ternak babi, ataupun produk olahan pertanian.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mentan, Syahrul Yasin Limpo, yang menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementan menarget untuk mencetak 2,5 juta petani milenial hingga 2024.
Pernyataan tersebut diamini oleh Kepalas BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi yang mempunyai beberapa strategi untuk mewujudkan terciptanya 2,5 juta petani milenial tersebut.
Pertama, melalui pendidikan vokasi dan kejuruan mulai dari tingkat menengah hingga pendidikan atas. Strategi itu efektif untuk menghasilkan tenaga-tenaga muda andal di masing-masing sektor, khususnya pertanian. “Pendidikan vokasi ini sudah kami dirikan di beberapa daerah. Ada sepuluh sekolah dan politeknik pertanian di Indonesia. di antaranya di Medan, Bogor, Serpong, Yogyakarta, Malang, Kupang, Manokwari dan lainnya,” tutur Dedi.
Strategi kedua adanya menciptakan pertanian yang mandiri, modern dan maju sebagai bentuk adaptasi sistem pertanian dengan teknologi 4.0. Strategi berikutnya adalah memperkuat pendataan dari pusat hingga unit paling kecil di desa-desa seluruh Indonesia. caranya adalah melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian Indonesia (Kostratani). Setelah itu, Dedi melanjutkan, Kementan juga memiliki program magang ke luar negeri. Salah satunya adalah ke Negeri Jepang dan beberapa negara lainnya. “Dari sekitar seribu petani yang kami kirim magang setiap tahunnya. Petani-petani milenial yang pulang dari magang langsung difasilitasi untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat sembari transfer knowledge kepada daerahnya masing-masing,” urai Dedi.
Baca juga: Pemain Ujung Tombak Baru Gabung Persipura Jayapura, Ini Rekam Jejak dan Profil Yevhen Bokhashvili
