Begini Cerita Pasien Tentang Kehidupan Setelah Kematian, Jumpa Semua Keluarga yang Sudah Meninggal

Dia telah melakukan lebih dari 1.400 wawancara dengan pasien yang sekarat untuk mempelajari pengalaman mereka.

Editor: Alfred Dama
Daily Express
Kehidupan setelah kematian 

POS KUPANG.COM -- Ajaran agama menyebutkan bahwa seseorang yang sudah mati akan hidup kekal di alam surga bagi mereka yang berbuat baik dan neraka bagi mereka yang jahat

Dan berbagai ilustrasi pun kerap dilihat mengenai surga dan neraka. Namun apa sebanarnya yang terjadi saat sekarat .

Dia Dr Christopher Kerr telah menjadi kepala petugas medis di Pusat Perawatan Rumah Sakit dan Paliatif di Buffalo , New York sejak 1999.

Dia telah melakukan lebih dari 1.400 wawancara dengan pasien yang sekarat untuk mempelajari pengalaman mereka.

Berbicara di acara TEDx di Buffalo pada tahun 2015, Dr Kerr berbagi beberapa percakapan dengan pasien yang menawarkan wawasan unik.

"Jika ada terang di dalam kegelapan saat sekarat, maka itu ada dalam pengalaman bukan dalam pengamatan," cerita Dr Kerr seperti dilansir dari Express.co.uk pada Sabtu (29/5/2021).

Baca juga: Atta Halilinta Disebut Galang Dana untuk Beli Rudal Palestina untuk Serang Israel, Suami Aurel Marah

Pasha Ungu Bikin Geger, Siap Lawan Gibran Rakabuming di Pilgub DKI Jakarta, Nasib Anies Baswedan?

Baca juga: Krisdayanti Nyaris Ditampar Henry Siahaan Mulut Ember, Jadi Biang Kehancuran Rumah Tangga Yuni Shara

"Saya belajar bahwa pengalaman akhir kehidupan adalah pengalaman subjektif dari sekarat dan sering mengacu pada mimpi dan penglihatan sebelum kematian."

Pengalaman seperti itu telah dilaporkan sepanjang sejarah dan lintas budaya.

Dr Kerr menjelaskan bahwa, meskipun pengalaman akhir kehidupan dapat dengan mudah dianggap sebagai kebingungan, mereka yang mengalami penglihatan pra-kematian tidak begitu terlepas.

"Ketika saya hadir di samping tempat tidur saat mereka sekarat ... saya melihat pasien sekarat menjangkau dan memanggil ibu, ayah, dan anak-anak, banyak di antaranya tidak pernah terlihat selama bertahun-tahun."

Meski pengalaman itu terdengar traumatis, Dr Kerr menggambarkan pasien tampak "damai".

Dr Kerr menunjukkan video seorang pasien, bernama Jeanne, yang menggambarkan penglihatannya sebelum dia meninggal.

Jeanne berkata: “Saya sedang berbaring di tempat tidur, dan orang-orang berjalan sangat lambat di dekat saya."

“Sisi kanan, saya tidak tahu, tapi mereka sangat ramah, dan mereka menyentuh lengan saya atau tangan saya ketika mereka lewat."

“Tapi sisi lain adalah orang-orang yang saya kenal."

“Ayah dan ibu saya ada di sana, paman saya. Semua orang yang saya tahu sudah mati ada di sana."

"Kupikir itu mimpi yang bagus, tapi aku ingat melihat setiap bagian wajah mereka."

Dr Kerr kemudian menganalisis kesaksian Jeanne yang menyatakan bahwa "mati adalah sebuah paradoks".

“Dia secara fisik menurun. Namun, secara emosional dan spiritual, dia tampak cerah,” kata Dr. Kerr.

"Dia masih hidup dan dia hadir."

Melihat datanya, Dr Kerr menemukan bahwa sekitar 80 persen pasiennya mengalami setidaknya satu mimpi atau penglihatan sebelum kematian.

Dia menemukan frekuensi penglihatan sebelum kematian meningkat seiring dengan mendekatnya waktu kematian.

Dengan lebih banyak pasien yang menemui teman dan kerabat yang telah meninggal daripada yang masih hidup.

"Pengalaman akhir hidup tidak hanya terkait dengan makna pribadi kita."

"Tetapi juga terkait dengan beberapa kebutuhan terbesar kita: kebutuhan untuk mencintai, untuk dicintai, dipelihara, diampuni," tutup Dr Kerr.*

Sebagian artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul: Cerita Pasien Tentang Kehidupan Setelah Kematian, 'Semua Anggota Keluarga yang Sudah Mati Ada di Samping Saya' 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved