Lurah Kamalaputi Minta Warga Jangan Anggap Remeh Banjir Rob
remeh banjir Rob atau banjir pesisir. Banjir Rob berbahaya juga bagi warga yang berdomisili di pesisir pantai.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Lurah Kamalaputi Minta Warga Jangan Anggap Remeh Banjir Rob
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Lurah Kamalaputi, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Ermy Antonia,S.P meminta warga setempat agar jangan menganggap remeh banjir Rob atau banjir pesisir. Banjir Rob berbahaya juga bagi warga yang berdomisili di pesisir pantai.
Ermy menyampaikan hal ini di sela-sela melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi yang berpotensi terjadi banjir Rob di Kelurahan Kamalaputi, Senin 24 Mei 2021.
Saat menemui warga pesisir, Ermy didampingi Sekretaris Lurah, Marcelin Niwa Lapir,S.IP dan Babinsa setempat.
Ketika mengunjungi warga di pesisir dekat Jembatan Manubara, Ermy meminta warga setempat agar selalu waspada apabila terjadi banjir pesisir.
"Jangan anggap remeh kalau lihat air laut naik. Kali ini tentu agak beda dari sebelumnya sehingga harus tetap waspada," kata Ermy.
Baca juga: Antisipasi Banjir Rob - Lurah Kamalaputi Temui Warga Pesisir
Dijelaskan, sebelumnya pernah terjadi banjir Rob dan tidak begitu berdampak. Namun kali ini, lanjutnya, pasti ada perbedaan.
"Kita dapat informasi dari BMKG bahwa waspada banjir Rob atau banjir pesisir yang akan terjadi pada tanggal 24 hingga 26 Mei, sehingga saya imbau warga khususnya yang ada di Kampung Bugis, Manubara dan juga di sekitar Jembatan Manubara menuju Padadita supaya waspada," katanya.
Ermy juga mengatakan, untuk mengimbau kepada masyarakat, pihaknya bekerja sama dengan beberapa masjid untuk bisa memberi pengumuman kepada umat. "Beberapa waktu lalu juga kita telah peringatkan warga pesisir agar waspada," ujarnya.
Baca juga: Api Merambat Cepat, Rumah di Kelurahan Kamalaputi Sumba Timur Ludes Terbakar
Beberapa warga pesisir yang ditemui mengaku telah didatangi Pemerintah Kelurahan Kamalaputi untuk meminta mereka waspada adanya banjir pesisir.
Agustinus Kelendiwawa salah warga Kamalaputi yang berdomisili di pesisir mengatakan, selama berdomisili di pesisir itu, selalu ada air laut yang pasang.
"Biasanya air naik pagi sampai siang atau malam. Beberapa waktu lalu air sempat naik sampai ke rumah dan sekitar dua jam baru air surut," kata Agustinus.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)
