Diambang Perang,Level Ketegangan Tertinggi China dan Taiawan,Operasi Penyerbuan Siap,Taipei Siaga 1

China sudah benar-benar tak tahan lagi untuk memulai perang. Semua pasukanj China atau Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sudah mengisi senjata den

Editor: Alfred Dama
via Anadolu Agency
Armada kapal China di Laut China Selatan 

POS KUPANG.COM -- Ketegangan Taiwan dan China kini sudah sampai pada level tertinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya

China sudah benar-benar tak tahan lagi untuk memulai perang. Semua pasukanj China atau Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sudah mengisi senjata dengan peluru dan siap diterjunkan ke medan perang.

Operasi penyerbuan pun sudah disiapkan, sementar Taiwan pun lansung siaga tempur. Gudang senjata Taiwan sudah dibuka sementara mesin-mesin perang mulai dipanaskan

Ketegangan di Selat Taiwan telah meningkat ke titik di mana risiko konflik bersenjata berada pada "titik tertinggi sepanjang masa".

Melansir South China Morning Post , hal itu disampaikan oleh lembaga pemikir yang didukung Beijing.

Baca juga: Terbuai Konflik di Palestina,Wilayah Dekat Indonesia Juga Diambang Perang China vs Amerika Karenaini

Baca juga: Resmi, Duterte Larang Pejabat Filipina Lakukan Ini di Laut China Selatan: Ini Perintah Saya

Baca juga: Bikin Amerika Panas Dingin,China dan Indonesia Latihan Militer di Perairan Jakarta, Sengketa LCS?

Baca juga: China Benar-benar Marah, Sudah Siapkan Senjata Jarak Jauh Serang Auatralia , Rudal Lewati Indonesia

China Cross-Strait Academy merilis laporan pada hari Rabu (19/5/2021) tentang hubungan di hamparan sempit perairan yang memisahkan China daratan dari Taiwan.

Para peneliti menyimpulkan hubungan China dan Taiwan berada di ambang perang, setelah melihat faktor-faktor termasuk kekuatan militer kedua belah pihak, hubungan perdagangan, opini publik, peristiwa politik dan dukungan dari sekutu.

Lembaga pemikir yang berbasis di Hong Kong itu baru didirikan dan dipimpin oleh Lei Xiying, anggota komite dari Federasi Pemuda Seluruh China yang didukung Partai Komunis

Kesimpulannya didasarkan pada indeks tingkat risiko konflik bersenjata di seluruh selat, yakni berada di angka 7,21 untuk tahun 2021, pada skala minus 10 hingga 10.

Para peneliti juga melihat faktor yang sama sejak tahun 1950-an untuk menghasilkan indeks risiko komparatif.

Mereka mengatakan pada awal 1950-an, ketika pasukan Nasionalis anti-komunis melarikan diri dari daratan ke Taiwan, indeksnya lebih rendah dari sekarang, di 6,7.

Itu melayang di atas 6,5 untuk sebagian besar tahun 1970-an tetapi turun menjadi 4,55 pada tahun 1978, ketika Washington menjalin hubungan diplomatik formal dengan Beijing.

Risiko konflik juga rendah pada tahun 1990-an, ketika China daratan memulai reformasi ekonomi yang menarik investasi dari seluruh dunia, termasuk Taiwan.

Tetapi laporan itu mengatakan, indeks telah meningkat dengan stabil sejak 2000, ketika Partai Progresif Demokratik yang condong ke arah kemerdekaan mengambil alih kekuasaan di Taiwan , mengakhiri 55 tahun pemerintahan Kuomintang yang bersahabat dengan Beijing.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved