Malam Lailatul Qadar

Makna Lailatul Qadar & Tanda-tanda Malam Lebih Baik dari 1000 Bulan Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan

Makna Lailatul Qadar & Tanda-tanda Malam Lebih Baik dari 1000 Bulan Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan

Editor: Adiana Ahmad
Kolase Tribun Style
Makna Lailatul Qadar & Tanda-tanda Malam Lebih Baik dari 1000 Bulan Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan 

Makna Lailatul Qadar & Tanda-tanda Malam Lebih Baik dari 1000 Bulan Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan

POS-KUPANG.COM - Bulan ramadan tinggal 5 hari lagi. Ada banyak kemuliaan di 10 malam terakhir Ramadan. Salah satunya, malam penuh kemuliaan, malam lailatul qadar.

Malam lailatul qadar merupakan malam lebih baik dari 1000 bulan. 

Lantas, apa itu malam Lailatul Qadar?

Berikut makna Lailatul Qadar dan tanda-tanda malam lebih baik dari 1000 bulan

Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengatakan, malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah (langit) dunia.

Baca juga: Ramadhan Berakhir Kurang dari 10 hari Lagi, 6 Bacaan Penting Muslim, Ada Doa Malam Lailatul Qadar

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar,Simak Penjelasan Cholil Nafis, Ketua Bidang Dakwah MUI

"Malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia, pahala ibadah di malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakan oleh Allah SWT lebih baik dari 1.000 bulan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (5/5/2021).

Selain itu, lanjut Cholil, malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam yang sempit karena para malaikat turun ke Bumi.

Pada malam Lailatul Qadar, juga sebagai malam penentuan nasib sesorang. "Nah di Lailatul Qadar itu juga Allah SWT menentukan nasib seseorang, seperti umurnya, rezekinya, bahkan jodohnya," terang dia.

Secara Harafiah, Lailatul Qadar memiliki 3 makna:

Al-qadar memiliki arti takaran atau ukuran , maksudnya adalah Allah Subhanahu wa ta'ala telah menetapkan segala perkara dengan ukuran atau kadar tertentu pada malam tersebut. Hal ini senada dengan firman Allah Ta'ala :

إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْناهُ بِقَدَرٍ

“Sungguh, Kami telah menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS. al-Qamar: 49)

Al Imam al-Razy dalam kitab 'Mafatih al-Ghaib' menjelaskan, setidaknya ada tiga alasan mengapa malam itu disebut malam Lailatul Qadar. Tiga alasan tersebut yakni:

Baca juga: Apa Itu Malam Lailatul Qadar, Tanda-tanda dan Doa yang Dianjurkan

Baca juga: 10 Malam Terakhir Ramadan, Bagaimana Cara Dapatkan Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasannya

1. Al-Qadar memilki arti takaran atau ukuran

Disebut lailatul qadar karena pada malam tersebut Allah Ta'ala menetapkan segala perkara dengan segala ukuran atau takaranNya termasuk di dalamnya adalah segala perkara yang berkaitan dengan hukum.

Sebuah hadis yang disampaikan sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu berkata bahwa pada malam tersebut di setiap tahun Allah Ta'ala menetapkan hujan, rezeki, hidup, dan mati, serta segala perkara lainnya untuk satu tahun ke depan.

Namun Imam al-Razi menambahkan bahwa Allah Ta'ala telah menetapkan segala takdirNya sejak zaman azali, sebelum Ia menciptakan bumi, langit, dan isinya.

2. Al-Qadar memiliki arti al-Azhamah (keagungan) dan al-syaraf (kemuliaan)

Disebut demikian karena keagungan dan kemuliaan malam ini. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“’Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS. al-Qadr : 3)

Kemuliaan yang dimaksud pada malam tersebut mencakup dua hal, yaitu dari sisi seorang hamba ataupun kegiatan yang dilakukan.

Dari sisi seorang hamba, maksudnya adalah siapapun umat Nabi SAW yang melakukan kebaikan pada malam tersebut maka ia akan memiliki nilai lebih dan menjadi mulia.

Sedangkan kemuliaan dari sisi kegiatan maksudnya adalah segala kebaikan yang dilakukan pada malam tersebut akan memiliki kadar kemuliaan yang lebih dari malam-malam lainnya.

3. Al-qadar dimaknai sebagai al-dhayyiq atau sempit

Disebut demikian karena pada malam ini, bumi dipenuhi oleh para malaikat, sehingga tampak sempit.

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr; 4-5)

Amalan yang dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar

Ada berbagai amalan bisa dilakukan untuk meraih Lailatul Qadar.

Sebagaimana amalan yang dilakukan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar tiba adalah dengan melaksanakan iktikaf di masjid.

Selama iktikaf berlangsung, Rasulullah juga memperbanyak amalan sunnah lainnya, seperti mengaji, mendirikan shalat sunnah lainnya, dan membayar zakat.

Lalu, Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa bermunajat kepada Allah melalui doa-doa yang beliau anjurkan. Antara lain, doa memohon ampunan seperti Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘affwa fa’fu ‘anni dan Robbana atina fiduunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar. Nantinya, setiap doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak shalawat, sedekah, dan melakukan kebaikan lainnya.

Baca juga: Kapan Nuzulul Quran, Lailatul Qadar atau Malam 17 Ramadan? Simak Penjelasan Ulama

Tanda-tanda Lailatul Qadar

 Dilansir dari Kompas.com, 14 Mei 2020, penceramah Ustaz Maulana menjelaskan beberapa hal mengenai tanda atau ciri datangnya malam Lailatul Qadar.

Diriwayatkan dari Imam Muslim, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).

Kemudian, riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).

Tanda-tandanya antara lain: Udara yang tenang dan sejuk Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

Matahari terbit dengan teduh

Ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

Cholil menambahkan, Lailatul Qadar akan turun di tanggal-tanggal ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Kendati demikian, ia mengingatkan umat Islam untuk tidak hanya memfokuskan ibadahnya pada malam-malam tersebut.

Menurutnya, ibadah harus dilaksanakan secara konsisten pada malam apa pun, bukan hanya pada saat Lailatul Qadar saja. "Bisa 21, bisa 23, bisa 25, 27, 29.

Tetapi, tetap kita harus stabil di dalam beribadah," kata Cholil saat dihubungi Kompas.com, Minggu (2/5/2021).

Cholil menjelaskan, terdapat dua pendapat mengenai golongan yang akan meraih kemuliaan Lailatul Qadar.

Pendapat pertama menyebutkan, Lailatul Qadar akan diraih oleh orang yang beriman dan berhati ikhlas. Sedangkan pendapat kedua menyatakan, siapapun yang beribadah saat Lailatul Qadar turun, dia akan mendapatkan kemuliaan dari malam tersebut.

Cholil mengatakan, kemuliaan yang didapat dari Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.

Keutamaan dari Lailatul Qadar, imbuhnya adalah pengampunan Allah SWT terhadap dosa-dosa yang telah dilakukan, serta pahala yang dilipatgandakan.  

Ia pun mengajak setiap muslim untuk bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan Ramadhan ini, sehingga nantinya bisa meraih kemuliaan Lailatul Qadar yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.(*)

Berita terkait Ramadan 2021

Berita terkait Malam Lailatul Qadar

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Apa Itu Malam Lailatul Qadar dan Tanda-tandanya.."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved