Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Editor: maria anitoda
Instagram/@aniesbaswedan
Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok 

POS-KUPANG.COM - Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Anies Baswedan baru saja menyambangu kios pedagang bumbu untuk menanyakan pasokan dan stabilitas harga bumbu jelang perayaan Idul Fitri 1442 H, Sabtu (8/5/2021) siang.

Dalam kunjungan ini Anies juga mendatangi seorang pedagang bumbu di lantai 2 Pasar Kopro atau Pasar Tomang Barat.

Baca juga: Hadiah Ultah Paling Nyeleneh Netizen untuk Anies Baswedan, Doakan Gubernur DKI Jadi Ini, Apa?

Anies Baswedan sempat menolak saat diberi bumbu rendang oleh pedagang Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro. Alasannya, Anies takut diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ini pak bumbu rendang. Satunya Rp10.000, bisa buat setengah kilogram daging," ujar pedagang.

Anies pun hendak membeli bumbu rendang tersebut.

Namun, pedagang menolaknya, pedagang bumbu itu berniat memberikan bumbu rendang secara cuma-cuma.

Akan tetapi, hal itu ditolak oleh Anies.

Ia berdalih takut diperiksa KPK apabila tidak membayar bumbu rendang tersebut.

"Wah jangan bu. Nanti bahaya, saya bisa diperiksa KPK," ujarnya.

ANIES BASWEDAN
ANIES BASWEDAN ()

Anies pun mengeluarkan uang Rp 20.000 dari dompetnya.

Ia membayar bumbu tersebut dan diterima oleh pedagang.

Sebanyak dua kantong plastik bumbu rendang dibeli Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Duka, Siapa yang Meninggal Dunia?

Sayangnya, pedagang Pasar Kopro masih memakai plastik saat menjual dagangannya.

Hal itu tidak sesuai dengan Pergub Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.

Anies menolak kantong plastik itu dan menggantinya dengan pembungkus kertas.

"Lain kali jangan pakai plastik sekali pakai lagi ya bu. Sudah tidak boleh," imbaunya.

Kunjungan Anies sendiri ke Pasar Kopro, untuk melihat ketaatan protokol kesehatan pasar jelang Hari Raya Idul Fitri dan mengecek pasokan serta harga sembako jelang lebaran.

Ada Kerumunan di Tanah Abang, Politisi PDIP Kritik Anies Baswedan: Sepatutnya Ada Permintaan Maaf

Sebelumnya dalam kejadian berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan tajam usai adanya kejadian kerumunan di Pasar Tanah Abang.

Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak Anies Baswedan segera meminta maaf atas kejadian itu.

Pasalnya, kerumunan tersebut dituding sebagai kelalaian Anies sehingga pengunjung Pasar Tanah Abang membludak.

Baca juga: Ternyata Sosok Ini yang Meninggal Dunia, Anies Baswedan Berduka, Netizen Turut Berlangsungkawa

Hal ini pun berpotensi menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.

"Sepatutnya ada permintaan maaf, karena mengorbankan keselamatan masyarakat," ucapnya, Selasa (4/5/2021).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa lebih sigap mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang.

Caranya dengan menutup akses masuk area parkir dan Pasar Tanah Abang begitu melihat kondisi di dalam sudah lebih dari 50 persen kapasitas.

"Seharusnya dengan mengamati di dalam pasar, pengunjungnya semakin banyak, maka pintu sudah harus ditutup," ujarnya.

Namun, bukannya melakukan hal tersebut, Gilbert Simanjuntak menyebut, Anies cs malah melakukan pembiayar hingga pengunjung membludak.

Dampaknya, mereka harus berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya saat berbelanja, sehingga sulit menjaga jarak.

"Lapor ke polisi kalau tidak mampu. Lapangan parkir juga jangan dibuka semua, masing 50 persen. Artinya kalau ada empat lantai (gedung parkir), yang dibuka dua," kata Gilbert Simanjuntak.

Mantan Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia ini pun meminta Anies segera mengevaluasi jajaran Perumda Pasar Jaya.

Sebab, BUMD milik Pemprov DKI itu yang seharusnya mengetahui kondisi pasar-pasar di ibu kota.

"Sebaiknya Pasar Jaya dievaluasi, akibat keteledoran ini bisa serius betul dan ternyata sudah berlangsung berhari-hari," tuturnya.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang melonjak dalam dua hari terakhir.

Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Duka, Siapa yang Meninggal Dunia?

Pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, jumlah pengunjung pusat tekstil terbesar di Indonesia ini mencapai 87 ribu orang.

Bahkan, pada Minggu (2/5/2021) kemarin, jumlahnya kembali meningkat hingga menembus angka 100 ribu pengunjung.

Padahal, rata-rata jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang hanya berkisar di angka 35 ribu orang.

Langgar Aturannya Sendiri

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyesalkan kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang terjadi beberapa hari terakhir.

Menurutnya, kerumunan itu seharusnya bisa dicegah bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya ketat dalam melakukan pengawasan.

"Karena seharusnya ini bisa dicegah, kerja-kerja Satgas Covid-19 di DKI Jakarta kemana kalau bisa sampai terjadi kerumunan seperti itu," ucapnya, Selasa (4/5/2021).

Bila merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2/2020 tentang Penanggulangan Covid-19, Pras menilai, Anies telah melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.

Sebab, aturan itu menyebutkan, tugas dari pemerintah atau dalam hal ini Pemprov DKI ialah melakukan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat.

Terlebih, fenomena belanja baju baru atau keperluan lainnya jelang hari raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.

Artinya, kegiatan yang sebetulnya baik untuk pemulihan perekonomian di masa pandemi ini seharusnya bisa diantisipasi dari jauh-jauh hari agar tak terjadi kerumunan.

"Tetapi pengawasan protokol kesehatan dengan menata jarak dan pembatasan terhadap pengunjung ini yang harusnya ditegakkan Satgas Covid-19 di lapangan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Politisi senior PDIP ini pun khawatir, kerumunan justru menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.

Baca juga: Sambut Pilpres 2024 Gubernur NTB Saingi Anies Baswedan, Jusuf Kalla Ungguli Abraham Samad, Prabowo?

"Nah kalau sudah terjadi kerumunan seperti ini, lalu tiba-tiba jumlah kasus penularan meningkat bagaimana?," kata Pras.

Guna mengantisipasi kerumunan terjadi lagi, ia meminta Anies Cs lebih meningkatkan pengawasan.

Tak hanya di Pasar Tanah Abang, tapi juga di lokasi perbelanjaan lainnya jelang Lebaran 2021.

"Di sini saya meminta ketegasan pemerintah dan juga sinergitas kerja dari institusi TNI dan Polri. Karena, kita harus meminimalisir terjadinya klaster baru," tuturnya.

"Jangan sampai kita sama seperti negara lain yang mengalami tsunami Covid-19," sambungnya.

Anies Akui Kecolongan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kecolongan dengan lonjakan pengunjung Pasar Tanah Abang yang cukup signifikan.

Pasalnya, pada Sabtu (1/5/2021) kemarin jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang mencapai 87 ribu.

"Hari Jumat dan hari-hari biasanya itu paling sekitar 35 ribu. Kemarin, itu 87 ribu orang yang datang," ucapnya, Minggu (2/5/2021).

"Jadi memang hari kemarin terjadi lonjakan yang tak terduga," tambahnya.

Untuk itu, Pemprov DKI bersama TNI-Polri mulai hari ini menambah jumlah personel di lapangan.

Total ada 750 personel tambahan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, serta Satpol PP yang disiagakan di Pasar Tanah Abang.

"Jadi 250 dari Satpol PP, 250 dari Polda, 250 dari Kodam. Mereka akan berada di lapangan, bekerja untuk memastikan warga yang datang ke pasar, yang kita sama sekali tidak prediksi kemarin muncul angka dua kali lipat dari biasanya," ujarnya saat ditemui di gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan.

Dengan tambahan ini, maka bakal ada 2.500 personel gabungan yang disiagakan di sekitar kawasan Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Ternyata Sosok Ini yang Meninggal Dunia, Anies Baswedan Berduka, Netizen Turut Berlangsungkawa

Mereka nantinya bakal disebar di sejumlah titik guna memastikan para pengunjung pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu menjalankan protokol kesehatan dengan baik.

"Mereka membantu Pasar Jaya untuk bisa mengendalikan pergerakan dan memastikan orang menggunakan masker, mengikuti protokol kesehatan," tuturnya. (*)

Berita Anies Baswedan

https://wartakota.tribunnews.com/2021/05/08/anies-baswedan-tolak-bumbu-rendang-pemberian-pedagang-di-pasar-kopro-karena-takut-diperiksa-kpk?page=all&_ga=2.245170752.490857890.1619873731-1219998981.1589931747

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved