China Sok Hebat di Laut China Selatan, Kini Ketar Ketir,Negara G7 Bersatu Masuk LCS Lawan Beijing

Sehingga bukan Amerika atau NATO yang dihadapi tapi 7 negara maju yang tercatat sebagai pemilik kekuatan militer yang mumpuni

Editor: Alfred Dama
via sosok.grid.id
China Merasa Hebat Kini Jadi Ketar Ketir di Laut China Selatan, Negara G7 Bersatu Masuk LCS Lawan Beijing 

POS KUPANG.COM -- Superior China di Laut China Selatan kini mulai teruji dengan kekuatan yang jauh lebih besar

Bila selama ini China tak peduli dengan kekuatan Amerika di kawasan sengketa, kini China mulai ketar ketir setelag negara-negara yang tergabung dalam G7 bersatu padu berlayar di Laut China Selatan secara bersama

Sehingga bukan Amerika atau NATO yang dihadapi tapi 7 negara maju yang tercatat sebagai pemilik kekuatan militer yang mumpuni

Grup 7 (G7) telah memutuskan untuk berlayar dengan tenaga penuh ke perairan bermasalah di Laut China Selatan.

Grup ini terdiri dari negara Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

Dalam komunike setelah pertemuan di Toronto Minggu lalu, para menteri luar negeri Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris menentang klaim China di Laut China Selatan.

Dikutip Sosok.ID dari The Manila Times , Jumat (7/5/2021), ketujuh negara itu diyakini bersatu ingin melumpuhkan klaim semena-mena China di perairan yang disengketakan.

Baca juga: Belajar Kerukunan Indonesia-Timor Leste, Delegasi Grup G7+ Kunjungi PLBN Motaain

Baca juga: Filipina Serius Bersiap Perang Usir China dari Laut China Selatan, Jepang Kirim Senjata ke Manila

Baca juga: Kapal Induk China Sudah Mulai Latihan di Laut China Selatan Amerika Makin Geram, Perang Makin Dekat?

Baca juga: Ancaman Mendekat ke Indonesia , Partai Kemunis China Akan Mengejutkan di Laut China Selatan

"Penentangan kuat terhadap tindakan sepihak yang meningkatkan ketegangan dan merusak stabilitas regional dan aturan internasional- berdasarkan ketertiban, seperti ancaman atau penggunaan kekuatan, reklamasi tanah skala besar dan pembangunan pos-pos terdepan, serta penggunaannya untuk tujuan militer. "

Pernyataan itu tidak menyebutkan nama China secara gamblang, tetapi Beijing bak sadar diri dan segera membalas.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengingatkan anggota G7 untuk mematuhi janji mereka agar tidak memihak pada sengketa teritorial.

China meminta G7 menghormati upaya negara-negara kawasan, menghentikan semua kata-kata dan tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan memberikan kontribusi yang konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Mengingat pemulihan ekonomi global yang lamban saat ini, G7 seharusnya fokus pada tata kelola dan kerja sama ekonomi global daripada meningkatkan masalah maritim dan memicu ketegangan di kawasan," tambah juru bicara itu.

Komunike tersebut berfokus pada aspek sengketa Laut China Selatan yang harus diperhatikan oleh para pejabat Filipina dengan penuh minat.

Dikatakan, G7 menganggap "penghargaan 12 Juli 2016 yang diberikan oleh Pengadilan Arbitrase di bawah Unclos (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hukum Laut) sebagai dasar yang berguna untuk upaya lebih lanjut menyelesaikan sengketa secara damai di Laut China Selatan."

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved