Dulu Ngotot Dukung Taiwan, Kini Amerika Stopkan Bantuan, Kenapa? Joe Biden Ungkap Alasan, Bikin Syok

Dulu Ngotot Dukung Taiwan, Kini Amerika Stopkan Bantuan, Kenapa? Joe Biden Ungkap Alasan, Bikin Syok

Editor: maria anitoda
PLA via Taiwan News via sosok.grid.id
Dulu Ngotot Dukung Taiwan, Kini Amerika Stopkan Bantuan, Kenapa? Joe Biden Ungkap Alasan, Bikin Syok 

POS-KUPANG.COM - Dulu Ngotot Dukung Taiwan, Kini Amerika Stopkan Bantuan, Kenapa? Joe Biden Ungkap Alasan, Bikin Syok

Ketegangan antara China dan Taiwan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir menyusul peningkatan aktivitas militer China.

 China memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, dengan keyakinan suatu hari akan bergabung kembali dengan negara itu.

Baca juga: China Tak Gertak Sambal, Buktikan Ancamannya, Persispan Sebut Taiwan , Xi Jinping Kirim Kapal Perang

Baca juga: Pantas Saja China Ngotot Invasi Taiwan, Ternyata Taiwan Simpan Barang Paling Berharga Ini, Apa?

Padahal warga Taiwan sudah menyatakan bahwa mereka adalah negara yang merdeka.

Ketika situasi antara China dan Taiwan semakin panas, mendadak ada kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS).

Setelah berbulan-bulan menyatakan siap membantu Taiwan, ada seruan bahwa niat AS untuk membela Taiwan telah dibatalkan.

Padahal sebelum dilantik hingga kini menjadi Presiden AS, Joe Biden telah memberi dukungan langsung kepada Taiwan.

Ada apa?

Kemungkinan besar ini dikarenakan sikap China yang semakin agresif hingga akan melakukan segala cara.

Pada bulan Januari, Departemen Luar Negeri AS menegaskan kembali komitmen yang sangat kuat untuk membantu Taiwan mempertahankan diri.

Namun, komentar baru-baru ini dari Washington menyarankan setiap perubahan kebijakan untuk membantu Taiwan akan mengakibatkan kerugian yang signifikan.

Baca juga: Beijing Percaya Diri Sebut Amerika Serikat Akan Kalah Memperebutkan Taiwan, Siap Perang di LCS?

Kurt Campbell, Koordinator Gedung Putih Asia, mengatakan kepada Financial Times bahwa setiap perubahan kebijakan berisiko.

“Ada beberapa kerugian yang signifikan. Misalnya kejelasan strategis," kata Campbell.

“Cara terbaik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas adalah dengan mengirimkan pesan yang benar-benar terkonsolidasi yang melibatkan diplomasi, inovasi pertahanan kepada kepemimpinan China."

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved