Prof. Yosep jadi Guru Besar Ilmu Penyakit Tumbuhan, Rektor Undana : Proficiat dan Selamat

Prof. Yosep jadi Guru Besar Ilmu Penyakit Tumbuhan,  Rektor Undana: Proficiat dan Selamat

DOK Undana Kupang
Prof. Ir. Yosep Seran Mau, M. Sc., Ph. D, dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Penyakit Tumbuhan. 

Prof. Yosep jadi Guru Besar Ilmu Penyakit Tumbuhan,  Rektor Undana : Proficiat dan Selamat

POS-KUPANG.COM - Dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Ir. Yosep Seran Mau, M. Sc., Ph. D, dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Penyakit Tumbuhan.

Pengukuhan dilakukan Rektor Undana Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M. Si., Ph. D di Auditorium Undana, Selasa (27/4/2021).

Pengukuhan tersebut menambah jumlah guru besar Undana menjadi 27 orang dan guru besar aktif Undana sebanyak 19 orang.

Dalam pengukuhan itu, Prof. Yosep menyampaikan orasi ilmiah berjudul Potensi dan Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Genetik Lokal Sebagai Sumber Ketahanan Penyakit pada Tanaman Pangan Lahan Kering di Nusa Tenggara Timur.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana Periksa Kesehatan Warga Pulau Kera

Undana Peduli, Bantu Mahasiswa/i Undana Terdampak Seroja

Prof. Yosep paparkan, Provinsi NTT memiliki potensi Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman pangan lahan kering yang cukup banyak, seperti padi gogo, ubi jalar dan kacang tanah, yang dapat dijadikan sebagai sumber ketahanan tanaman terhadap pathogen.

Ia menjelaskan, SDG lokal tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan varietas tanaman tahan penyakit melalui berbagai strategi, seperti intogresi gen ketahanan, piramida gen-gen ketahanan, seleksi dengan bantuan marka molekuler, pendekatan transgenik, dan pengimbasan ketahanan memanfaatkan Agens Pengendali Hayati dan sumber daya lokal lainnya atau dapat dimanfaatkan secara langsung dengan skala lokus pemanfaatan yang lebih luas.

Kendati demikian menurut Prof. Yosep, implementasi dan keberhasilan strategi-strategi pemanfaatan SDG lokal membutuhkan komitmen yang kuat, waktu yang panjang, usaha keras dan terus menerus serta biaya yang tidak sedikit.

Menurutnya, kajian-kajian lanjutan masih sangat diperlukan untuk memperkuat dan meningkatkan keefektifan dan keberhasilan strategi-strategi pemanfaatan SDG lokal yang diajukan.

Menurutnya, salah satu penyebab rendahnya produktifitas pertanian di NTT, karena serangan hama dan pathogen.

“Setiap tahun kita dengar ada belalang kembara dan penyakit tanaman pangan, walaupun tidak begitu diekspose, tetapi secara nyata di lapangan mereka berkontibusi terhadap kehilangan hasil,” ujarnya.

Prof. Ir. Yosep Seran Mau, M. Sc., Ph. D, dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Penyakit Tumbuhan.
Prof. Ir. Yosep Seran Mau, M. Sc., Ph. D, dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Penyakit Tumbuhan. (DOK Undana Kupang)

Karena itu, ungkap Prof. Yosep, penelitian harus berujung pada ditemukan metode yang bisa mengurangi dampak kehilangan hasil akibat hama dan penyakit tumbuhan pada tanaman pangan di NTT.

Usai acara pengukuhan, Prof. Yosep ketika dimintai komentarnya mengaku sangat bahagia. Pasalnya, untuk mencapai guru besar membutuhkan perjuangan yang amat panjang dan berat.

“Perasaan saya sangat luar biasa. Untuk mencapai posisi saat ini perjuangannya cukup panjang dan berat sehingga tadi bisa disaksikan pada saat saya orasi, hampir tidak tertahan air mata, karena memikir kembali perjalanan yang sudah dilalui, cukup berat, tetapi dengan dukungan semua pihak; rektor, warek, dekan, bagian kepegawaian univesitas dan fakultas dan semua teman-teman sehingga semua berjalan lancar,” tuturnya sumringah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved