Kades Niopanda Ende Dilantik, Baltazar Minta Hentikan Polemik 'Kita Semua Saudara'
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Baltasar Sayetua, menginginkan agar tidak ada lagi polemik di Niopanda pasca konflik pemilihan kepala desa
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
"Kita akan membangun ekonomi masyarakat dan infrastruktur," kata Maximius saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, usai dilantik Bupati Ende Djafar Achmad di Lantai 2 Kantor Bupati Ende, Selasa (2/4/2021).
Menurutnya, komiditi yang sangat potensial di Niopanda yakni, kemiri. Dari sisi infrastruktur, lanjutnya, perlu ada akses jalan yang bagus. Selain itu, warga sangat merindukan listrik.
Maximius mengucap syukur hari ini dirinya akhirnya dilantik menjadi Kades Niopanda. Pasalnya, pelantikan Kades seharusnya pada Desember 2019, namun tertunda karena adanya konflik pasca pemilihan Kades.
Sebelumnya diberitakan POS-KUPANG.COM, Bupati Kabupaten Ende, Djafar Achmad melantik Maximius Kebhi sebagai Kepala Desa Niopanda, Kecamatan Kota Baru, di Lantai 2 Kantor Bupati Ende, Selasa (20/4/2021).
Bupati Djafar dalam sambutannya mengingatkan agar Kades Niopanda yang baru dilantik itu agar lebih banyak meluangkan waktu sesuai jam kerja untuk melayani masyarakat.
Bupati Djafar tegaskan, Kades merupakan abdi negara dan abdi masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah desa wajib mengutamakan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan pelayanan administratif di kantor desa.
"Perhatikan disiplin jam kerja, bukan tutup kantor desa. Kantor desa dimanfaatkan, bukan saat jam kerja kalau masyarakat cari di rumah atau di kebun. Kurangi di kebun bapa sudah abdi negara, abdi masyarakat waktu bukan di kebun semata-mata," kata Bupati Djafar.
Lanjut Bupati Djafar, segala dinamika dan persoalan di desa mesti dikomunikasikan dan dikoordinasikan secara baik, jangan dipendam sehingga tidak menjadi persoalan yang lebih besar di kemudian hari.
Bupati juga meminta agar Kades mesti merangkul seluruh masyarakat tanpa membedakan - bedakan. Segala dinamika politik yang terjadi selama Pilkades, kata Bupati Djafar, sudah selesai. "rangkul semua baik yang sejalan maupun tidak sejalan," tegasnya.
Dia menjelaskan, jabatan kepala desa sangat strategis, maka suksesi pemilihan kepala desa gaungnya juga tidak kalah pentingnya dengan pemilihan Kepala Daerah, Gubernur hingga Presiden.
Oleh karena itu, lanjutnya, kondisi yang demikian mesti dikelola dengan bijaksana sesuai ketentuan yang berlaku agar tidak memicu konflik dengan dampak ikutannya berupa kerugian yang besar bagi masyarakat.
"Setelah ini jangan lagi ada gesekan-gesekan di masyarakat. Kepala desa harus bisa merangkul semua masyarakat termasuk mereka yang tidak sejalan atau beda pilihan.Saatnya sekarang fokus kerja bangun desa," tegas Bupati Djafar. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)