HBBC Gelar Tinju di Aula Komodo, Intip Sepak Terjang Anak Sasana Sebelum Pentas

mengucur membahasi leher bahkan membahasi pundak dan dada. Mereka terus berlari beberapa putaran sekitar punggung bukit Kolhua

Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Enji Jehola untuk POS KUPANG.COM
Hermensen Ballo menggelar pertandingan sparing di HBBC akhir pekan di Blok V BTN Kolhua. Dilanjutkan Pertandingan Tinju di aula Komodo Dinas PPO NTT, hari ini Sabtu 16 April 2021, pukul 14.00 Wita. 

HBBC Gelar Tinju di Aula Komodo Hari Ini, Intip Sepak Terjang Anak Sasana Sebelum Pentas

POS-KUPANG ---Dua bulan terakhir, derap kaki berlari sekelompok anak muda pria dan wanita melintas lorong Blok 26 BTN Kolhua. Sesaat derap itu lenyap kemudian datang lagi menyusururi lorong yang sama.

Helaan nafas memburu keluar dari mulut. Meski nafas tersenggal, mereka tetap  berlari lari kecil. Peluh tak berhenti mengucur membahasi leher bahkan membahasi pundak dan dada. Mereka terus berlari beberapa putaran sekitar punggung bukit Kolhua.  Etape pemanasan tetap dijalani di pagi dan sore hari sebelum mengikuti latihan olahraha tinju.

Sementara sang mentor berdiri menunggu anak didikannya tak jauh dari empat samsak yang tergantung di depan rumahnya. Ocehan dan teriakan komando menyeruak dari mulut Hermensen Ballo saat anggota sasananya kembali dari pemanasan.

Baca juga: Hermensen Ballo Ungkap Kedekatannya Dengan Almarhum Petinju Dikson Ton

Itulah sosok Hermensen Ballo, Owner  Sasana HBBC ( Hermensen Ballo Boxing Club). Ayah dari Jil, Chelsy dan Dama ini tak kenal lelah memberi latihan kepada peserta tinju.

Para penonton di HBBC Blok V BTN Kolhua
Para penonton di HBBC Blok V BTN Kolhua (Enji Jehola untuk POS KUPANG.COM)

Sudah tak aneh lagi, bila kegiatan anggota sanana HBBC ini membawa warna tersendiri di sekitar pemukiman penduduk. Betapa tidak, aksi mereka mengundang perhatian warga setempat dan menjadi tontonan gratis diakhir pekan.

Biasanya Hermensen akan menggelar tinju pagi peserta Sasana. Empat sudut ring dibangun apa adanya, tiang penyanggah dipasang dengan tali tiga bentangan untuk menyanggah tubuh peserta tinju agar tidak keluar dari ring.

Lebar dan panjangnya ring cukup menutupi badan jalan di lorong itu. Sementara, panggungnya beralaskan aspal jalan raya dengan beberapa kerikil kecil bertebaran.

Para penonton tidak dibilang sedikit. Tetangga rumah dan anggota  Fridaus Land. Ada yang mengitari sekitar ring ada juga yang memilih duduk diatas pagar rumah tetangga. Tak sedikit yang memilih duduk diteras lantai dua agar bisa  menonton tanpa penghalang ke arena ring tinju.

Sore itu, ada lima pasangan yang siap sparing, sebut saja Oscar vs Maikel De Lewar,  Valent vs Idul,  Varel vs Ferdi Ludji,  Desy Radja vs Oma Lioe dan  Ben De Lewar vs Ramadhan.

Baca juga: Hermensen Ballo ke Italia

Arena tinju HBBC mulai panas, pasangan pertama bikin panas arena tinju. Pasangan Oscar vs Maikel De Lewar , memancing teriakan penonton. Jual beli pukulan tak terelakan. Aksi kedua pasangan ini terhenti setelah menggelar tiga ronde tanpa wasit .

Mikael tanpak agresif menyerang Oscar. Meskipun beda postur, pasangan ini tampil memukau penonton. Jab jab dan Uppercut Mikhael tak mampu membuka pertahan Oscar yang tetap kokoh disudut ring.

Valen dan Varel saling jual pukulan saat sparing di Sasana HBBC Kamis 15 April 2021
Valen dan Varel saling jual pukulan saat sparing di Sasana HBBC Kamis 15 April 2021 (Ryan Paka untuk POS KUPANG.COM)

"Harus banyak pukul lawan di atas Ring. Pukul harus kena, supaya bisa dapat poin.Jangan sili sili saja," ujar Hermensen yang gantung sarung tinju di usia 33 tahun.

Lima pasangan ini tampil mengundang decak kagum dan gelak tawa. Cara Hermensen Ballo mendidik anak didik nya selama sparing membuat suasana yang semulanya tegang mejadi cair dan gelak tawa pun berderai panjang.

Hermensen  yang kini menjadi Kabid Pembudayaan Olahraga pada Dinas Pemuda dan olahraga NTT memang pandai menabur humor dalam dialek kupang yang kental.

"Pukul jang habok orang pun rusuk nanti orang pung usus dong keluar," ujar Hermensen mewanti wanti pasangan tinju yang salah sasar memukul lawanya.

Mikael Lewar, pentinju HBBC Kupang NTT
Mikael Lewar, pentinju HBBC Kupang NTT (Ryan Paka untuk POS KUPANG.COM)

Hermensen yang saat di  GOR Pusri Palembang memukul  Daud Jordan sampe tersungkur tiga kali di atas ring, menggelar lagi pasangan tinju. Kali ini Valent vs Idul.

Ronde pertama, Valen bertubi tubi mengarahkan jab dan Uppercut ke wajah Varell. Meski tersudut di sudut merah, Varel bangkit menyerang. Satu jab telak mengenai wajah Valens. Darah pun menetes.

"Kenapa takut ? Hidung darah itu biasa, resiko kalau hidung mancung seperti ini. Tetap main, jangan takut. Coba lu tinju, be pung hidung darah. Sonde apa apa, tapi beta balas lu ju sama," ujar Hermensen.

Aksi Varel dan Valen tetap berlangsung. Ronde kedua kembali digelar. Valens maju menyerang Varel tanpa ampun. Pertahanan Varel terbongkar, pukulan jab  mendarat mulus di wajah.

Nafas Varel tersenggal sambil merentangkan kedua tangan di atas tali ring. 

Hermensen Ballo tengah melatih anak didiknya yang juga putra bungsunya Dama Ballo untuk tampil dalam pertandingan tinju Sabtu 16 April 2021 di Aula Komodo Dinas PPO NTT, pukul 14.00 Wita.
Hermensen Ballo tengah melatih anak didiknya yang juga putra bungsunya Dama Ballo untuk tampil dalam pertandingan tinju Sabtu 16 April 2021 di Aula Komodo Dinas PPO NTT, pukul 14.00 Wita. (POS-KUPANG.COM/ROSALINA WOSO)

"Jangan taruh tangan di tali ring model begitu, adohh. Ini Wasit langsung kasih berhenti pertandingan. Itu tandanya lu su sonde bisa bertarung lagi.Bilang mau jadi sama dengan Orcar de Lahoya,"sergah Hermensen sambil melotot mendekati wajah Varel.

Selanjutnya partai, Desy Radja vs Oma Lioe . Satu satunya partai putri yang sparing di sore itu tampil sambil jual pukulan. 

"Kurang ngotot, tidak bisa diam saja. Harus saling serang. Pukul, terus pindah posisi ke kiri atau ke kanan ," ujar Hermensen yang membawa tiga medali emas untuk NTT. Hermensen menggelar pertandingan tinju Sabtu 16 April 2021, pukul 14.00 siang ini di aula Komodo Dinas PPO NTT.

Karier Tinju si Raja Kelas Terbang

Hermense bertekun dalam dunia tinju bukan tanpa alasan dan semudah membalikan telapak tangan. Tamatan SD Nifuboko Soe dan SMP 1 Soe ini diawali dengan aksinya selama duduk di bangku sekolah.

"Be berkelahi dengan teman sekolah bahkan senior ju be berkelahi," ujar Hermensen yang akui tujuh kali pindah sekolah. Usai belajar di sekolah pertanian di SMTP Soe, saat ini  SMKN 2 Soe), Hermensen selalu tampil 'galak' diatas ring melanjutkan kuliah di Fakultas hukum Unkris Kupang NTT.

Pilihan untuk bertinju diawali oleh ajakan pamannya, Janes Ballo. Janes, melihat potensi yang ada pada diri ponaannya. Agar tidak terus berkelahi di sekolah, Hermensen diajak untuk latihan bertinju. Awalnya tampil saat kejuaraan tinju antar sasana di kampung halamannya, di Kota Soe - Kabupaten TTS pada tahun 1987.

Hermensen menjadi sosok yang ditakuti lawan. Di ring tinju amatir, nasional, khususnya di kelas terbang 51 Kg, dirinya sangat disegani. Dibalik wajahnya yang serius dan terkesan sangar, dia menyimpan kelembutan hati dan kepedulian yang tinggi.  Saat badai seroja melanda NTT, dia bersama warga lainnya turun tangan membantu menebang pohon yang tumbang sekitar lokasi.

Di akhir pekan, dia mengajak anak muda di Blok V rekreasi ala kadarnya. Bakar ikan dan rebus jagung, buah pepaya dan sambal mentah. Mereka bercerita sambil bercerita tentang apa saja. Cerita pengalaman selama bertinju atau adu mulut dengan pelayan toko saat reparasi handphone miliknya yang rusak.

Dia akan berada ditengah lingkaran anak muda. Mata Berto dan Agi Talok, Iki, Ade Wabang, Agi Burin, Bill Mau, Novan, Ben dan Mikael Lewar, Dovan, Dimas,  Rommy,  Resco, Kery, tak berkedip mendengar ocehannya.

Her yang  dijuluki "Si Raja Kelas terbang" tak salah menyandang julukan tersebut. Jika dilihat dari track record yang dimilikinya selama berkarier di ring tinju amatir.  Her -sapaan akrab Hermensen adalah petinju NTT yang belum pernah terkalahkan sejak dirinya turun di arena PON tahun 1993 silam.

Sempat  bermain di kelas layang ringan 45 kg, dan berhasil mengharumkan nama NTT. Medali Emas berhasil dibawah pulang ke NTT. 

Tampil menjasi petinju terbaik Indonesia melalui raihan prestasinya.

1. Meraih medali Juara II Yunior (1991, Tangerang)

2. Juara II Pra PON (1992, Semarang)

3. Juara II Presiden Cup

4. Juara I Presiden Cup (lolos PON 1994)

5. Juara I Presiden Cup  Sarung Tinju Emas (STE)

6.  Juara III ASEAN Games (1994), Juara STE, Presiden Cup

7 . Juara II Pra Olimpiade dan lolos Olimpiade (1995).

8 Juara I Pon XIV

9. Juara Presiden Cup (1996)

10. Juara SEA Games, Presiden Cup, dan STE (1997),

11. Juara Presiden Cup, Juara II ASEAN Games

12 Juara STE (1998), Juara STE, Juara III SEA Games, lolos Olimpiade Sidney (2000)

13. Juara Udayana Cup (Terbaik), Juara Kejurnas di Makassar (2002).

14. Juara III SEA Games, Juara I Pra PON di Kaltim (2003) serta Juara I PON Palembang (2004) dan prestasi lain yang tak sempat tercatat media ini.

"HBBC ! Menang !," dua kata yang selalu diteriaki Owner HBBCHermensen Ballo setiap kali mengakhiri etape latihan untuk anak anak didiknya di blok V, pungung bukit Kolhua, Sabtu (16 April 2021). (Rosalina Woso)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved