Ramadan 2021
Paling Unik, 10 Tradisi Puasa Ramadan di Indonesia Tak Kamu Temui di Tempat Lain, Nomor 9 Bikin Syok
Paling Unik, 10 Tradisi Puasa Ramadan di Indonesia Tak Kamu Temui di Tempat Lain, Nomor 9 Bikin Syok
POS-KUPANG.COM - Paling Unik, 10 Tradisi Puasa Ramadan di Indonesia Tak Kamu Temui di Tempat Lain, Nomor 9 Bikin Syok
Masyarakat Indonesia memiliki keragaman budaya dan tradisi yang hampir di lakukan di setiap lini kehidupan.
Termasuk tradisi menyambut bulan Ramadan.
Baca juga: Jadwal Imsak Hari Kedua Puasa Ramadan Rabu 14 April 2021 Batang, Purbalingga, Lengkap Subuh & Isya
Baca juga: Malas Ribet Masak Menu Buka Puasa Ramadan? Coba 3 Resep Ini Dijamin Mudah, Cepat dan Enak
Baca juga: Catat Jadwal Imsak Puasa Hari ke-2 Ramadan Rabu 14 April Yogyakarta Menurut bimasislam.kemenag.go.id
Sebagai negara dengan mayoritas muslim, tradisi menyambut bulan Ramadan dilakukan hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Seperti munggahan, tradisi yang dilakukan masyarakat Sunda atau daerah Jawa Barat.
Selain munggahan, masih banyak tradisi menyambut bulan Ramadan di berbagai daerah lainnya.
Berikut ini kita rangkum ragam tradisi menyambut bulan Ramadan di Indonesia, dilansir dari berbagai sumber.
1. Munggahan
Munggahan merupakan tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan sebagian besar masyarakat di Jawa Barat.
Tradisi munggahan biasa dilakukan keluarga di tanah Sunda.
Masyarakat memanfaatkan munggahan seminggu sebelum bulan puasa untuk berkumpul bersama keluarga atau orang-orang terdekat.
Di momen inilah mereka saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan suci Ramadan.
Warga menyambut ramadan atau munggahan dengan makan bersama nasi liwet kekinian (Istimewa)
2. Meugang
Berpindah ke daerah ujung barat di Indonesia, tradisi menyambut bulan Ramadan disebut Meugang.
Secara spesifik, meugang tradisi makan daging yang dilakukan warga Aceh.
Dalam tradisi ini, warga kaya yang memberi daging sapi untuk fakir miskin.
Asal usul tradisi ini berawal sejak masa Sultan Iskandar Muda di abad ke 16.
Dikutip dari BBC, dalam perkembanganya, tradisi makan daging sapi ini juga kerap dilakukan mayoritas muslim lainnya.
Baik dilakukan menjelang bulan Ramadan maupun menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca juga: Lengkap, Ceramah Kultum Ramadan 2021 Hari Pertama hingga Hari 30 Ramadhan 2021
Baca juga: Lama Tak Muncul di Televisi, Tuan Guru Bajang Tiba-tiba Posting Ini Saat Ramadan 2021, Apa?
3. Mengibung
Tradisi mengibung biasanya dilakukan mayoritas masyarakat muslim di Bali menjelang puasa Ramadan.
Hampir sama seperti munggahan, acara ini dimeriahkan dengan acara makan bersama.
Berbedanya, jamuan makan satu porsi nasi dan lauk pauknya dimakan oleh sekitar empat sampai tujuh orang.
4. Padusan
Masyarakat Boyolali, memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan dengan cara mandi atau berendam di laut maupun di sumber-sumber air kramat.
Mereka percaya dengn cara mandir dan beredam di sumber air bisa menyucikan diri sebelum masuk bulan puasa.
Tradisi Padusan yang dilakukan menyambut Bulan Ramadan (instagram/solohitsgram) ()
5. Nyadran
Selain padusan, masyarakat Boyolali juga melakukan tradisi membersihkan makam leluhur sebelum Ramadan datang.
Mereka juga membawa sajian makanan yang disebut tenong untuk dipersembahkan kepada leluhur.
Namun, setelah selesai, warga akan memakannya bersama-sama.
6. Nyorog
Nyorog merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan yang dilakukan masyarakat Betawi.
Berbeda dengan masyarakat Sunda yang memiliki kebiasaan makan bersama, orang Betawi membagi-bagikan makanan.
Mereka membagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga untuk menyambut bulan Ramadan.
Tradisi ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang tua, tujuannya meminta doa kelancaran ibadah puasa.
7. Malamang
Baca juga: Lengkap, Ceramah Kultum Ramadan 2021 Hari Pertama hingga Hari 30 Ramadhan 2021
Baca juga: Catat Jadwal Imsak Puasa Hari ke-2 Ramadan Rabu 14 April Yogyakarta Menurut bimasislam.kemenag.go.id
Malamang ini merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyakarat Minangkabau, Sumatera Barat.
Setiap acara keagamaan termasuk menjelang bulan puasa mereka akan beramai-ramai membuat lamang atau lemang, makanan terbuat dari ketan.
8. Balimau
Selain Malamang, masyarakat Minangkabau juga melakukan tradisi mandi menyambut bulan Ramadan.
Namun, berbeda dari padusan, tradisi mandi dilakukan masyakarat Minangkabau ini menggunakan jeruk nipis.
Biasanya tradisi mandi menggunakan jeruk nipis dilakukan masyarakat yang tinggal dekat aliran sungai.
Tradisi ini berlangsung turun temurun berlangsung, tujuannya membersihkan diri secara lahir dan batin.
9. Pelon Unggahan
Seperti kebanyakan muslim lainnya, jelang Ramadan melakukan tradisi ziarah kubur.
Hal ini pun dilakukan masyarakat Banyumas, Jawa Tengah yang disebut pelon unggahan.
Namun berbeda dari ziarah umumnya, pelon unggahan diawali ziara kubur ke makam Bonekeling.
Saat berziarah mereka juga diharuskan tak menggunakan alas kaki sembari membawa makanan khas Banyumas.
Setelah itu, warga akan melakukan acara makan bersama guna bersilaturahmi.
10. Suro’baca
Suro’baca merupakan tradisi menjelang Ramadan yang dilakukan di masyarakat Makassar.
Acara suro’baca masyarakat makan bersama sekaligus silaturahmi yang dilakukan akhir bulan Syaban atau sehari jelang Ramadan.