Ramadan 2021
H-2 Ramadan 2021, Ini Panduan Resmi Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H dari Kementerian Agama
H-2 Ramadan 2021, Ini Panduan Resmi Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H dari Kementerian Agama
H-2 Ramadan 2021, Ini Panduan Resmi Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H dari Kementerian Agama
POS-KUPANG.COM - H-2 Ramadan 2021, Ini Panduan Resmi Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H dari Kementerian Agama
PP Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 2021 akan jatuh pada Selasa 13 April 2021. Jika hasil Sidang Isbat yang akan digelar Kementerian Agama ( Kemenag ) Senin 12 April 2021 tidak berbeda dengan keputusan Muhammadiyah, maka tinggal dua hari lagi Umat Islam akan menjalankan Ibadah Puasa Ramadan.
Menjelang Puasa Ramadan 2021, Kementerian Agama telah mengeluarkan surat edaran tentang panduan pelaksanaan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah atau 2021.
Baca juga: Doa-doa dan Amalan Jelang Bulan Puasa Ramadan 1442 H, Doa Pembuka Pintu Hikmah
Baca juga: Haruskah Mandi Wajib Jelang Puasa Ramadan 2021?Begini Niat dan Tata Cara Mandi Junub Beserta Artinya
Panduan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021 dan ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 5 April lalu.
Tujuannya untuk memberi panduan beribadah selama Ramadhan dan Idul Fitri di masa pandemi Covid-19. Panduannya dari ibadah puasa, sahur, buka puasa, penyelenggaraan kegiatan ibadah di masjid, peringatan Nuzulul Quran, vaksinasi, hingga pelaksanaan Shalat Idul Fitri.
Apa saja isi panduannya?
Berikut ini adalah panduan ibadah Ramadhan sesuai Surat Edaran Menteri Agama Nomor 03 Tahun 2021: Umat Islam kecuali yang sakit atau alasan syari'i lain yang dibenarkan, maka wajib menjalankan ibadah puasa Ramadhan sesuai hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama.
Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.
Kegiatan buka puasa bersama tetap dilaksanakan dengan mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dan diimbau menghindari kerumunan.
Kegiatan di masjid dan mushalla Pengurus masjid atau mushala bisa menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain: Shalat fardu lima waktu, shalat tarawih dan witir, tadarus A1- Qur'an, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50% dari kapasitas masjid/mushala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.
Baca juga: Inilah Penjelasan Bolehkah Berpuasa Selama Satu atau Dua Hari Menjelang Bulan Ramadan, Jangan Salah
Baca juga: Kumpulan Doa dan Amalan Menjelang Datangnya Bulan Ramadan 2021 / 1442 H, Wajib Tahu Ya
Pengajian/ceramah/taushiyah/kultum Ramadan dan Kuliah Subuh paling lama dengan durasi waktu 15 (lima belas) menit Peringatan Nuzulul Qur'an di masjid/mushala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Pengurus masjid atau mushala wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan seperti melakukan disenfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/mushala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan mengumumkan agar setiap jamaah membawa sajadah / mukena masing-masing.
Peringatan Nuzulul Qur'an yang diadakan di dalam maupun di luar gedung, juga wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50 persen dari kapasitas tempat/lapangan.
Vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan selama Bulan Ramadhan berpedoman pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan hasil ketetapan fatwa ormas Islam lainnya.
MUI sendiri telah mengeluarkan Fatwa Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi COVID 19 Saat Berpuasa.
Zakat Pengumpulan dan penyaluran zakat, infak dan shadaqah maupun zakat fitrah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan massa.
Shalat Idul Fitri Panduan terakhir, Menag menyampaikan bahwa Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H dapat dilaksanakan di masjid atau di lapangan terbuka.
Hal ini dilakukan dengan catatan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat. Ketentuan tersebut menyesuaikan perkembangan COVID-19 berdasarkan pengumuman Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Imbauan Menteri Agama Menag mengimbau umat Islam, mubaligh/penceramah agama menjaga ukhuwwah Islamiyah, Ukhuwuah wathaniyah, dan ukhuwwah bashariyah.
Mereka diimbau tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.
Para mubaligh atau penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul kanmah, kemaslahatan umat.
Begitu juga nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Al Quran dan As Sunnah.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Panduan Resmi Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 2021 Kementerian Agama"