Buka Pelatihan Daily Routine K13 Bupati Don: Membunuh Rasa Ingin Tahu Anak Dosa Besar
Buka Pelatihan Daily Routine K13, Bupati Nagekeo: Membunuh Rasa Ingin Tahu Anak, Itu Dosa Besar
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
Turut hadir pada kesempatan tersebut diantatanya Bunda PAUD Nagekeo dr. Eduarda Yayik Prawita Gati, Manager Plan PIA Flores Kabupaten Nagekeo Eka Hadiyanto bersama jajaran, Tim Fasilitator dari pihak Akademisi STKIP Nusa Bunga Flores, Yohana Yuniati dan Maria Gabriela Winda Astuti, Tim Assesor PAUD Maria Pajo dan Clementina Yulita Sina, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo Severinus Meo.
Kegiatan pelatihan tersebut terselenggara atas kerjasama antara Yayasan Plan Internasional Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo.
Baca juga: Warga Diaspora Flotim Jabodetabek Galang Bantuan untuk Korban Badai di Adonara Flores Timur
Manager Plan Kabupaten Nagekeo, Eka Hadiyanto mengatakan bahwa, pelatihan ini adalah pelatihan tahap kedua karena elatihan sebelumnya diselenggarakan di tempat yang sama tanggal 24-27 Maret 2021 dengan peserta 47 orang dari 25 PAUD dan 14 Desa yang semuanya dari Kecamatan Keo Tengah.
Sedangkan pelatihan hari ini diikuti oleh 24 peserta dari 12 PAUD dan 9 desa dari Kecamatan Boawae.
Untuk Kecamatan Aesesa dan Aesesa Selatan sudah dilakukan 2 tahun yang lalu dan akan di refresh lagi. Dengan demikian, total 44 desa dampingan Plan Internasional hampir semua PAUD sudah dilatih.
Harapan kedepannya, bagaimana para peserta yang pernah mengikuti pelatihan tersebut dapat memperluas jangakauan melalui posyandu.
Baca juga: Pemuda Bluwa Lewoleba Gali Liang Lahat untuk Korban Banjir Ile Ape, Sedih
"Tugas bapak dan ibu mendorong kader-kader posyandu untuk mempraktekan dan memperluas jangkauan itu melalui posyandu. Bagaimana semua anak-anak yang ada di dusun-dusun bisa akses ke pos PAUD tidak hanya anak anak yang berada dipusat desa," ujarnya.
Sementara itu, Bunda Paud Nagekeo, dr. Eduarda Yayik Prawita Gati pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa berbicara soal pendidikan dan perkembangan anak itu adalah sebuah seni.
“Sebagain besar pendidikan dan perkembangan anak dititipkan pada bapak ibu sekalian. Nah, apa yang harus kita buat karena kita punya tanggung jawab untuk membentuk mereka, dan sebagian tanggung jawab orang tua ada di pundak bapak ibu," ungkapnya.
"Harapan kita adalah anak-anak akan menjadi generasi manusia masa depan yang mampu bersaing dengan negara lain," harapnya.
Lebih lanjut bunda paud mengajak kepada para guru PUUD, mulai sedini mungkin, anak diajarkan bagaimana menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat. Sebab hal itu akan terbawa terus. Kalau belajar membaca sesuatu dan bisa menyajikan apa yang tersirat dari yang tersurat dan bisa membuat teori baru, menganalisa dan membuat sesuatu akan terbawa secara sistematis dalam cara berpikirnya.
"Mari kita ajarkan dan mereka menciptakan sendiri. Bapak ibu bisa lakukan sedikit modifikasi dan menjadi kreatif bagi anak-anak," ungkapnya.
Bupati Nagekeo Johannes Don Bosco Do, dalam sambutan singkatnya mengatakan, kaum ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam mendidik anak terutama karakter dari awal. Oleh karena itu para ibu bisa merangsang merangsang atau minimal mempunyai kesabaran ketika anak-anak masuk dalam usia ingin tahu yang tinggi sekali.
“Anak di usia ingin tahunya, ini apa, itu apa, dan mama biasanya tidak mau, kasih mainan atau apalah yang lain atau membentak. Apalagi mama-mama jaman milenial anak-anak dikasih main HP," ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati Don mengungkapkan, bahwa dalam bimbingan tersebut yang diajarkan adalah hal-hal yang dialami. Sebab, pendidikan berkaitan bagaimana melihat pengalaman riil.
"Jangan cari di buku yang ngawang-ngawang. Kita ngajar dia punya rasa ingin tahunya. Bagaimana kita biarkan anak kontak dengan alam, hanya dijaga jangan sampai digigit ular tapi kalau di gigit semut tidak apa. Karena itu juga dapat diajarkan kenapa kalau digigit semut bisa gatal. Zat apa yang menyebabkan gatal. Cari di google. Orang tua bisa jelaskan itu kepada anak," ujarnya.
Bupati Don secara tegas mengatakan supaya jangan membunuh rasa ingin tahu anak sebab hal itu merupakan satu dosa besar yang dilakukan oleh orangtua.
“Saya ingin katakan bahwa kalian menghadapi usia anak dengan rasa ingin tahu yang sangat kuat. Satu hal yang saya pesan, kalau kamu bosan jangan membuat kesalahan atau dosa. Membunuh rasa ingin tahunya Itu dosa besar. Dosa besar jika Guru Paud yang membina kelas awal bahkan anak mulai mengenal dunia dengan rasa ingin tahu nya, kita bunuh rasa ingin tahunya," tegasnya.
Diakhir sambutannya, Bupati Don mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kepada PLAN Internasional Kabupaten Nagekeo yang sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten Nagekeo.
“Terima kasih banyak kepada PLAN yang sudah membantu daerah ini, dengan menyentuh bagian-bagian penting yang terus terang kami lalai," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)
|