Belalang Kembara Serang Jagung di Kambatatana Sumba Timur, Begini Kondisi Terkini, Info
Belalang Kembara menyerang tanaman jagung di Desa Kambatatana, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Sebelumnya juga belalang yang sama sempat ma

Belalang Kembara Serang Jagung di Kambatatana Sumba Timur
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/WAINGAPU - - Belalang Kembara menyerang tanaman jagung di Desa Kambatatana, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Sebelumnya juga belalang yang sama sempat masuk di wilayah Kecamatan Rindi dan Pahunga Lodu.
Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa (30/3/2021), belalang ini sudah meluas hampir di semua kecamatan di Sumba Timur. Beberapa pekan lalu, belalang yang sama sempat masuk di wilayah Rindi dan terakhir saat ini berada di Kecamatan Pandawai.
Khusus di Rindi, Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur sudah langsung melakukan pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida.
Umbu John, petani di Kanjongalita, RT 5, Dusun 2, Desa Kambatatana mengatakan belalang di wilayah itu sudah ada sejak pekan lalu. Belalang yang ada sempat menyerang tanaman jagung.
Baca juga: DPRD Dorong Pemda Sumba Timur Bangun Kembali Jembatan Maudolung
"Tanaman jagung yang sudah serang belalang saat ini sekitar lima hektar. Kita juga sudah sampaikan ke Dinas Pertanian dan Pangan Sumba Timur," kata John.
Baca juga: 1000 Ha Lahan Jagung Petani Tanambanas, Sumba Tengah Ludes, Serangan Hama Belalang Meluas, Info
Dia mengharapkan ada upaya pengendalian dari pemerintah agar serangan belalang tidak meluas.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku,S.P, M.Si yang dikonfirmasi mengatakan, Dinas Pertanian dan Pangan terus melakukan pengendalian di lapangan apabila ada serangan hama.
"Selama ini kita terus lakukan pengendalian. Bukan saja hama belalang tapi juga ulat grayak yang juga menyerang jagung," kata Oktavianus.
Menurut Oktavianus, munculnya belalang itu sangat dipengaruhi oleh cuaca, yang mana selalu terjadi hujan lokal di Sumba Timur sehingga menyebabkan belalang terus berkembang dan berpindah-pindah.
"Kita di sini hujannya spot-spot sehingga belalang cepat berkembang dan berpindah. Tapi kita terus berupaya kendalikan," katanya. *)
