Pemerintah Optimistis Ekonomi akan Pulih Seiring Percepatan Vaksinasi dan Reformasi Struktural 

ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih pada tahun 2021 sejalan dengan proyeksi berbagai lembaga internasional.

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Rosalina Woso
istimewa
Ketua Umum Partai Golkar , Airlangga Hartarto calon presiden (Capres) Pemilu tahun 2024 

Pemerintah Optimistis Ekonomi akan Pulih Seiring Percepatan Vaksinasi dan Reformasi Struktural 

POS KUPANG.COM|JAKARTA -- Pemerintah RI optimis ekonomi Indonesia akan pulih seiring dengan terlaksananya vaksinasi dan reformasi struktural.

Hal ini ditegaskan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika menerima delegasi lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor Global Rating (S&P) pada Selasa (23/3/2021) secara virtual. 

Pertemuan ini menjadi penting karena sebelumnya pada 17 April 2020  lalu, lembaga rating S&P mengubah outlookIndonesia dari ‘stabil’ ke ‘negatif’ meskipun tidak mengubah peringkat kredit Indonesia pada posisi BBB.

Pertemuan dengan delegasi Standard & Poor Global Rating (S&P) ini merupakan kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam penanganan Covid-19 sekaligus upaya melakukan reformasi struktural.

Dalam rilus yang diterima Harian Pagi Pos Kupang & Pos Kupang.Com, Rabu (24/3/2021), Menko Perekonomian yang adalah Ketua Umum DPP Golkar ini, menjelaskan  bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan pulih pada tahun 2021 sejalan dengan proyeksi berbagai lembaga internasional. 

Ketersediaan vaksin akan meningkatkan optimisme pemulihan. Lebih lanjut, Menko menyampaikan strategi kebijakan akan difokuskan pada empat faktor utama penggerak perekonomian yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.

“Pemerintah terus mengalokasikan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada tahun 2021 yang mencapai Rp 699,4 triliun atau sekitar USD 49,6 miliar. Program tersebut mencakup sektor kesehatan dan perlindungan sosial, dukungan UMKM dan pembiayaan perusahaan, serta insentif bisnis. Selain itu, terdapat berbagai program prioritas dalam upaya mendorong penciptaan lapangan kerja,” kata Menko Airlangga.

Selain alokasi anggaran PC-PEN, Pemerintah fokus pada percepatan program vaksinasi dalam upaya membentuk herd immunity. 

“Untuk mendukung program vaksinasi, pemerintah telah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) di 15 provinsi,” tambah Airlangga. 

Kebijakan ini cukup efektif menekan angka kasus positif, tercermin dari tren penurunan angka kasus positif Covid-19.

Dalam jangka panjang, Pemerintah berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural, melalui implementasi UU Cipta Kerja. 

“Undang-undang ini akan menyederhanakan dan mensinkronkan peraturan yang jumlahnya terlalu besar yang seringkali menghambat. UU Cipta Kerja berperan sebagai jembatan antara program mitigasi Covid-19 dan reformasi struktural jangka panjang,” tegas Menko Perekonomian.

Selain itu, untuk mengisi kesenjangan infrastruktur dan mencari sumber keuangan dari investor swasta, Pemerintah telah membentuk Indonesia Investment Authority (INA). Pembangunan infrastruktur juga akan dilanjutkan, melalui Proyek Strategis Nasional  (PSN) di tengah pandemi COVID-19. 

“Pembangunan infrastruktur ini akan membantu pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Menko Perekonomian.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved