Berita NTT Terkini

31 Anggota Forum Solidaritas Mahasiswa Belu Fosmab Ikut LKTD Secara Virtual, Ini Tujuannya

Organisasi mahasiswa, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (Fosmab) Kupang menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) secara virtual pad

Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Kegiatan virtual LKTD Fosmab, SABTU/20/03/2021 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Organisasi mahasiswa, Forum Solidaritas Mahasiswa Belu (Fosmab) Kupang menggelar kegiatan Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) secara virtual pada Kamis (18/03/2021).

Ketua panitia pelaksana, Hironimus A. Rasi mengatakan, sebanyak 31 peserta yang mengambil bagian dalam LKTD kali ini.

"Ada 31 orang. Mereka ikut dari rumah dan kos masing-masing. Ada yang dari kampung, ada yang di Atambua," katanya.

Kegiatan bertema "Membentuk kader yang disiplin berintelektual berjiwa sosial dan beradaptasi ditengah pandemi Covid-19" tersebut dihadiri oleh Dewan Pembina, Anselmus Tallo dan Simplisius Taek, senior dan alumni serta undangan dari organisasi lain.

Ketua Umum Fosmab, Yohanes Rudyanto Benani dalam sambutannya mengatakan, proses kaderisasi terus dilakukan untuk membentuk karakter pemimpin yang mampu bersaing di dunia kampus maupun di dunia organisasi.

"Hari ini Fosmab menyelenggarakan LKTD yang berbeda dari sebelum sebelumnya karena pada saat ini situasi dan kondisi tidak memungkinkan bagi kita untuk bertatap muka, tetapi kami selalu berusaha untuk bisa menjalani yang terbaik untuk mempersiapakan dan mendisiplinkan serta mengkaderisasi mereka sehingga bisa menjadi kader yang mampu bersaing kedepan," kata Rudi.

"Fosmab hadir membuka ruang untuk adik - adik sekalian bisa melatih diri dan menambah wawasan serta menambah keterampilan untuk menjadi kader yang mampu kedepannya," lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Rudi juga mengajak para peserta untuk mengikuti seluruh kegiatan dengan baik dan semua yang didapat dalam kegiatan ini bisa menjadi bekal sehingga bisa menjadi kader yang mampu bersaing dengan baik.

"Hari ini kita mendidik kader - kader muda yang mampu disiplin dari segala aspek dan juga mampu menambah wawasan bagi adik - adik sehingga dapat berpikir luas serta berjiwa sosial kepada sesama manusia tanpa memandang kelas dan juga mampu beradaptasi ditengah pandemi Covid-19," jelas Rudi.

"Kita sebagai kaum muda harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana pandemi Covid-19 dan hari ini kita tetap melaksanakan kegiatan yang berlangsung pada hari ini," lanjutnya.

Senior yang sempat hadir dalam kegiatan tersebut, Frederikus R. Bau dalam sambutannya mengaku senang karena meskipun dalam kondisi serba terbatas, kegiatan ini tetap dijalankan.

"Yang saya tahu, ada yang untuk menyambut kegiatan ini harus mencari tempat untuk bisa tersambung dengan internet, ada yang mencari tempat untuk bisa mendapatkan suasana yang tenang dan nyaman agar bisa mengikuti dengan baik," ujar mantan Ketua Umum Fosmab tersebut.

Ketua KPID NTT ini menambahkan, dalam keterbatasan kegiatan ini perlu dilakukan karena dalam situasi yang tidak normal akibat masa pandemi, kita harus mengikuti protokol seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan menjauhi kerumunan.

"Jangan sampai karena kegiatan ini kita menimbulkan kerumunan. Itu sudah melanggar (protokol kesehatan). Kenapa saya sampaikan ini? Karena kita harus saling mengingatkan," jelas Edi. 

"Dan saya bangga hari ini adik - adik berada dibarisan calon pemimpin untuk menjadi pemimpin diri sendiri, keluarga, organisasi, gereja, bangsa dan daerah," sambungnya.

Dia juga meminta para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik karena kegiatan kali ini berbeda dengan kegiatan di periode sebelumnya.

Dengan kondisi hari ini, lanjut Edi, kita dituntut lebih ekstra dan lebih sedikit berkorban, misalnya harus punya pulsa untuk bisa ikut kegiatan ini, harus memasang telinga dengan baik agar semua materi terserap dan harus mengerahkan semua indera agar proses ini bisa diikuti dengan baik. 

"Karena tidak semua orang bisa melalui proses ini. Yang lain, saat ini mereka membiarkan diri, ya sudah saat pandemi kita tidur - tidur saja jangan buat apa - apa jangan ikut apa pun. Jangan sampai menularkan atau mendapatkan virus. Tetapi teman - teman sudah menjadi peserta hari ini. Itu orang hebat yang sudah membuat keputusan untuk mengikuti kegiatan ini. Ketika teman - teman lain tidur, kita berusaha dengan keterbatasan," katanya.

Sebagai senior, Edi juga mengapresiasi panitia dan Ketua Umum beserta jajaran yang sudah mempersiapkan kegiatan ini.

Dia berharap, semangat ini terus dijaga dan terus belajar untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

"Karena itulah sejatinya pemimpin. Pemimpin itu adalah orang yang peka terhadap hikmatnya, selalu punya inisiatif untuk melakukan hal - hal yang baru mendahului yang lain," ujar Edi.

Diakhir sambutannya Edi mengungkapkan rasa bangganya terhadap adik - adiknya di organisasi ini, dan meminta untuk menjaga imun tubuh dan terus meningkatkan kualitas diri sehingga siap masuk dimedan apapun dimasa depan.

Dewan pembina, Anselmus Talo juga mengucapan proficiat atas inisiatif untuk menyelenggarakan LKTD secara virtual.

"Terus terang saya sangat senang dengan kegiatan ini," ungkap Ansel.

Anggota Komisi I DPRD NTT ini menjelaskan, dalam latihan kepemimpinan ada beberapa aspek yang harus ditanamkan dan ditularkan.

"Yang pertama dari aspek latihan. Kalau omong latihan berarti yang ditekankan adalah skillnya. Skill atau keterampilan - keterampilan yang dilatih kepada para peserta dalam berbagai macam hal. Skill dalam berorganisasi, berkomunikasi, social skill," jelasnya.

Yang kedua, lanjut dia, aspek knowledge atau pengetahuan dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dan ditularkan kepada para peserta dan juga sharing untuk saling memperkaya pengetahuan. Materi - materi yang disharingkan itu tidak hanya berguna bagi para peserta tapi juga berguna bagi semua anggota termasuk para senior pembina agar tetap memiliki pengetahuan teraktual, juga tetap bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang saat ini dihadapi.

Yang ketiga adalah aspek afeksi atau sikap, karakter, etika dan moral, dalam hal ini adalah proses internalisasi karakter - karakter yang harus ditampilkan kepada para peserta sebagai calon pemimpin masyarakat, bangsa dan negara.

"Tiga aspek itu harus asa. Paling tidak sekarang dia bisa memimpin diri sendiri didalam masyarakat," tandasnya.

Dia berharap, dengan adanya diskusi bersama para pembicara yang akan membawa materi, bisa memperluas wawasan para peserta.

Salah satu peserta, Deodatus Nofri Asa mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini meskipun saat ini dia juga sedang mengikuti ujian di kampus. Namun, karena semua dilakukan secara virtual, dia bisa mengikuti keduanya dari rumah.

"Saya senang bisa belajar di LKTD ini karena banyak ilmu yang saya tidak dapat di kuliah," tukasnya.

Kegiatan virtual LKTD Fosmab, SABTU/20/03/2021
Kegiatan virtual LKTD Fosmab, SABTU/20/03/2021 (istimewa)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved