Jenazah Probable Covid-19 di Nagekeo Dimakamkan di TPU Raterunu

Dalam waktu yang singkat mereka mulai berdatangan untuk bahu membahu menggali kubur di TPU Raterunu.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Upacara pemakaman jenazah probable covid-19 di TPU Raterunu, Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Rabu (17/3/2021). 

Jenazah Probable Covid-19 di Nagekeo dimakamkan di TPU Raterunu

POS-KUPANG.COM | MBAY--Jenazah pasien probable covid-19 yang meninggal dunia di RSD Aeramo akhirnya dimakamkan di TPU Raterunu, Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Rabu (17/3/2021).

Berdasarkan informasi dari Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, jenazah pasien probable tersebut tiba di TPU Raterunu tepat pada pukul 16:00 Wita.

Setibanya di Raterunu, jenazah tersebut langsung disambut Camat Wolowae, Gery Ljw dan kepala desa setempat serta segenap tim satgas kecamatan.

Sementara itu, rombongan pengantar jenazah dari satgas kabupaten yakni tim kesehatan menggunakan mobil ambulance, didampingi Kadis Pol PP Muhayan Amir dan sejumlah anggota, staf BPBD dengan mobil BPBD yang menghantar rombongan keluarga, serta Kabag Protokol dan Kompim sendiri.

Sejak pagi, Camat Wolowae dan tim terus membangun komunikasi dan edukasi terhadap warga setempat.

Pasalnya, setelah mendengar informasi duka kasus probable covid-19, rumah duka nampak sepi, tak ada banyak pelayat yang datang membagi duka. Semua masyarakat masih dirundung ketakutan dan kekhawatiran terkait covid-19.

Atas kondisi tersebut, Camat Wolowae langsung mengambil sikap untuk mengedukasi warga secara langsung.

"Covid tidak perlu ditakuti berlebihan. Tetap waspada dan ikuti protokol kesehatan. Juga  tidak boleh membuat kita lepas tanggung jawab untuk membantu yang sedang kesulitan. Kita semua harus turun tangan mengurusnya," ujar camat Gery.

Setelah diberikan penjelasan, masyarakat mulai paham. Dalam waktu yang singkat mereka mulai berdatangan untuk bahu membahu menggali kubur di TPU Raterunu.

"Semua berjalan lancar, tak ada hambatan apapun. Memang perlu edukasi yang baik dan juga secara terus-menerus agar warga paham dan bisa siap menghadapi kondisi seperti ini dengan tanpa ragu dan takut berlebihan," ungkapnya.

Saat jenazah tiba, kubur sudah siap. Tepat berada dalam lokasi tempat pemakaman umum. Banyak warga mengambil posisi mengikuti prosesi pemakaman dari kejauhan, lebih dari 20-an meter.

Jenazah pun diturunkan dengan sangat hati-hati, lancar dan penuh hormat. Yang bertugas benar-benar hanya tim satgas setempat yang memakai APD lengkap. Sementara itu, salah seorang warga lainnya berkesempatan untuk memimpin ibadah singkat setelah makam ditutup.

Tepat pukul 16.25, prosesi pemakaman selesai. Sebelum bubar, Camat Gery didampingi Kapospol dan Dokter Puskesmas Kaburea sempat memberi arahan dan motivasi kepada keluarga yang kebetulan punya kontak erat dengan almarhum.

Baca juga: Kapolres Arianto Resmikan 11 Kampung Tangguh & Desa Tangguh di Sumba Barat dan Sumba Tengah

Baca juga: Sidang Perdana, Mantan Bupati Manggarai Barat Didakwa Pasal Berlapis

"Saya minta kepada bapa dan ibu tetap tenang, semangat, tidak usah khawatir. Setelah pemakaman, saya minta bapa ibu keluarga yang kontak erat dengan almarhum bantu kami semua dengan cara menjalani karantina mandiri 14 hari dan ikuti arahan petugas terkait protokol kesehatan. Bapa Desa dan warga bisa bantu beri perhatian terhadap kebutuhan harian warga yang karantina," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved