Kisruh Partai Demokrat
Nasib Buruk Jhoni Allen,Dipecat Demokrat Karier Terancam,Andi Mallarangeng:Dosanya Tak Bisa Diampuni
Nasib Buruk Jhoni Allen,Dipecat Demokrat Karier Terancam,Andi Mallarangeng:Dosanya Tak Bisa Diampuni
Sebab, status dari Jhoni Allen sudah diberhentikan dari keanggotaan Partai Demokrat.
"Seharusnya Jhony Allen dalam kondisi status quo, dan tidak hadir. Hanya, secara hukum, dokter hewan Jhony Allen masih punya hak," kata dia.
Namun, Herzaky memilih mengatakan bahwa partainya sudah tidak berharap kesadaran etik dari Jhoni Allen, termasuk para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) lainnya.
Anggota DPR dari Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (16/3/2021).
Kehadiran Jhoni Allen itu pun langsung disambut meriah peserta rapat Komisi V.
Sebab, Jhoni merupakan sosok yang ramai dibicarakan setelah muncul isu kudeta di Partai Demokrat.
Jhoni Allen yang telah dipecat Partai Demokrat itu bahkan menjadi Sekretaris Jenderal hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang dilakukan kubu yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Masalah menimpa Jhoni Allen setelah Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng bereaksi.
Andi Mallarangeng mengaku kesal dengan tindakan Jhoni Allen Marbun Cs.
Andi Mallarangeng mengaku tidak akan mengampuni perbuatan Jhoni Allen Marbun Cs yang berusaha mendongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan melibatkan elemen kekuasaan.
Andi menilai perbuatan Jhoni Allen yang bersekongkol dengan KSP Moeldoko untuk menjatuhkan AHY adalah dosa yang tidak terampuni.
Andi bahkan mengaku geram dan tidak lagi berkomunikasi dengan Jhoni Allen karena hal tersebut.
"Saya tidak lagi (berkomunikasi dengan Jhoni Allen)," ujar Andi saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Senin (15/3/2021).
"Karena kita sudah tahu dia mau bikin KLB dan bersekongkol dengan orang di luar partai yang merupakan elemen kekuasaan, lalu melakukan intervensi ke partai.
Bagi saya itu dosa yang tidak terampuni," sambung Andi menegaskan.
Andi kemudian mengungkit pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Medan pada 22 Juni 1996.