Polres Nagekeo Lakukan Olah TKP Kasus Penemuan Mayat di Tempat Pemandian Air Panas Marapokot
Olah TKP tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian setempat mendapatkan informasi dari warga yang melihat langsung mayat korban.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Polres Nagekeo Lakukan Olah TKP Kasus Penemuan Mayat di Tempat Pemandian Air Panas Marapokot
POS-KUPANG.COM | BAJAWA--Pihak Kepolisian Resort Polres (Polres) Nagekeo melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penemuan mayat di tempat pemandian air panas Marapokot.
Olah TKP tersebut dilakukan setelah pihak kepolisian setempat mendapatkan informasi dari warga yang melihat langsung mayat korban.
"Setelah mendapat laporan masyarakat, unit identifikasi langsung melakukan olah TKP penemuan mayat di Marapokot," kata Kasat Reskrim Polres Nagekeo Iptu. Mahdi Ibrahim kepada Pos Kupang, Sabtu (6/3/2021).
Iptu Ibrahim mengatakan, setelah olah TKP, korban diketahui bernama Martinus Hatatu (59) yang adalah seorang pensiunan guru.
"Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak di dalam air kolam pemandian air panas dengan muka menghadap keatas di kedalaman air sekitar 20 cm," ungkapnya.
Saat ditemukan, kata Ibrahim, korban menggunakan sandal jepit berwarna hijau dan memakai baju kaos berwarna abu abu. Sementara celana pendek berwana hijau masih tergantung di atas pohon bakau.
"Ditubuh korban terdapat memar karena terendam air panas," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pensiunan bernama Martinus Hatatu (59), ditemukan tewas di sebuah kolam pemandian air panas di Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo pada, Sabtu (6/3/2021) siang.
Mayat pensiunan guru tersebut ditemukan pertama oleh seorang tukang ojek bernama Hermanus Alo yang saat itu pulang mengantar penumpang di Nangadhero.
Kasat Reskrim Polres Nagekeo, Iptu. Mahdi Ibrahim mengatakan bahwa mayat korban pertama kali ditemukan oleh Hermanus Alo yang saat itu baru pulang mengantar penumpang di Nangadhero.
Dalam perjalanan pulang, ia memberhentikan motor di pinggir jalan persis dekat destinasi wisata air panas Marapokot karena tak dapat menahan kencing.
Setelah motornya berhenti, ia langsung masuk ke dalam kolam air panas untuk kencing. Saat itu ia melihat ada seseorang yang tidak sadarkan diri berada di tempat pemandian air panas.
Melihat kejadian tersebut, ia kemudian langsung kembali ke motor dan langsung meninggalkan tempat destinasi wisata itu.
Dalam perjalanan, ia bertemu dengan salah seorang temannya bernama Petrus Fuabetu. Kepada temannya itu, Hermanus mengaku bahwa dirinya menemukan sesosok mayat di kolam pemandian air panas Marapokot.
