Bupati Djafar Ungkap Strategi Baru Tekan Covid-19 di Kabupaten Ende
perawat dan masyarakat Kabupaten Ende yang telah memberi perhatian dan dukungan sehingga dirinya bisa sembuh dari Covid-19.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Bupati Djafar Bersepada dan Memanah, Gembira Sembuh Covid-19, Ungkap Strategi Baru Tekan Covid-19 di Ende
POS-KUPANG.COM | ENDE -- Bupati Kabupaten Ende Djafar Achmad gembira dinyatakan sembuh dari Covid-19, setelah menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih sepuluh hari di rumah jabatan Bupati Ende.
Bupati secara resmi menyampaikan kabar gembira tersebut dalam jumpa pers di rumah jabatan Bupati Ende, didampingi Plt. Kadis Kesehatan Ende, Vitalis Kako dan Direktris RSUD Ende dr. Aries Dwi, Minggu (7/3/2021).
Selama isolasi mandiri, Bupati Djafar fokus meningkatkan imun tubuh, salah satunya dengan berolahraga.
"Bangun pagi saya berjemur. Saya bersepeda keliling rumah, juga memanah, saya punya panah enak tuh memanah, sambil berjemur," kata Bupati Djafar.
Bupati mengucap terima kasih untuk dokter, perawat dan masyarakat Kabupaten Ende yang telah memberi perhatian dan dukungan sehingga dirinya bisa sembuh dari Covid-19.
"Jadi saya bersyukurlah. Alhamdulillah puji Tuhan, terima kasih berlimpah kepada masyarakat Kabupaten Ende. Masyarakat Kabupaten Ende tetap jaga protokol kesehatan," kata Bupati Djafar.
Bupati juga mengingatkan agar masyarakat jaga imun tubuh, dengan menjalankan pola hidup sehat.
"Saya rindu kepada masyarakat saya rindu beraktivitas. Masyarakat tidak perlu takut berlebihan dengan Covid-19 dan jangan beri stigma buruk soal Covid-19 ini. Intinya jaga imun tubuh kita harus kuat, jaga protokol kesehatan," ujarnya.
Untuk diketahui Bupati Djafar terkonfirmasi positif Covid-19 24 Februari 2021 lalu. Dia diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri karena masuk kategori terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala atau KTG (konfirmasi Tanpa Gejala).
Tracing di Pasar
Selanjutnya Bupati Djafar beberkan strategi baru upaya pengendalian Covid-19 di Kabupaten Ende. Menurutnya, Satgas Covid-19 Ende berencana melakukan tracing di pasar.
Dia katakan, warga yang tidak mengenakan masker akan langsung diswab antigen oleh petugas medis. "Kan hanya lima belas minit ketahuan hasilnya," kata Bupati Djafar.
Bupati menyebut, jumlah alat swab antigen saat ini mencapai lima ribu buah. "Kita akan lakukan tracing di pasar-pasar," tegasnya.
Selain di pasar, lanjut Bupati, Satgas juga akan tracing terhadap TNI dan Polri serta para pengawai di instansi pemerintah maupun swasta. "Jadi pengadaan swab antigen terus kita lakukan. Sementara vaksinasi juga terus berjalan," ungkapnya.
Empat Kategori Pasien Covid-19
Sementara itu, dr. Aries Dwi Lestari pada kesempatan itu menjelaskan, berdasarkan pedoman revisi V Kemenkes terkait penanganan dan pengendalian Covid-19 ada empat kategori pasien Covid-19 yakni, pasien tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang dan gejala berat.
Menurutnya, pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan penanganannya dengan isolasi mandiri di rumah sedangkan gejala sedang dan berat dirawat atau isolasi di rumah sakit.
Dokter Aries melanjutkan, untuk kriteria selesai isolasi dan dinyatakan sembuh bagi yang tanpa gejala cukup sepuluh hari isolasi dan pemantauan. "Langsung bisa dikatakan selesai isolasi dan dinyatakan sembuh. Ini seperti yang terjadi pada Bupati Ende," kata dr. Aries.
Selanjutnya, untuk yang gejala ringan dan sedang, dikatakan selesai isolasi dan sembuh yaitu sepuluh hari ditambah minimal tiga hari bebas gejala demam dan saluran nafas.
Sementara pasien dengan gejala berat, harus dilakukan pengambilan dan pemeriksaan PCR, negatif satu kali, baru dinyatakan sembuh.
• Crossway di Lokasi TMMD 2021 Mulai Dibangun di Kabupaten Sikka
• 100 Orang ikut Sertifikasi Kompetensi Bidang Pariwisata di Kabupaten Sumba Timur
• Deker Jalan Torong Koe-Ruis-Reok Manggarai Jebol, Aktifitas Kendaraan Roda Empat Lumpuh
• Kader DPC Demokrat Sabu Raijua NTT Terlibat Kongres Luar Biasa di Sumut
"Jadi sekali lagi bahwa penyakit ini bukan aib ataupun penyakit seumur hidup tetapi bisa sembuh. Dan yang paling penting tidak boleh menstigma pasien Covid-19," tegas dr. Aries. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)