Berita NTT Terkini

Koalisi Usul Domi Mere-Erik Rade Calon Wakil Bupati Ende

Partai koalisi isul Domi Mere-Erik Rade menjadi calon Wakil Bupati Ende

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Ambuga Lamawuran
Melki Laka Lena. 

Partai koalisi isul Domi Mere-Erik Rade menjadi calon Wakil Bupati Ende

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, Melki Laka Lena membatah informasi yang menyatakan partai koalisi yang mengusung Marsel Petu-Djafar Achmad ( Paket MJ2) telah menyepakati dua nama untuk diproses menjadi Calon Wakil Bupati Ende.

"Sesuai informasi dari pimpinan Golkar Ende, tidak ada keputusan seperti yang disampaikan," tandas Melki ketika dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).

Selain Golkar, partai koalisi pengusung Paket MJ 2 terdiri dari PDIP, Demokrat, Partai Kebangkisan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem dan PKPI. Pengurus partai koalisi dikabarkan telah melakukan pertemuan dengan agenda menggodok Calon Wakil Bupati Ende, Senin (1/3).

Tolong Perbaiki Jalan Bangka Wade-Timung

Golkar berharap partai koalisi Paket MJ 2 dapat menyepakati satu nama untuk diusulkan dan ditetapkan DPRD menjadi Wakil Bupati Ende mendampingi H Djafar Achmad.

Sekretaris DPD I Golkar NTT Inche DP Sayuna mengatakan, hingga saat ini Golkar, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi masih terus melakukan proses konsolidasi dengan partai koalisi.

"Saat ini kami sedang terus lakukan konsolidasi supaya koalisi hanya bersepakat untuk satu nama saja dan memberi ruang (hak) Golkar untuk mengajukan wakil bupatinya," kata Inche saat dihubungi, Senin malam.

Hasrat Kuasa Versus Kompromi Cerdas (Membaca Tarik Tambang Kepentingan Wabup Ende)

Golkar NTT, kata Inche, sudah minta DPD II Golkar Ende untuk melaporkan terkait koordinasi sehingga Golkar NTT akan berkoordinasi dengan DPP agar dapat menetapkan satu nama.

"Kami berharap supaya seluruh koalisi bersepakat untuk satu nama saja. Ini haknya Golkar. Jadi, kami sudah perintahkan DPD II untuk terus melakukan konsolidasi. Kami berharap partai koalisi bisa mengerucut ke satu nama untuk diajukan ke DPRD untuk ditetapkan," ujar Inche.

Ada tiga nama yang beredar, yaitu drg Domi Minggu Mere, Heri Wadhi (dari Golkar) dan Erik Rede (NasDem).

Inche berharap, DPP Golkar menetapkan satu nama sebelum tanggal 13 Maret 2021 sebagaimana deadline partai koalisi.

"Kita berharap prosesnya lebih cepat, deadline tanggal 13 Maret tapi kami berusaha supaya sebelum tanggal itu kami sudah mengajukan satu nama. Syarat kami adalah koalisi harus bersepakat untuk satu nama itu supaya tidak ada perdebatan di DPRD," tandasnya.

Pertemuan Mendadak

Pada Senin kemarin, tujuh ketua dan sekretaris partai koalisi MJ 2 menggelar pertemuan di Hotel Lancar Ende. Pertemuan mendadak itu dihadiri Ketua DPC PDIP Fery Taso, Ketua DPD II Golkar Hery Wadhi, Ketua DPD II Partai NasDem Erik Rede, Ketua DPC PKB Abdul Kadir Musabasa.

Berikutnya, Sekretaris DPC Partai Demokrat Azhar Ngga"a, Ketua DPC PKPI H Hasbulla Mberu dan fungsionaris PKS.

Pertemuan terkesan mendadak karena pihak Golkar mengaku baru mendapat surat undangan resmi hari itu juga.

Dalam pertemuan itu enam partai koalisi menyepakati dua kandidat Wakil Bupati Ende, yakni Domi Mere (Golkar) dan Erik Rede (NasDem). Dua nama tersebut ditetapkan melalui voting, memilih satu dari dua kandidat dari Golkar, yakni Hery Wadhi dan Domi Mere.

Juru bicara koalisi, Abdul Kadir Mosa Basa mengatakan, pertemuan dihadiri semua partai koalisi, juga koordinator partai koalisi, Fery Taso. Agenda pertemuan, yakni menentukan sikap koalisi dalam rangka mengisi kekosongan kursi Wakil Bupati Ende.

Ketua PKB Ende ini menuturkan, partai koalisi minus Golkar, telah menetapkan dua nama, yakni Domi Mere dan Erik Rede. Menurutnya, penentuan dua nama ini melalui voting, memilih satu dari dua kandidat. Enam Partai koalisi memilih Domi Mere.

Menurutnya, voting dilakukan lantaran pihak Golkar tetap mempertahankan dua nama dari Golkar sebagai kandidat, yaitu Hery Wadhi dan Domi Mere. Sampai akhirnya mengerucut ke dua nama, setelah mendengar beberapa pendapat dari partai koalisi termasuk Golkar.

"Koalisi duduk bersama kemudian berpijak kepada regulasi yang ada bahwa syarat-syarat mengisi kekosongan wakil Bupati itu maksimal dua minimal dua kandidat," ungkapnya.

Abdul Kadir mengatakan, dalam pertemuan tersebut Golkar hadir namun mempertahankan dua nama dari Golkar. Sementara enam partai lain mengusulkan Erik.Rede. "Sehingga tidak ada pilihan lain selain kita voting," katanya.

Terpisah, Ketua DPRd Golkar Ende Hery Wadhi tidak bicara banyak soal voting. Dia hanya menegaskan voting itu dilakukan sepihak oleh enam partai koalisi, minus Golkar.

Dia juga menegaskan Golkar sama sekali tidak berpendapat dan tidak bertanggung jawab atas hasil voting tersebut. "Golkar tidak berpendapat sekaligus tidak bertanggung jawab," tegasnya. (hh/kk)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved