Berita Ekonomi Terkini
Dukung Pemulihan Ekonomi UMKM, BI NTT Gelar Exotic Tenun Fest 2021
Tenun merupakan salah satu warisan budaya Nusa Tenggara Timur. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kemudian bergerak di bidang kerajin
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tenun merupakan salah satu warisan budaya Nusa Tenggara Timur. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kemudian bergerak di bidang kerajinan tenun. Namun, pandemi Covid-19 telah menghantam sektor tersebut sehingga omzet pun mengalami penurunan. Kehidupan ekonomi para pelaku usaha tenun menjadi sulit.
Melihat situasi tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (Kpw BI NTT) berinisiatif untuk kembali menggairahkan omzet dan pendapatan UMKM. BI NTT pun menggandeng Pemerintah Provinsi NTT, Dekranasda NTT, dan Telkom untuk menggelar Exotic Tenun Fest 2021. Acara akan berlangsung pada tanggal 22-24 Maret 2021.
Kepala KPw BI NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari penguatan identitas dan budaya bangsa Indonesia khususnya tenun di NTT. Perlu gerakan berupa festival tenun untuk dapat menggairahkan omset penjualan tenun dan produk turunannya, serta meningkatkan pendapatan UMKM.
Exotic Tenun Fest 2021 merupakan bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (G-BBI) dan meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan keindahan tenun NTT dengan motif, jenis, dan cerita yang beragam. Acara tersebut juga ingin mendorong pemulihan ekonomi dan program survival UMKM melalui digitalisas promosi dan transaksi, serta sebagai pre-liminery event G-BBI di Labuan Bajo pada Juni 2021 mendatang.
"Kami mengharapkan dukungan penuh dari stakeholders utama dan strategis, demikian juga seluruh masyarakat NTT. Ayo katong ikut eksotik tenun festival 2021," ajaknya secara virtual saat konferensi pers di Dekranasda NTT, Rabu (3/3/2021) siang.
Deputi Kepala Perwakilan BI NTT, Daniel Agus Prasetyo menambahkan, Exotic Tenun Fest berfokus pada tenun karena tenun merupakan warisan budaya dan menjadi salah satu motor penggerak pemulihan ekonomi nasional (PEN) di NTT. Proses pengerjaan tenun melibatkan banyak tenaga, karena tenaga kerja sangat penting sebagai penggerak ekonomi. BI berkomitmen mendukung UMKM karena UMKM menjadi salah satu strategi PEN.
Sementara itu, Manager Fungsi Pelaksanaan Pengembanga UMKM, KI, dan Syariah, Handrianus Asa saat memandu konferensi pers menjelaskan, Exotic Tenun Fest 2021 yang berlangsung selama tiga hari itu terdiri dari beberapa kegiatan utama, yakni bussiness matching, talkshow, dan fashion show. Dalam acara bussiness matching, pembeli dan penjual akan dipertemukan, yang mana tujuannya adalah membantu para UMKM dan pengrajin tenun mempercepat penjualan produk yang dimiliki. Sementara itu, dalam talkshow nanti akan diberikan edukasi kepada masyarakat terkait perkembangan tenun, digitalisasi, dan potensi pasar tenun. Sedangkan fashion show nanti akan menampilkan busana berbahan tenun dari desainer lokal NTT dan nasional. Nantinya, akan ada penjualan langsung yang dilakukan oleh beberapa talent/influencer sehingga undangan yang hadir bisa langsung membelinya.
Exotic Tenun Fest 2021 akan digelar secara virtual yang mana segala transaksi dikemas dalam laman www.exotictenunfest.com. Portal khusus ini merupakan e-katalog yang berisi 800-an tenun dan produk turunannya. Untuk berbelanja, BI bekerja sama dengan Shopee agar proses transaksi berlangsung secara digital, tentunya dengan menggunakan QRIS.
"Nantinya ada 10 UMKM yang terlibat: 3 dari Dekranasda dan 7 UMKM binaan BI. Harapannya lebih banya lagi UMKM bisa terlibat. Target acara ini karena ada 800-an produk maka sekitar lebih kurang Rp1,2 miliar," kata Handrianus.
Adapun konferensi pers tersebut dihadiri oleh beberapa dinas strategis yang bekerja sama dalam Exotic Tenun Fest 2021. Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Alexander Koroh merespon bagaimana pandemi Covid-19 membuat peningkatan sumber daya manusia perlu diperhatikan.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT, Bernard merespon bagaimana proteksi terhadap tenun NTT agar tidak mudah dijiplak pihak lain.
Kini, Disperindag NTT telah mendaftarkan delapan tenun dari kabupaten yang ada untuk mendapatka indikasi geografis. Sudah ada dua daerah yang mendapatkannya yakni Sikka dan Alor, sedangkan enam lainnya sedang dalam proses. Hal itu tentunya sedikit menjawab permintaan Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat kepada BI NTT agar memerhatikan hak kekayaan intelektual atas tenun NTT.
Julie mengapresiasi kolaborasi bersama BI tersebut dan berharap sinergi tersebut bisa terjalin baik agar UMKM pun mendapatkan pangsa pasar yang bisa membantu perekonomian para pelaku tenun di NTT.
Konferensi pers dihadiri pula oleh perwakilan Telkom Kupang dan Dinas Koperasi dan UKM NTT. Sebelumnya, peserta konferensi pers menonton bersama Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan tema Eksotisme Lombok. (cr1)

Peringatan Dini Cuaca NTT Hari Ini 8 Juni 2023, BMKG: Waspada Kebakaran Hutan Akibat Angin Kencang |
![]() |
---|
Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 9 Juni 2023, Stamina Taurus Rendah, Leo Hindari Alkohol dan Mengemudi |
![]() |
---|
Ramalan Zodiak Besok 9 Juni 2023, Virgo Penuh Pujian, Scorpio Jangan Gegabah, Capricorn Jauhi Judi |
![]() |
---|
Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang Jelaskan Dasar Kurikulum Merdeka Khusus Madrasah |
![]() |
---|
Ini Harapan Bupati Kupang Bagi 12 Jamaah Yang Akan Naik Haji Ke Tanah Suci |
![]() |
---|