Susenas Serentak Dilakukan di Indonesia pada 1 Maret 2021
semua pihak telah berusaha maksimal melakukan berbagai upaya baik instruktur, panitia maupun pihak hotel.
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Susenas Serentak Dilakukan di Indonesia pada 1 Maret 2021
POS-KUPANG.COM -- Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) serentak dilakukan di Indonesia pada 1 Maret 2021. Khusus untuk kualitas Susenas di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah ditingkatkan melalui pelatihan selama dua gelombang.
Kepala BPS Kabupaten Manggarai Timur, Angela Maria Wea menyampaikan hal tersebut pada Acara Penutupan Pelatihan Susenas Gelombang 2 di Hotel Krisna Borong, Sabtu (27/2/2021). Pos-Kupang.com menerima rilis ini, Minggu (28/2/2021).
Angela menyampaikan bahwa semua pihak telah berusaha maksimal melakukan berbagai upaya baik instruktur, panitia maupun pihak hotel.
Ia mengatakan bahwa ini adalah variabel yang bisa dikontrol sepenuhnya.
“Selama tiga hari kita diasah dan dilatih untuk berpikir sesuai metodologi dan konsep mengenai hal-hal yang ditanyakan di dalam survei. Kualitas Susenas makin ditingkatkan kalau semua peserta dan instruktur semakin membaktikan diri untuk meningkatkan kualitas hasil Susenas,” katanya.
Angela menjelaskan signifikansi Susenas di Manggarai Timur. “Kita tidak melakukan survei sekadar untuk bekerja atau untuk mengolah daya nalar. Survei yang kita lakukan dengan susah payah mesti memiliki signifikansi bagi kehidupan masyarakat Manggarai Timur,” katanya.
Survei kata dia, bukan hanya urusan orang-orang yang sudah kenyang perutnya atau masyarakat yang sudah mengalami tingkat kesejahteraan relatif baik. Adagium makan dulu baru survei tentu saja benar untuk mengingatkan pada kita bahwa dengan perut kosong orang sulit berpikir secara jernih.
Tetapi, adagium ini menjadi bermasalah ketika orang menjadikannya sebagai argumen untuk mendepak survei dari suatu masyarakat yang masih harus berjuang menyejahterakan dirinya.
Ketika makan adalah persoalan keadilan distribusi, maka survei terutama Susenas menjalankan perannya yang amat penting untuk mempertanyakan sistem yang memproduksi ketidakadilan dan kelaparan.
Pada saat makan adalah persoalan ada tidaknya jalur distribusi ekonomi, maka Susenas terutama perlu bersuara untuk menggaungkan pentingnya penataan jalur distribusi ekonomi bagi orang yang hidup.
Dalam konteks Manggarai Timur di mana pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi IPM masih rendah di bawah IPM NTT, bahkan Harapan Lama Sekolah terendah di NTT, pengeluaran per kapita juga rendah, demikian juga angka kemiskinan kita masih cukup tinggi, maka Susenas dibutuhkan untuk membebaskan kita dari subordinasi.
Lebih lanjut Angela menambahkan, survei nasional hanya dapat dilakukan bila, “Kita bersedia menerima dan membiasakan diri dengan cara berpikir, metodologi dan konsep yang benar dan standar.”
Masalahnya seringkali peserta yang sudah ikut pelatihan terlalu gampang menyerah dan terlalu cepat puas dengan kualitas seadanya tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh terhadap faktor eksternal di luar kontrol, seperti responden yang sulit ditemui, responden yang tidak menjawab dengan jujur atau responden yang tertutup.
Ini kata dia, merupakan suatu hal yang kontra produktif untuk mempertanggungjawabkan eksistensi Susenas. Di sinilah, menurut Angela, “Kita perlu memetakkan lebih awal potensi-potensi yang menghambat pencapaian kita. Kita perlu memahami apa yang kita kerjakan dan pada gilirannya apa yang kita kerjakan akan memperkaya kita.”
Ia pun menyampaikan proficiat kepada Rizky Fajariani, Instruktur Nasional Susenas Maret 2021, Ketua Panitia Porkarius Tedasilva, Paulus Gesang, Agustinus Daul dan Deni Dwijayanto selaku panitia dan pihak Hotel Krisna, atas Pelatihan Susenas Maret 2021.
• Bupati Herybertus dan Wabup Heribertus : Buka Ruang Diskusi Luas Bagi ASN Untuk Bangun Manggarai
Ia menyampaikan juga terima kasih dan berharap dapat bersama lagi pada Pelatihan Susenas tahun berikut dan survei-survei BPS lainnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Burin)