Berita NTT Terkini
Nyaris Ambruk Tergerus Banjir PemKab Sumba Barat Daya Didesak Perbaiki Jembatan Pogo Tena
Nyaris ambruk tergerus banjir Pemkab Sumba Barat Daya didesak perbaiki Jembatan Pogo Tena
Nyaris ambruk tergerus banjir Pemkab Sumba Barat Daya didesak perbaiki Jembatan Pogo Tena
POS-KUPANG.COM | TAMBOLAKA----Warga Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya ( SBD) mendesak pemerintah kabupaten SBD segera memperbaiki kondisi jembatan Pogo Tena di Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura, SBD yang nyaris runtuh akibat tergerus terjangan air deras akibat hujan yang terjadi pekan lalu.
Akibatnya arus kendaraan terutama mobil tidak dapat melintas karena jalan longsor diareal jembatan Pogo Tena. Kini, warga membangun jalan darurat menggunakan bentangan kayu sehingga kendaraan roda dua dapat melintas pada jalur itu. Timbunan tanah diareal jalan menghubungkan ke jembatan Longsor akibat tergerus air akibat hujan deras terjadi pekan lalu.
• Robertus Salu: Dugaan Pungli di SDN Bestobe Harus Dibuktikan Terlebih Dahulu
Kondisi itu terjadi karena tidak adanya drainase memadai sehingga air mengalir deras menggerus timbunan tanah hingga terjadi tanah longsor yang memutus jalan penghubung ke jembatan pogo Tena, SBD.
John Ngongo dan Rofinus, dua warga Desa Pogo Tena, Kecamatan Loura, SBD yang ditemui POS-KUPANG.COM ketika melintas jalur itu, Minggu (28/2/2021) siang mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan itu demi mempermudah akses warga. Saat ini, warga membangun jalan darurat menggunakan kayu dan bentangan papan mempermudah kendaraan terutama sepeda motor dapat melintas. Sebab kalau dibiarkan lama, jalan darurat bisa rusak secepatnya dan memutus akses warga melintas jalur itu.
• Hasil Rapid Test Warga Kerumun Saat Kunjungan Kerja Presiden Jokowi di Maumere Negatif
Karenanya, kedua warga itu berharap pemerintah segera memperbaikinya agar akses warga kembali lancar seperti sediakalah.
Seperti disaksikan, kondisi jembatan baik. Hanya saja terjadi longsor pada jalan menghubungkan jembatan sehingga akses jalan putus. Karena itu warga membangun jalan darurat menggunakan tiang kayu bulat dan bentangan papan sehingga kendaraan terutama sepeda motor kembali melintas.
Disisi lain tidak tersedianya drainase memadai menyebabkan air mengalir mengikuti badan jalan menggerus tanah hingga terjadi longor yang memutus akses jalan pada jalur jalan itu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)