26 Orang Positif Covid-19, Kantor DPRD Ditutup, Begini Instruksi Ketua DPRD Kota Kupang
26 pasien positif tersebut terdiru dari 14 tenaga honor, enam pegawai dan enam anggota DPRD Kota Kupang dari 17 anggota yang mengikuti tes
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Rosalina Woso
26 Orang Positif Covid-19, Kantor DPRD Ditutup, Begini Instruksi Ketua DPRD Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Berdasarkan hasil swab PCR massal yang dilakukan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang di Kantor DPRD Kota Kupang maka didapati 26 orang di Kantor DPRD Kota Kupang positif covid-19.
26 pasien positif tersebut terdiru dari 14 tenaga honor, enam pegawai dan enam anggota DPRD Kota Kupang dari 17 anggota yang mengikuti tes pada 9 Februari. 26 pasien ini tengah menjalankan isolasi mandiri dan pengobatan agar bisa kembali pulih.
Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudoe, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (22/2), menyampaikan untuk itu Kantor DPRD Kota Kupang sementara ditutup selama dua hari terhitung hari ini hingga besok Selasa (23/2) dan akan dibuka kembali Rabu (24/2).
"Sementara ini tengah dilakukan penyemprotan desinfektan di seluruh area kantor," tuturnya.
Ia juga menginstruksikan untuk seluruh tenaga honor, ASN dan anggota DPRD yang belum melakukan pemeriksaan swab PCR untuk segera dilaksanakan. Karena tidak ada yang perlu ditakuti, bila positif maka akan diberi obat agar cepat sembuh dan tidak ditularkan ke keluarga, kerabat atau teman lainnya.
"Nantinya yang masuk kantor mereka yang sudah memegang hasil swab PCR. Jadi yang masuk itu yang sudah steril," ujarnya.
26 yang positif ini kata Yeskiel telah diberikan obat oleh Pemerintah.
"Menunggu hasil swab PCR yang lama hingga 10 hari ini membuat teman-teman berinteraksi dengan lainnya, pasti sudah ada lagi. Sebenarnya PCR harus cepat agar tidak bertambah lagi. Karena waktu hasil PCR 10 sampai 20 hari, jadi sudah menularkan ke banyak orang," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya anggaran Rp 48 miliar tidak memadai. Oleh sebab itu refocusing berikut diminta pelayanan diberikan kepada seluuh masyarakat tanpa memandang buluh karena penyakit ini agak berbeda.
"Jadi semua harus diberikan pelayanan yang sama. Sebab penyakit ini menular.
Jadi obat yang disiapkan yang bagus, tidak apa-apa sedikit mahal yang penting masyarakat bisa menikmati," tuturnya.
PCR massal, lanjutnya, dilakukan untuk seluruh masyarakat jadi harus cepat. Karena pemerintah kota mendapatkan bantuan mobil PCR. Jadi di Kota juga harus membeli lebih banyak lebih baik agar pelayanan lebih cepat untuk memutuskan rantai covid.
• Satgas Catat Sudah 12 Warga Manggarai Terkonfirmasi Positif Covid-19 Meninggal Dunia
• Deker Gorong-Gorong di Sungai Wae Reweng Manggarai Jebol, Pemilik Kendaraan Swadaya Timbun Batu
"Di rumah sakit juga dibenahi, sudah disetujui, refocusing dari provinsi minra Rp 80 miliar kalau bisa diberi lebih kenapa tidak," tuturnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati).