PDI Perjuangan Bicara Soal Ahok & Risma Muncul di Survey Cagub DKI Jakarta, Ini Kata Gembong Warsono
Empat sosok itu: Anies Baswedan kini Gubernur DKI Jakarta, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Ahok Komisaris Utama Pertamina dan Gibran Rakabuming Raka.
PDI Perjuangan Bicara Soal Ahok & Risma Muncul di Survey Cagub DKI Jakarta, Ini Kata Gembong Warsono
POS-KUPANG.COM - Belakangan ini ada empat nama yang mulai dikait-kaitkan dengan Pilgub DKI Jakarta mendatang.
Empat sosok itu, yakni Anies Baswedan kini Gubernur DKI Jakarta, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Basuki Tjahaja Purnama aiias Ahok, Komisaris Utama Pertamina.
Sedangkan satu pendatang baru yang masih muda dan terpilih sebagai Wali Kota Solo, yakni Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi.
Anies Baswedan yang diusung Partai Gerindra itu, dipastikan bakal maju pada Pilkada DKI di tahun 2024 mendatang.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai masuknya dua kader PDI-P dalam hasil survei Media Survei Indonesia (Median) terkait calon gubernur DKI Jakarta merupakan hasil penilaian masyarakat.
"Ya itu kan penilaian warga," kata Gembong saat dihubungi melalui telepon, Selasa (16/2/2021).
Gembong mengatakan, kemungkinan ada responden yang melihat kinerja Risma pada saat menjabat sebagai Wali Kota Surabaya sehingga memilih Risma dalam survei tersebut.
"Kalau soal itu mungkin warga Jakarta misalkan melihat Bu Risma, ada melihat kinerja Bu Risma di Surabaya," ucap Gembong.
Sementara itu, Ahok, kata Gembong, bisa jadi dipilih responden yang sudah mengenalnya sebagai sosok yang pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Kan beranekaragam (penilaian), itu kebebasan politik seperti itu. Masyarakat kan menilai," tutur Gembong.
Gembong mengatakan, meski elektabilitas dua kader PDI-P tersebut terlihat baik, PDI-P belum menentukan sosok yang akan dicalonkan menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
"Belum, kalau PDI-P belum ada tahapan ke arah itu," kata Gembong.

Untuk menentukan calon kepala daerah yang akan diusung, kata Gembong, ada tahapan internal partai yang harus dilalui oleh seorang calon, mulai dari pendataan hingga fit and proper test.
"Tapi partai kan belum ke arah itu," ucap Gembong.